Sempat Melilit Warga, Mariyadi Taklukkan Ular Piton Raksasa Seberat 40 Kilogram
Seekor ular Piton Sono Kembang sepanjang 4 meter dan berat 40 kilogram hebohkan warga Jalan Candi Lempung RT 03 RW 09, Lontar, Sambikerep, Surabaya
TRIBUNBATAM.id, SURABAYA - Seekor ular Piton Sono Kembang sepanjang 4 meter dan berat 40 kilogram hebohkan warga Jalan Candi Lempung RT 03 RW 09, Lontar, Sambikerep, Surabaya, Sabtu (16/11/2019) malam.
Ular tersebut mendadak muncul lalu menggeliat di dasar sungai yang berada di sisi timur pemukiman warga, sekitar pukul 23.00 WIB.
Beberapa warga sontak terjun ke dalam dasar sungai sedalam tiga meter itu dan berusaha menangkap ular tersebut.
Lantaran air di dalam dasar sungai tinggal sediki karena musim kemarau, warga telanjur menangkapnya.
Satu di antara warga yang terbilang berani itu, bernama Mariyadi (41).
• TIPS, Keset Jenis Ini Ternyata Ampuh Menangkal Ular Masuk Rumah saat Musim Hujan
• Sepasang Remaja Kepergok Mesum di Komplek Perumahan, Nyaris Dihakimi Massa
• Persib Bandung vs Barito Putera Liga 1 2019, Tak Gelar Ujicoba, Robert Rene Alberts Fokus Latihan
Kepada TribunJatim.com (grup surya.co.id), ia mengaku sempat berjibaku sekitar 15 menit untuk menangkap ular tersebut.
"Saya pegang ekornya, saya tarik, sempat lepas karena melawan. Sempat tarung sama saya (berkelahi), sampai saya jatuh," ujarnya saat ditemui di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).
Maryadi menuturkan, mulanya ular tersebut diketahui pertama kali oleh seorang petugas keamanan perumahan baru di sebelah pemukimannya, bernama Slamet saat berpatroli.
"Semalam ada satpam perumahan sebelah patroli keliling sini. Lalu lihat ular, teriak-teriak dia, jadi dia senter," jelasnya.
Mendengar kegaduhan itu, lanjut Mariyadi, warga pun dibuat geger.
Saat dipastikan ular tersebut benar adanya, Mariyadi mengaku, tanpa banyak pikir langsung terjun ke dasar sungai.
"Saya kira ular kecil, ternyata saya lihat ularnya besar," tuturnya.
Ular tersebut semula melata dengan begitu cepatnya menyusuri dasar sungai dari arah utara ke selatan.
Namun, sebelum ular tersebut berhasil berkamuflase dengan medan sungai yang puritan lantas menghilang, Mariyadi sigap pegang ekor ular tersebut lalu menariknya kuat-kuat.
Mungkin sadar menjadi bulan-bulanan manusia, ular tersebut berkali-kali melakukan perlawanan.