BATAM TERKINI
Tiap Minggu Taksi Online vs Konvensional Batam Ribut, 47 Red Zone Harus Dibuat SK Resmi
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Rustam Efendi meminta Dishub Kepri membuat aturan secara resmi terkait titik penjemputan taksi online.
Kisruh antara taksi online dan konvensional kembali terjadi di Batam tepatnya di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Selasa (3/12/2019).
Ironisnya, kejadian tersebut disaksikan langsung oleh wisatawan asing yang akan kembali ke negara asalnya melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam.
Bahkan, kisruh antara driver taksi online dan taksi pangkalan menjadi tontonan wisatawan asing dan direkam melalui smartphone mereka.
• 2 Kejadian Dalam Sehari & Di Lokasi Sama, Sopir Taksi Kena Bogem, Tukang Ojek Kena Tendang
Adu mulut serta baku hantam antar kedua pihak sempat terjadi tepatnya di pintu masuk pelabuhan Batam Center.
Hingga saat ini petugas keamanan pelabuhan Batam Center dan Kepolisian KKP melakukan negosiasi antar kedua belah pihak.
Kejadian baku hantam dan kisruh itu, bukan pertama terjadi di Batam karena sebelumnya keduanya ribut di Bandara Hang Nadim Batam.
Rizal Nyaris Jadi Bulan-bulanan Massa
Rizal, sopir taksi online, tidak menyangka nyaris menjadi bulan-bulanan sekelompok orang di Pelabuhan Internasional Batam Center, Selasa (3/12/2019).
Mobil Calya warna merahnya, terpaksa diamankan polisi.
Ia bercerita, Selasa siang ia hendak menjemput keluarganya di pelabuhan itu.
Dan bukan sebagai penumpang berbayar.
Tapi ia begitu kaget bukan kepalang ketika ia dihadang sejumlah orang.
• Taksi Online dan Konvensional Ribut, Jalanan di Depan Pelabuhan Batam Center Macet
Yang diduga sekelompok orang yang mengatasnamakan diri mereka taksi konvensional.
"Saya bukan jemput sewa, tapi hanya jemput keluarga yang baru saja tiba. Saya begitu kaget ketika saya dihadang. Salah saya apa ya? Yang punya jalan negara. Apakah harus minta izin setiap lewat?," katanya.
Kendati, alasan Rizal tak digubris sekelompok orang itu.