Tidak Lagi Jabat Wapres, Jusuf Kalla Garap Bisnis Keluarga, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air
Tidak lagi menjabat Wapres, Jusuf Kalla kembali mengurus bisnis, termasuk proyek pembangkit listrik tenaga air.
PT Poso Energy,— anak usaha Kalla Energy yang merupakan sub-holding dari konsorsium bisnis Kalla Group— menambah kapasitas.
Pembangkit listrik milik Kalla Energy juga dilengkapi teknologi seperti weir and intake, waterway, penstock, powerhouse, tailrace, subtation hingga transimisi yang mampu memastikan kesediaan energi listrik agar sampai dengan baik kepada pelanggan.
Hampir tiga jam, Kalla meninjau proyek yang sudah dikelola generasi ketiga keluarganya.
PLTA Poso I berkapasitas 120 megawatt (MW) ini melengkapi PLTA Poso II berkapasitas 195 MW yang telah beroperasi sejak 2012.
Progres proyek Poso I ini sudah mencapai 95%. Di harapkan pertengahn tahun depan, proyek
Pendanaan bagi pembangunan kedua PLTA ini seluruhnya berasal dari bank lokal serta tidak menggunakan tenaga kerja asing, kecuali untuk konsultan.

Kalla Energy sendiri menunjuk PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) sebagai kontraktor.
Kedua PLTA ini menggunakan Danau Poso dengan 8 anak sungai yang masuk dan satu sungai keluar sebagai reservoir.
Dari aliran deras sungai inilah, menghasilan output cukup besar sehingga mampu membangun tiga unit PLTA di Poso.
"Total investasi dari kedua PLTA ini mencapai US$ 700 juta, dengan lebih banyak Poso II. Thumb rule-nya US$ 2,5 juta per megawatt. Poso II sudah beroperasi sejak 2012 sementata Poso I kita targetkan semester II tahun depan,” ujar Presdir Kalla Group Solihin Kalla.
Perusahaan sendiri menargetkan penambahan kapasitas (extention) 2 x 100 MW di PLTA Poso II setelah pembangunan PLTA Poso I selesai sehingga total daya yang dihasilkan nantinya mencapai 515 MW.
Dikatakan, seluruh daya listrik tersebut mayoritas disalurkan ke PLN Sulawesi Selatan dan sebagian kecil ke Sulawesi Tengah, di mana penyerapan ke Palu dan sekitarnya hanya mencapai 50 MW.
Kalla Energy memiliki serta mengoperasikan beberapa PLTA antara lain PLTA Poso 1, PLTA Poso 2, PLTA Poso 3, PLTA Kerinci, PLTA Malea, dan PLTA Mamuju. Total kapasitas PTLA milik Kalla Energy sebesar 1.980 mega watt (MW).

President Director Kalla Group Solihin Jusuf Kalla mengungkapkan perusahaan fokus dalam bisnis pengembangan PLTA Poso Energy yaitu Poso I, Poso II, dan Poso III dengan total kapasitas energi 600 MW serta memiliki total portofolio 1.500 MW.
Sementara untuk PLTA Mamuju memiliki potensi energi 450 MW, namun saat ini belum beroperasi. "Kami juga mengembangkan PTLA Malea menjadi 120 MW pada 2020," ujarnya, Kamis (8/11) malam.