Ular Kobra Vs Piton, Dimenangkan Oleh Kobra, Ancam Nyawa Warga Hingga Mati Dipukul Kayu

Dengan mulutnya yang lentur, dia kemudian memasukkan tubuh ular piton itu, sedikit demi sedikit.

Editor: Eko Setiawan
(Daily Mail via Warta Kota)
Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut. 

King Kobra Menangkan Pertarungan, Bunuh dan Telan Ular Piton, Warga Kemudian Pukul Ular hingga Mati

TRIBUNBATAM.id - Pertarungan antara ular kobra dan Piton menarik perhatian warga.

Raja Kobra akhirnya memenagkan pertarungan sampai mati itu.

Ia seolah menunjukan kalau dia adalah pemangsa yang paling berbahaya.

Setelah Piton mati, Kobra tidak menyisakan bangkainya.

Bangkai sang lawan dimakan untuk membuktikan kemenangannya.

Terjadi sebuah pertarungan antara seekor ular kobra dengan seekor ular piton di Filipina.

Dalam waktu tidak lama kemudian, ular piton itu kehilangan nyawanya.

Selanjutnya, raja kobra yang memenangkan duel sampai mati itu menunjukkan sifat aslinya sebagai ular pemangsa yang ganas.

Dengan mulutnya yang lentur, dia kemudian memasukkan tubuh ular piton itu, sedikit demi sedikit.

Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut.
Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut. (Daily Mail via Warta Kota)

Sebagaimana dikutip Warta Kota dari Daily Mail, Jumat (15/11/2019), pertempuran tersebut memang sangat nyata dialami kaum ular di alam yang ganas.

Kisah ini adalah seekor ular bertarung melawan ular:

Seekor ular kobra sangat berbisa menelan seluruh piton, sebelum penduduk setempat mendapati klub pertempuran itu mati di Filipina.

Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut dan kemudian menelannya.
Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut dan kemudian menelannya. (Daily Mail)

Seekor raja kobra Filipina yang sangat berbisa dan membunuh ular piton hanya dengan satu gigitan.

Tampak ular piton itu sedang dicerna di perut ular kobra, ketika penduduk desa membukanya.

Laporan ini ditulis oleh Ryan Fahey untuk Mail Online.

Ini adalah saat perut berliku raja kobra yang panjang ditemukan, setelah dia menelan seluruh tubuh ular piton.

Penduduk yang ketakutan melihat ular kobra Filipina yang sangat berbisa di sawah di Davao del Sur di selatan negara itu pada Rabu sore.

Raja kobra Itu telah membunuh piton dan menelannya utuh, dengan hanya menyisakan ekor ular tersebut tergantung di rahangnya.

Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut dan kemudian menelannya.
Seekor raja kobra membunuh seekor ular piton dengan satu patukan maut dan kemudian menelannya. (Daily Mail)

Gambar yang diambil menunjukkan akibat ular kobra Filipina yang mencoba memakan ular sanca batik.

Seekor ular kobra membunuh ular lain sebelum menelannya utuh, membiarkan ekornya tergantung dari rahangnya.

Rahang kobra yang menelan piton dapat terlihat korbannya dicengkeram dengan kuat.

Di Kibalawan, di mana ini terjadi, sejumlah serangan ular, baru-baru ini, telah menewaskan penduduk setempat

Penduduk setempat yang panik, yang telah melihat bahwa beberapa orang menyerah pada gigitan ular kobra, dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka langsung bertindak untuk memukuli sang ular pemangsa itu dengan sebuah tongkat sampai ular itu mati.

Mereka kemudian memotong kobra yang mati itu menemukan seekor ular piton sedang dicerna di dalam perutnya.

Seorang penduduk desa berkata:

"Ada banyak ular di daerah kami, tetapi ini adalah  pertama kalinya kami melihat seekor kobra memakan ular sanca."

"Kami menyaksikan bisa ular kobra telah membuat orang mati karena gigitan ular kobra sebelumnya, sehingga tetangga saya langsung membunuh ular itu, begitu dia melihatnya."

Alih-alih mengambil risiko karena khawatir pada serangan ular lain, penduduk desa memukuli raja kobra sampai mati

Insiden itu diketahui terjadi di sebuah desa terpencil di dekat kota Kibalawan di pulau Mindanao di selatan Filipina.

Setelah kobra terbunuh, warga menggunakan parang untuk membuka tubuhnya.

Mereka memperkirakan bahwa raja kobra itu panjangnya sekitar 12 kaki.

Sedangkan ular sanca yang ditelannya itu lebih kecil, berukuran antara 6 kaki dan 8 kaki.

Insiden itu dilaporkan kepada pejabat desa setempat yang memperingatkan warga agar berhati-hati terhadap ular di ladang.

Waspada Ular Masuk Rumah

Ular biasa kita jumpai di rawa atau hutan yang merupakan habitat hewan liar tersebut.

Sayangnya mobilitas mereka yang cepat dapat membuat mereka menjadi 'tamu tak diundang' di rumah kita.

Inilah sebabnya perlu diwaspadai dan kita perlu menjaga keadaan rumah.

Terlebih, saat ini sudah memasuki musim hujan yang bagaikan undangan untuk ular memasuki pemukiman manusia.

 Restoran KFC Prasmanan Dibuka di Jepang, Hanya bayar Segini Bisa Makan Sepuasnya

 Intip Rumah Nagita Slavina yang Berada di Kawasan Ibu Kota Australia

Di Australia misalnya, di dalam rumah seorang warga ditemukan seekor ular di antara mainan boneka anak.

Ada pula yang menetap di loteng, bahkan di bawah kulkas.

Perlu diketahui, ada alasan mengapa ular memasuki rumah dan bersemayam di sana.

Dikutip dari National Geographic, ular bersifat ektotermik, yang artinya suhu tubuh mereka berfluktuasi dengan lingkungannya.

Ketika dingin, ular menemukan tempat yang nyaman untuk meringkuk dan menunggu musim dingin.

Tempat itu bisa dimana saja, mulai tunggul pohon sampai celah berbatu bahkan rumah kita yang hangat.

"Untuk beberapa alasan, reptil menetap di rumah ini sebagai titik kongregasi, mungkin untuk musim dingin," kata David Steen, seorang ahli ekologi margasatwa di Auburn University di Alabama.

Sedangkan menurut Centre of Animal Control di Amerika, biasanya ular ada di dalam rumah karena salah satu alasan berikut:

1) Seekor ular meletakkan telurnya di loteng, dan saat semua bayi ular menetas, setidaknya ada 20 anak ular di dalam rumah.

2) Rumah itu memiliki beberapa lubang masuk, dan tiba-tiba ular di luar menemukan jalan masuk ke dalam rumah.

Lebih umum, beberapa memiliki celah di bawah pintu, atau lubang di luar, dan ular mencari tempat untuk bersembunyi di dalam sehingga terjebak di dalam rumah.

Ini biasanya berarti hanya satu ular.

Selain suhu rumah yang hangat, ada telur ular didalam rumah, atau ada lubang di dalam rumah, faktor lingkungan juga bisa memengaruhi.

Bila demikian bagaimana cara menghindari ular masuk ke dalam rumah?

Dikutip dari Bobo.id, beberapa hal ini mencegah ular masuk ke dalam rumah:

1. Menjaga rumah tetap wangi dan bersih

Ular ternyata tidak suka dengan wewangian, baik itu parfum ataupun pengharum ruangan.

2. Tutup setiap lubang

Karena ini salah satu yang membuat ular bisa masuk ke rumah, maka tutuplah lubang-lubang yang mungkin bisa dimasuki ular.

Perlu juga memperhatikan setiap lubang di rumah baik itu di lantai, kamar mandi, atau lubang ventilasi

3. Gunakan keset ijuk

Ular takut dengan keset ijuk, karena teksturnya yang kasar dan tajam menyakiti permukaan tubuh mereka

Solusinya, meletakkan keset di depan pintu mungkin sangat membantu.

4. Periksa pojok taman

Rumah dengan taman memang memiliki keindahan sendiri, tetapi taman menjadi salah satu calon lokasi tempat tinggal ular untuk kemudian masuk ke dalam rumah kita.

Ular sangat suka dengan tempat seperti itu.

5. Bersihkan pohon yang menjalar

Ular tidak punya kaki, ular berjalan dengan melata. Menjalar di ranting pohon merupakan keahliannya.

Maka kalau ada pohon yang menjalar sampai ke rumah, sebaiknya dipotong saja agar ular tidak melata melalui jalar pohon itu (Fadhila Afifah)

Ini Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Berbisa, Awas Jangan Salah Langkah, Nyawa Taruhannya

TRIBUNBATAM.id - Pakar toksikologi dan bisa ular DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM mengatakan, ada pemahaman masyarakat soal penanganan pertama ketika mengalami gigitan ular yang salah besar.

Umumnya, tindakan pertama dilakukan dengan mengikat daerah disekitar area gigitan ular.

Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan bisa ular agar tak menyebar ke seluruh tubuh.

Tindakan lainnya yang sering dilakukan adalah membuat sayatan di dearah gigitan untuk mengeluarkan darah. Tujuanya pun sama, menghindari penyebaran bisa ular.

Menurut Tri, kedua tindakan tersebut salah besar, tidak membantu sama sekali. Bisa ular akan tetap menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Kalau diikat hanya membuat kondisi seolah-olah bisa ular berhenti. Padahal yang diikat adalah pembuluh darah. Akibatnya pembekuan darah hingga amputasi,” kata Tri saat dihubungi, Minggu (10/9/2017).

Tri menjelaskan, cara penanganan yang tepat adalah dengan membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tak bergerak.

Caranya sebenarnya tak sulit. Anggota tubuh dihimpit dengan kayu, bambu, atau kardus layaknya orang patah tulang.

“Betul-betul tidak bergerak sehingga bisa ular hanya ada di tempat gigitan, tidak menyebar ke seluruh tubuh,” kata Tri.

 Fakta-fakta Raja Kobra Telan Habis Ular Piton, Racunnya Mematikan Hingga Bisa Bunuh Cepat Gajah

 Merinding Pertarungan Maut King Kobra dan Ular Piton di Jalanan, Warga Jadi Heboh dan Ketakutan

 

Bila bagian yang digigit ular telah berhasil diimobilisasi, waktu yang dimiliki untuk pergi ke rumah sakit atau klinik guna mendapatkan perawatan dan antibisa ular sebenarnya cukup lama.

"Anak teman saya di Papua dia kena neurotoksin. Karena tinggal di base camp di atas gunung untuk turun ke Puskesmas butuh 2 hari. Anak ini selamat dengan imobilisasi. Masih hidup sampai sekarang,” ujar Tri.

Tri menambahkan, bila klinik atau tempat kesehatan tak mengetahui jenis bisa ular, siapa pun bisa menghubungi dirinya pada Remote Envenomation Consultan Service (RECS) melalui blog recsindonesia.blogspot.com atau melalui pesan WhatsApp di nomor 085334030409.

Kesalahan penangan pertama terjadi pada Ananda Yue Riastanto (8) yang digigit ular weling (Bungarus candidus) pada 5 Januari 2017 lalu.

Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Khusus Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.

Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.

“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian. Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.

Tri menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan.

Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan. Jika terjadi gagal jatung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung.

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul WASPADA, Ular Suka Masuk Rumah saat Musim Hujan, Keset Jenis Ini Ampuh Jadi 'Penangkalnya

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul King Kobra Menangkan Pertarungan, Bunuh dan Telan Ular Piton, Warga Kemudian Pukul Ular hingga Mati


Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved