Perjuangan Hidup Mati Mariyadi Lepas dari Lilitan Ular Piton Raksasa, Sampai Bergumul di Sungai

Ular piton raksasa tersebut mendadak muncul lalu menggeliat di dasar sungai. Pria bernama Mariyadi bergumul menghadapinya

Serambinews.com dan Istimewa
Ilustrasi---Insiden manusia diserang oleh seekor ular kembali terjadi. Kali ini, kejadian tersebut menimpa Jamila alias Upik (36), warga Dusun 3, Lhoh Gampong Suka Jadi Makmur, Kecamatan Langsa Baro, Jamila, Aceh 

Ular tersebut semula melata dengan begitu cepatnya menyusuri dasar sungai dari arah utara ke selatan.

Namun, sebelum ular tersebut berhasil berkamuflase dengan medan sungai yang puritan lantas menghilang, Mariyadi sigap pegang ekor ular tersebut lalu menariknya kuat-kuat.

Mungkin sadar menjadi bulan-bulanan manusia, ular tersebut berkali-kali melakukan perlawanan.

Mulai dari menyeringai lalu berdesis keras seraya mengulurkan lidahnya.

Tubuh Mariyadi pun dililit lipatan tubuh si ular.

"Saya menghadang pakai tangan. Pas saya pegang melibet badan saya, kena leher saya tadi malam, semenit lilit leher saya," ungkapnya.

Sejam berjibaku meladeni perlawanan hewan melata tersebut, sang ular pun takluk setelah warga beramai-ramai menyergap ular tersebut dengan siasat khusus.

Yakni, dengan menjepit kepala ular menggunakan alat besi berbentuk huruf 'T', saat dirasa gerakan ular terkunci, warga lantas beramai-ramai membuntal kepala ular dengan lapisan selotip lakban.

"Akhirnya saya himpit pakai besi bentuk T Lalu saya lakban kepalanya, saya buntal," ungkap Mariyadi.

Saat gerak-gerik ular makin tenang, dan nyaris tak melawan, Mariyadi lantas memindahkan ular yang beratnya nyaris satu karung semen itu ke sebuah kotak bekas kurungan Burung Dara yang terbuat dari lapisan kayu dan teralis.

"Ya sementara dibuat hiburan buat anak-anak kecil yang mau melihatnya," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua RT 03 Purwo Subketi (49) menuturkan, sementara waktu pihaknya masih belum miliki rencana tindakan selanjutkan terhadap ular hasil tangkapan warganya.

Semalam, beberapa jam setelah ular tersebut diamankan, ada seseorang dari komunitas pecinta ular tertarik melihat ular tangkapan warganya.

Purwo sempat mengaku optimis bahwa ular tersebut bisa diuangkan atau paling tidak dapat berpindahtangan ke pihak yang memang ahlinya.

Namun, ternyata dugaannya meleset, pihak komunitas pecinta alam tersebut mendadak urung mengadopsi ular tersebut setelah tahu bahwa status ular tersebut adalah ular liar .

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved