BATAM TERKINI

Keluarga Korban Meninggal Insiden Tabrakan Kapal Bantah Pernyataan Bea Cukai; Tidak Ada Penyerangan

Ahmad Rosano, kerabat korban meninggal dunia, membantah keras pernyataan Bea Cukai terkait kapal yang diduga membawa barang selundupan

Editor: Dewi Haryati
istimewa
Kondisi kapal usai ditabrak kapal Bea dan Cukai, Minggu (2/12/2019) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kapal patroli milik Bea dan Cukai menabrak satu unit speedboat di sekitar perairan perbatasan Negara Indonesia dan Malaysia, Minggu (1/12/2019) malam.

Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan laut itu membuat awak speedboat yang bertabrakan dengan kapal patroli meninggal dunia satu orang, dan satu orang lagi hilang di laut.  

Ahmad Rosano, kerabat korban meninggal dunia, membantah keras pernyataan Bea Cukai terkait kapal yang diduga membawa barang selundupan tersebut.

"Nggak benar itu pemberitaan dari Bea Cukai yang mengatakan bahwa mereka bawa mikol dan menabrak kapal bea cukai," kata Ahmad Rosano, Senin (2/12/2019) kepada Tribunbatam.id.

Rosano menjelaskan, bahwa ketika melihat kapal Bea dan Cukai, kapal yang ditumpangi dua korban tersebut berhenti.

Dikira Selundupkan Barang, Kapal yang Ditabrak BC Mau Jemput TKI, Versi Korban



"Mereka ada empat orang di atas boat, dalam perjalanan mereka melihat kapal bea cukai lalu stop, lalu tiba-tiba kapal bea cukai menabrak mereka," ujarnya.

Ia melanjutkan, korban yang meninggal dengan kondisi leher patah kebetulan sedang berada di sisi kiri boat.

"Si korban sedang berada di sisi kiri kapal boat, sehingga ketika kapal bea cukai menabrak, ujung kapal bea cukai mengenai si korban (B) di bagian tengkuk lehernya," ujarnya, menceritakan ulang penuturan saksi mata di tempat kejadian.

Selain mengenai korban yang meninggal, tabrakan nekat yang dilakukan Bea Cukai kepada kapal kosong itu juga mengakibatkan salah satu korban jatuh ke dalam laut.

"Kapal bea cukai naik sampai di kemudi kapal bagian kanan kapal, sehingga korban (A) terhempas ke dalam laut," ujarnya.

Ia menceritakan setelah menabrak speedboat, kapal patroli BC itu segera berlalu meninggalkan kapal yang sudah ditabraknya.

"Setelah nabrak bea cukai langsung kabur, tak ada penyerangan seperti yang disampaikan oleh bea cukai," kata Ahmad Rosano.

Setelah itu, para korban yang ditabrak oleh kapal Bea Cukai mencoba berkomunikasi dengan temannya, untuk membantu menjemput mereka di tengah laut.

"Mereka yang ditabrak kapal Bea Cukai berkomunikasi untuk menjemput di tengah laut," ujarnya .

Ia menuturkan ketika membantu mengangkat korban (B) dari atas kapal, saat itu kondisinya sekarat dengan kondisi leher patah.

"Korban (B) lehernya patah waktu kita angkat dari speedboat, lalu waktu kita dalam perjalanan ke rumah sakit dia menghembuskan nafas di perjalanan," ujar Rosano dengan nada sedih.

Kapal yang Ditabrak BC Mau Jemput TKI

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved