Sepak Terjang Marwan Batubara Pengkritik Ahok, dari Operator Radio hingga Jadi Bos PT Indosat
Nama Marwan Batubara tak berhenti menghebohkan publik usai menyoroti sepak terjang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Lantas, siapa dia?
Sambil bekerja di IMC, sejak tahun 1979 Marwan mengikuti kuliah dari titik nol.
Kuliah dua tahun sebelumnya di Telkom Bandung tak diperhitungkan. Ia menyelesaikan pendidikan dan tamat sebagai insinyur elektro (S1) tahun 1984.
Pendidikan Marwan tak berhenti di situ. Ia kembali menempuh pendidikan tinggi S-2 bidang studi computing di Monash University, Melbourne, Australia pada tahun 1990-1992 hingga memberinya gelar master of science (M.Sc).
Selama bekerja di Indosat, khususnya antara 1993 hingga 2000, Marwan banyak terlibat dalam proyek-proyek pembangunan sarana Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) internasional, yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara di Asia, Eropa, Australia, dan Amerika.
Marwan sering mendapat kesempatan menjadi salah satu Co-Chairman dari berbagai Kelompok Kerja perencanaan dan pembangunan SKKL-SKKL.
Misalnya pada proyek SKKL Asia Pacific Cable Network (APCN), Jakarta-Surabaya-Australia (Jasuraus), dan South East Asia, Middle East, West Europe (SEA-ME-WE).
Karier Politik
Pada tahun 2004 Marwan mulai terlibat dalam bidang politik. Ia kemudian terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal DKI Jakarta periode 2004-2009.
Dari pernikahannya dengan Cucu Hertruida asal Bandung, yang masih tercatat sebagai karyawan PT Telkom, Marwan dikaruniai tiga orang anak.
Pertama Faisal Reza Batubara, lahir tahun 1982, kuliah di Jurusan Teknik Material, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (FTI-ITB).
Kedua Fahmi Irfan Batubara, lahir tahun 1988, lulusan Pipeline Engineer, Newcastle University, S2, dan S1 di Jurusan Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan SMA di Al-Azhar Jakarta, sekarang bekerja sebagai Pipeline Integrity Engineer di TWI (The Welding Institute) dan si bungsu Faris Ibrahim Batubara kelahiran tahun 1998, kuliah di Teknik Mesin ITS, Surabaya.
Sebut Ahok Tidak Berpengalaman
Sebelumnya, Marwan Batubara menilai mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tidak memiliki kualifikasi untuk menjabat komisaris atau direksi di BUMN.
Ahok menurut Marwan tidak memiliki pengalaman memimpin perusahaan.
"Ya enggak (kompeten) lah. Dia juga engga punya pengalaman seperti itu dan kita bicara ini sektor strategis," ujar Marwan dalam diskusi di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, (21/11/2019).