BATAM TERKINI
Pertamina dan Disperindag Sidak, Sita 15 Tabung Gas LPG 3 Kg dari Pengecer di Batam
Pertamina menegaskan, penyaluran LPG 3 Kg hanya sampai di titik pangkalan untuk melayani langsung kebutuhan masyarakat.
Penulis: Roma Uly Sianturi | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pertamina bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Kota Batam menyita 15 tabung gas LPG 3 Kilogram (Kg).
Penyitaan dilakukan setelah tim melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada sejumlah pengecer di wilayah Batuaji, Sagulung dan Simpang Jembatan Barelang.
"Tidak ada istilah pengecer yang menjual gas LPG 3 Kg, penyaluran LPG 3 Kg hanya sampai di titik pangkalan untuk langsung melayani kebutuhan masyarakat," tegas Sales Branch Manager Pertamina Kepri, William Minggu (1/12/2019).
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk membeli gas LPG subsidi 3 kg di pangkalan resmi.
Bahkan dijual dengan harga sesuai HET yaitu 18.000 untuk Kota Batam.
Ia menambahkan ketika ada pangkalan yang terbukti melanggar aturan, pasti dijatuhkan sanksi yang tegas.
"Jika masyarakat mengetahui adanya permainan oleh pangkalan harap segera melaporkannya kepada Pertamina melalu contact centre 135," kata William.
Sempat Langka
Terkait dengan adanya keluhan masyarakat tentang kelangkaan gas bersubsidi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Kota Batam mengadakan Operasi Pasar Gas Elpiji 3 kg bersama Pertamina di Pasar TPID, Senin (18/11/2019).
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengatakan sejak ada kabar kelangkaan gas elpiji, dia telah membuka media centre melalui nomor handphone pribadinya, sehingga masyarakat bisa menyampaikan keluhan.
Kadisperindag Batam Gustian mengakui, banyak sekali keluhan masyarakat terkait gas elpiji ini.
“Ternyata banyak sekali permasalahan terkait gas elpiji 3 kg. Pertama ada pangkalan yang ternyata menyimpan persediaan gas di dalam rumahnya lalu ada juga yang sengaja mengosongkan persediaan gas ditempatnya,” sebutnya.
Adanya laporan-laporan tersebut, membuat Disperindag membuat operasi pasar.
Bukan karena tidak ada persediaan, namun kendalanya adalah masyarakat tidak bisa mengambil perharinya.