Sepak Terjang Marwan Batubara Pengkritik Ahok, dari Operator Radio hingga Jadi Bos PT Indosat
Nama Marwan Batubara tak berhenti menghebohkan publik usai menyoroti sepak terjang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Lantas, siapa dia?
#Sepak Terjang Marwan Batubara Pengkritik Ahok, dari Operator Radio hingga Jadi Bos PT Indosat
TRIBUNBATAM.id - Politisi nasional Marwan Batubara mendadak ramai disorot. Namanya tak berhenti menghebohkan publik usai menyoroti sepak terjang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Nama Marwan Batubara memang selalu menjadi fenomenal. Pada 2006 lalu, bersama kawan-kawan Marwan Batubara menerbitkan buku cukup fenomenal :Tragedi & Ironi Blok Cepu: Nasionalisme yangTergadai (2006). Sejak itu namanya kian dikenal publik.
Nama Marwan Batubara kembali disebut-sebut publik lagi karena kritikan kerasnya kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dipilih untuk menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Marwan Batubara mengklaim kritikannya terhadap Ahok berdasarkan apa yang ia anggap sebagai fakta kebenaran.
Marwan Batubara bahkan menyebut dirinya sudah melaporkan kasus dugaan korupsi RS Sumber Waras tahun 2017 yang melibatkan Ahok.
"Saya melaporkan kasus itu ke KPK, dan kalau kita ingat, laporan BPK itu dibentuk atas perintah amanah konstitusi, itu sudah menemukan sebetulnya, pelanggaran hukum dan kerugian negara," ungkapnya.

Marwan Batubara menyayangkan saat itu Ahok dianggap tak terlibat sehingga tak dikenai hukuman.
"Tapi apa yang dilakukan? Itu dianggap, diserang dari mana-mana, bahwa 'Ini orang bermasalah nih yang mengaudit', seperti itu pembelaan terhadap Ahok," tuturnya.
Profil Marwan Batu Bara
Marwan diketahui adalah mantan General Manager PT Indosat. Dia juga duduk di kursi DPD pada tahun 2004.
Dilansir dari Wikipedia, Marwan Batubara menyelesaikan pendidikan dasar tahun 1967 dan SMP tahun 1970 di Delitua, Sumatra Utara. Ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 3 Medan. Dengan dibantu seorang pamannya, Marwan berhasil menamatkan SMA tahun 1973.
Setelah menamatkan SMA, selama setahun ia bekerja di sebuah radio swasta, Alnora, Medan sebagai operator.
Pada tahun 1975 Marwan berkesempatan memperoleh beasiswa sekolah kedinasan di PT Telkom, Bandung, selama 2 tahun. Tamat dari sana, Marwan bekerja dan ditempatkan di Surabaya tahun 1977.
Pada tahun 1978 Marwan diperbantukan sebagai teknisi pada International Maintenance Center (IMC), Indosat, dan ditempatkan di Jakarta dengan tetap berstatus sebagai karyawan Telkom.

Di Jakarta Marwan mencoba mengikuti test masuk perguruan tinggi negeri, ketika itu masih bernama Perintis, dan diterima sebagai mahasiswa baru di Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI).