HARI AIDS SEDUNIA
HARI AIDS SEDUNIA - Sebelum Menjadi AIDS, Simak Tahapan Penyakit Mulai dari Infeksi Virus HIV
Tahukah Anda, Human Immunodeficiency Virus (HIV), penyebab AIDS tidak langsung menampakkan gejala infeksinya pada manusia? Simak tahapannya di sini.
HARI AIDS SEDUNIA - Sebelum Menjadi AIDS, Simak Tahapan Penyakit Mulai dari Infeksi Virus HIV
TRIBUNBATAM.id, BATAM - AIDS bisa jadi saat ini masih menjadi penyakit menakutkan bagi semua orang.
Nah, menjelang peringatan Hari AIDS sedunia yang akan diperingati setiap 1 Desember, tak ada salahnya untuk mengenali dulu apa itu penyakit HIV/AIDS.
Tahukah Anda, Human Immunodeficiency Virus (HIV), penyebab AIDS tidak langsung menampakkan gejala infeksinya pada manusia?
Ya, manusia sebagai korban infeksi, juga tidak langsung merasakan dampak virus berbahaya ini bagi tubuhnya.
Virus membutuhkan waktu 5-10 tahun sampai menimbulkan gejala.
Saat waktu yang dibutuhkan terpenuhi, penyakit AIDS sudah menjangkiti tubuh penderita.
• HARI AIDS SEDUNIA - Galau Saat Divonis HIV, Simak 4 Tips Saat Harus Buka Status HIV pada Pasangan
Selama kurun waktu tersebut, ada beberapa tahapan infeksi hingga HIV kemudian berkembang menjadi AIDS.
Tahap pertama (periode jendela)
a. HIV masuk ke dalam tubuh hingga terbentuk antibodi dalam darah.
b. Penderita HIV tampak dan merasa sehat.
c. Pada tahap ini, tes HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus.
d. Tahap ini berlangsung selama 2 minggu sampai 6 bulan.
Tahap kedua
a. Pada tahap ini HIV mulai berkembang di dalam tubuh.
b. Tes HIV sudah bisa mendeteksi keberadaan virus karena antibodi yang mulai terbentuk.
c. Penderita tampak sehat selama 5-10 tahun, bergantung pada daya tahan.
Rata-rata penderita bertahan selama 8 tahun.
Namun di negara berkembang, durasi tersebut lebih pendek.
Tahap ketiga
a. Pada tahap ini penderita dipastikan positif HIV dengan sistem kekebalan tubuh yang semakin menurun.
b. Mulai muncul gejala infeksi oportunistis, misalnya pembengkakan kelenjar limfa atau diare terus-menerus.
c. Umumnya tahap ini berlangsung selama 1 bulan, bergantung pada daya tahan tubuh penderita.
AIDS
a. Pada tahap ini, penderita positif menderita AIDS.
b. Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
c. Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistis) menyebabkan kondisi penderita semakin parah.
Pada tahap ini, penderita harus secepatnya dibawa ke dokter dan menjalani terapi anti-retroviral virus (ARV).
Terapi ARV akan mengendalikan virus HIV dalam tubuh sehingga dampak virus bisa ditekan.
Kendati begitu, HIV sebetulnya bisa dikendalikan sedini mungkin sehingga bisa menekan peluang timbulnya AIDS.
"Sebaiknya lakukan cek darah sedini mungkin, terutama bagi yang berisiko tinggi, misalnya pengguna narkoba dengan jarum suntik, kerap berganti pasangan dan berhubungan seksual tanpa kondom," kata Koordinator Pelaporan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, Djadjat Sudradjat, beberapa tahun lalu.
Berikut ini beberapa tanda-tanda kemungkinan mengidap HIV:
1. Perubahan Kuku
Kuku mengalami clubbing (penebalan dan melengkung), pemisahan kuku, atau perubahan warna (hitam atau garis cokelat baik secara vertikal maupun horizontal).
Biasanya ini disebabkan infeksi jamur, seperti kandida. Pasien dengan sistem kekebalan yang menurun akan lebih rentan terhadap infeksi jamur.
• Kecelakaan Maut di Batam, Tubuh Eni Sulistia Tergeletak di Jalan, Diduga Korban Tabrak Lari
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur lain yang umum terjadi adalah thrush, yakni infeksi mulut yang disebabkan olehsejenis ragi Candida. "Ini adalah jamur yang sangat umum dan yang menyebabkan infeksi jamur pada wanita. Mereka cenderung muncul di mulut atau kerongkongan, sehingga menyebabkansulit menelan."
Tandanya adalah bercak putih pada lidahnya dan sariawan.
3. Kebingungan atau Sulit Konsentrasi
Pada HIV, masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia. Tanda ini biasanya ditemukan belakangan. Selain itu, penderita juga akan mengalami masalah memori dan masalah perilaku seperti marah atau mudah tersinggung.
Ada juga yang mengalami perubahan motorik. Seperti, menjadi ceroboh, kurang koordinasi, dangangguan keterampilan motorik halus seperti menulis dengan tangan.
4. Cold Sores dan atau Herpes Genital
Cold sores (herpes mulut) dan herpes kelamin dapat menjadi tanda dari ARS dan infeksi HIV stadium akhir.
Orang yang sebelumnya menderita herpes juga berisiko tertular HIV. Ini karena herpes genital menimbulkan borok yang memudahkan HIV masuk ke dalam tubuh saat berhubungan seks. Dan orang-orang yang memiliki HIV cenderung memiliki wabah herpes lebih parah karena HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.
• HARI AIDS SEDUNIA - Inilah Enam Hal tentang Infeksi HIV yang Jarang Disadari, Kamu Termasuk?
5. Kesemutan dan Lemah
HIV juga dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki. Hal ini disebut neuropati perifer yang juga terjadi pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol.
Gejala ini dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit dan anti kejang, seperti gabapentin.
6.Haid Tidak Teratur
Penyakit HIV secara lanjut berisiko mengalami ketidakteraturan menstruasi, seperti periode yang lebih sedikit dan lebih ringan.
Infeksi HIV juga telah dikaitkan dengan usia menopause awal (47-48 tahun bagi perempuan yang terinfeksi dibandingkan dengan perempuan yang tidatidak terinfeksi di usia 49-51 tahun).
7. Demam
Salah satu tanda pertama ARS adalah demam ringan hingga sekitar 102 derajat F. Jika tidak ada demam , tanda lain yang mengikuti adalah kelelahan, kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.
"Pada titik ini virus bergerak ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah besar," kata Carlos Malvestutto, MD, instruktur penyakit menular dan imunologi di departemen kedokteran di NYU School of Medicine di New York City. "Seperti yang terjadi, ada reaksi inflamasi oleh sistem kekebalan tubuh."
8. Kelelahan
Respon inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terkepung juga dapat menyebabkan Anda merasa lelah dan lesu. Kelelahan dapat menjadi tanda awal dan kemudian HIV.
9. Pegal Otot, Nyeri Sendi, Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
ARS sering dikira flu, mononucleosis, infeksi virus atau yang lain, bahkan sifilis dan hepatitis. Itu tidak mengherankan karena banyak gejala yang sama, termasuk nyeri pada persendian dan otot dan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan cenderung meradang ketika ada infeksi. Biasanya terdapat di bagian ketiak, pangkal paha, dan leher.
10. Sakit Tenggorokan dan Sakit Kepala
Perlu diingat bahwa tubuh belum menghasilkan antibodi terhadap HIV. Selidiki tes pilihan lain seperti yang mendeteksi RNA virus, biasanya dalam waktu sembilan hari dari infeksi.
11. Ruam kulit
Ruam kulit dapat terjadi lebih awal atau terlambat dalam perjalanan HIV/AIDS.
"Bisa jadi seperti bisul, dengan beberapa daerah merah muda gatal di lengan. Ruam juga dapat muncul pada batang tubuh. "Jika [ruam] tidak diketahui atau sulit diobati, ada baiknya Andamelakukan tes HIV," kata Dr Horberg.
12. Mual, Muntah, Diare
Sekitar 30-60 persen orang yang terinfeksi HIV mengalami mual jangka pendek, muntah, atau diare tahap awal. Gejala ini juga bisa muncul sebagai akibat dari terapi antiretroviral dan kemudian di infeksi, biasanya sebagai akibat dari infeksi oportunistik.
"Diare yang tak henti-hentinya dan sulit sembuh mungkin menjadi indikasi HIV," kata Dr Horberg.
13. Penurunan Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu tanda penyakit yang sebagian disebabkan diare berat. "Ada juga pasien yang kehilangan banyak berat badan meski sudah makan sebanyak mungkin.”
14. Batuk Kering
Batuk kering bisa berlangsung selama satu tahun dan terus memburuk. Benadryl, antibiotik, dan inhaler tidak bisa mengatasi masalah ini.
15. Pneumonia
Batuk dan penurunan berat badan mungkin pertanda infeksi serius yang disebabkan oleh kuman yang tidak akan mengganggu Anda jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik.
Pneumocystis pneumonia (PCP) alias pneumonia AIDS bisa menyebabkan seseorang harus dirawat di rumah sakit.
Infeksi oportunistik lainnya termasuk toksoplasmosis, infeksi parasit yang mempengaruhi otak,merupakan sebuah jenis virus herpes yang disebut cytomegalovirus dan infeksi jamur seperti sariawan.
16. Berkeringat di Malam Hari
Sekitar setengah dari orang yang mengidap HIV berkeringat di malam hari. Hal ini tidak ada hubungannya dengan olahraga atau suhu ruangan. (*/Kompas.com/ Rosmha Widiyani)
*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Tahapan Infeksi HIV hingga Menjadi AIDS"