HARI GURU 2019
Pidato Lengkap Nadiem Makarim di Hari Guru 2019, Perjuangkan Kemerdekaan Belajar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berikan pidato pertama peringatan Hari Guru 2019.
TRIBUNBATAM.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berikan pidato pertama peringatan Hari Guru 2019.
Peringatan Hari Guru 2019 akan berlangsung pada 25 November 2019.
Pidato Nadiem Makarim berisikan permintaan maaf pada para guru yang dibuatnya menjelang peringatan Hari Guru 2019 yang akan dirayakan Senin, 25 November 2019 mendatang.
Nadiem meminta maaf karena tahun ini, tradisi Hari Guru tak lagi dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik dan akan dilakukan dengan cara berbeda.
Dalam pidato itu, Mendikbud Nadiem Makarim juga menyatakan tak akan membuat janji-janji pada para guru dan akan berjuang demi kemerdekaan belajar di Indonesia.
"Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia," katanya.
Nadiem juga mengkritisi habisnya waktu para guru yang seolah tak sempat membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, karena waktu habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Kepada para guru, Nadiem memberikan lima pesan khusus yang diharapkan bisa membuat perubahan kecil dimulai dari bawah.
Di antaranya, mengajak siswa di kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar, memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, menemukan bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri juga menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Berikut ini, isi lengkap pidato Nadiem Makariem dikutip dari situs resmi Kemendikbud RI , PIDATO HARI GURU MENDIKBUD berikut salinan isi pidato Nadiem Anwar Makarim:
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.