BATAM TERKINI

Pemko Jadwalkan Duduk Bersama Lagi dengan PKL Pasar Induk

Dalam pernyataannya, Pemko segera menindaklanjuti pernyataan sikap yang disampaikan sejumlah PKL.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI
Aksi unjuk rasa Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Induk Jodoh Batam di depan kantor Walikota Batam ricuh, Kamis (21/11/2019) 

Hingga pukul 10.53 WIB aksi unjuk rasa dilanjutkan dengan joget bersama.

Sembari mendengarkan beberapa lagu Iwan Fals.

"Bapak Gustian Riau jangan lari. Turun! Pak Rudi turun! Sekarang," teriak salah seorang PKL, Wirda di atas mobil.

Tuntut Hak Sebagai WNI

Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Induk Jodoh kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Batam, Kamis (21/11/2019).

Ratusan PKL tersebut tiba sekira pukul 10.00 WIB.

Mereka kembali tidak terima beberapa waktu lalu kiosnya mereka ditertibkan oleh tim terpadu.

Hal ini dikarenakan salah satu persyaratan proses revitalisasi Pasar Induk Jodoh.

"Kami menuntut hak-hak kami sebagai warga negara Indonesia. Jangan bicara SP1,SP2 dan SP3. Penggusuran ini penggusuran paksa.

Tanpa adanya sosialisasi seolah-olah negara ini tak punya aturan," kata salah seorang orator yang berasal dari anggota APKLI yang teriak menggunakan pengeras suara di atas mobil.

Pemko Batam harus bertanggungjawab penggusuran Pasar Induk Jodoh.

Monitor tahap 2 sampai selesai pembongkaran Pasar Induk Jodoh.

Pihaknya juga meminta diberikan tempat berjualan tanpa membayar dengan swasta.

"Kami pedagang rakyat miskin pak. Banyak hutang kami. Kenapa kalian biarkan kami seperti ini. Lahan 5 hektare kau rebut. Kau biarkan kami menangis. Perhatikan kami di sini," salah satu orator.

Para pedagang telah menjual barang-barang untuk membeli kios Pasar Induk pada 2004 lalu.

Namun, kata dia, lahan tersebut dikuasai oleh swasta. 

(tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved