Mirip Wamil di Korea Selatan, Prabowo Ingin Bentuk Pasukan Komcad dari Pelajar

Mirip wamil di Korea Selatan, Menhan Prabowo Subianto berencana membentuk pasukan Komponen Cadangan atau Komcad yang berasal dari pelajar.

Editor: Dewi Haryati
Biro Humas Kementerian Pertahanan RI
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Malaysia YB Tuan Haji Mohamad bin Sabu, Kamis (14/11/2019) di kantor Kementerian Pertahanan Malaysia, Kuala Lumpur. 

TRIBUNBATAM.id Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berencana membentuk pasukan Komponen Cadangan atau Komcad yang berasal dari pelajar.

Ini mirip dengan wajib militer atau wamil di Korea Selatan.
 

Pasukan Komcad yang dibentuk dari golongan pelajar tersebut nantinya akan menjadi komponen cadangan Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Dalam hal ini, Menteri Pertahanan Prabowo akan berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk terobosannya kali ini. 

Mirip Wamil di Korea Selatan, Prabowo Ingin Bentuk Pasukan Komcad dari Siswa, Mendikbud Siap Dukung?
Mirip Wamil di Korea Selatan, Prabowo Ingin Bentuk Pasukan Komcad dari Siswa, Mendikbud Siap Dukung? (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju itu baru saja menyampaikan terobosannya terkait bidang pertahanan.

Terobosan yang diusulkan oleh Prabowo tersebut ia sampaikan saat mengadiri rapat perdana dengan Komisi I DPR pada, Senin (11/11/2019). 

Dalam hal ini, Prabowo mengusulkan rencana untuk membentuk pasukan Komponen Cadangan yang berasal dari kalangan pelajar hingga mahasiswa. 

Dalam hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pertemuan Nadiem Makarim dengan Prabowo Subianto rencananya guna membahas rencana pelatihan siswa hingga mahasiswa menjadi pasukan komando cadangan (komcad).

Dilansir wikipedia, Komponen Cadangan adalah sebuah pasukan cadangan militer atau sebuah organisasi militer yang terdiri dari warga negara yang menggabungkan peran militer dengan karier sipil.

Pengamat Ini Pertanyakan Dahnil Anzar Jadi Jubir Menhan Prabowo Subianto, Ini Bahayanya

Keberadaan Komponen Cadangan memungkinkan suatu negara untuk mengurangi anggaran militer pada masa damai dan disiapkan untuk perang.

Komcad bisa juga diartikan wajib militer atau suatu kewajiban bagi seorang warga negara berusia muda terutama pria, biasanya antara 18-27 tahun untuk menyandang senjata dan menjadi anggota tentara dan mengikuti pendidikan militer guna meningkatkan ketangguhan dan kedisiplinan seorang itu sendiri.

"Belum sempat bicara sama Pak Prabowo, tapi saya akan bicara dengan Pak Menhan mengenai ini," ucap Nadiem Makarim di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/11/2019) dikutip dari Tribunnews.com dalam berita berjudul "Nadiem Makarim akan Temui Prabowo Bahas Komponen Cadangan Pertahanan Indonesia, Berasal dari Pelajar,".

Mirip Wamil di Korea Selatan, Prabowo Ingin Bentuk Pasukan Komcad dari Siswa, Mendikbud Siap Dukung?
Mirip Wamil di Korea Selatan, Prabowo Ingin Bentuk Pasukan Komcad dari Siswa, Mendikbud Siap Dukung? (Instagram @nadiemmakarim)

Nadiem Makarim mengaku belum memiliki bayangan terkait pelibatan pelajar untuk dijadikan pasukan cadangan karena belum bertemu langsung dengan Prabowo Subianto.

"Saya belum sempat berbicara, karena dua hari ini kegiatan saya penuh dengan rapat terbatas dengan Presiden," ucapnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto, berencana menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melatih para siswa hingga mahasiswa untuk pasukan cadangan.

Hal tersebut diungkapkan saat dirinya rapat bersama Komisi I DPR RI, di Gedung DPR Jalan Gatot Subroto, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

Melansir video tayangan Kompas TV, Prabowo Subianto mengungkapkan akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk menyusun komponen cadangan.

Prabowo menjelaskan pertahanan negara meliputi militer dan non militer, fisik dan non fisik.

Puput Nastiti Devi Kepergok Pesta Bareng Teman, Saat Ahok Pergi ke Kondangan Sendiri

Ia menyinggung selain komponen utama pertahanan dari TNI, Indonesia membutuhkan komponen cadangan.

"Pertahanan negara terdiri dari pertahanan militer dan nir militer, fisik dan non fisik. Kita tadi sudah singgung bahwa pertahanan militer yang fisik komponennya terdiri dari komponen utama, cadangan, dan komponen pendukung," ucapnya.

Ia mengungkapkan komponen utama tentunya adalah TNI.

"Harus siap menghadapi ancaman militer terbuka," ungkapnya.

Prabowo juga menyebut unsur pertahanan non militer.

"Kemudian pertahanan non militer yaitu ada unsur utama, unsur-unsur lain, tentunya akan banyak peran kementerian dan lembaga di luar pertahanan," ucapnya.

Penampilan AHY Berjenggot & Berkumis Jadi Sorotan Saat Kondangan Adik Yuni Shara dan KD

Ia mencontohkan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan guna menyusun komponen cadangan.

"Sebagai contoh kita akan bekerja sama dengan kementerian pendidikan untuk menyusun komponen cadangan. Pendidikan dan latihan komponen cadangan nanti akan banyak peran dari kementerian pendidikan di SMA," ucapnya.

Bahkan tidak memungkinkan pelatihan akan diberikan sedini mungkin.

"Bahkan sedini mungkin di SMP hingga nanti di perguruan tinggi," ungkapnya.

Prabowo juga mencontohkan yang terjadi di Amerika Serikat.

"Sebagai contoh kalau di Amerika, sumber perwira itu mereka dapatkan dari akademi militer, mungkin 20 persen, 80 persen adalah perwira cadangan dari universitas-universitas," ujarnya.

Pertahanan Rakyat Semesta

Menhan Prabowo juga menekankan terkait konsep pertahanan dan keamanan Indonesia.

Ia menyebut konsep pertahanan dan keamanan negara harus didasarkan pada sistem pertahanan rakyat semesta.

Hal tersebut juga diujarkan Prabowo saat memaparkan program Kementerian Pertahanan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2019), dilansir melalui Kompas.com.

"Kita mengerti dan memahami bahwa mungkin saat ini secara teknologi mungkin kita tidak bisa mengalahkan kekuatan teknologi bangsa lain.

Tapi pertahanan kita, berdasarkan pemikiran atau konsep pertahanan rakyat semesta," ujar Prabowo.

Konsep tersebut dimaksudkan apabila suatu saat Indonesia terlibat perang, maka seluruh rakyat harus ikut terlibat.

"Kalau terpaksa kita terlibat perang, perang yang kita laksanakan adalah perang rakyat semesta. The concept of the total people's war," ungkapnya.

Ini Instansi CPNS 2019 yang Paling Ramai dan Sepi Peminat di Tahun 2018

Prabowo menyebut apabila seluruh rakyat Indonesia bersatu, maka tidak ada negara lain yang akan menduduki.

Ia mengungkapkan pertahanan negara tidak hanya diperkuat oleh TNI sebagai komponen utama.

Akan tetapi di dalamnya perlu dibangun komponen cadangan yang berasal dari segala sektor.

Dengan demikian setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti program bela negara.

"Itu adalah doktrin Indonesia selama ini, lahir dari sejarah kita bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut bela negara," kata Prabowo. (*)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Mirip Wamil di Korea Selatan, Prabowo Ingin Bentuk Pasukan Komcad dari Siswa, Mendikbud Siap Dukung?, https://suryamalang.tribunnews.com/2019/11/16/mirip-wamil-di-korea-selatan-prabowo-ingin-bentuk-pasukan-komcad-dari-siswa-mendikbud-siap-dukung?page=all.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved