Kisah-kisah Horor Orde Baru, Misi Tumpas Kejahatan 'Lari Lalu Tembak Mati', Mayat Berserak di Jalan

Aparat keamanan gerah oleh maraknya aksi preman jalanan gabungan anak liar alias gali. Begini kisah-kisah penumpasannya

kolase TribunJatim.com, Intisari
Soeharto dan ilustrasi penembakan misterius 

Ulahnya makin meresahkan masyarakat Yogyakarta pada saat itu.

Penumpasan itu dengan cara menggelar Operasi Pemberantasan Keamanan (OPK) bekerja sama dengan intelijen AD, AU, AL dan kepolisian.

Kodim Yogyakarta lalu melakukan pendataan terhadap para gali melalui operasi intelijen dan para gali yang berhasil didata diwajibkan melapor serta diberi kartu khusus.

Setelah mendapat kartu, para gali tersebut dilarang bikin ulah lagi.

Tetapi juga harus mau memberitahukan para gali lain yang kerap melakukan kejahatan dan tidak mau melapor.

Para gali yang tidak melapor kemudian diburu oleh tim OPK Kodim untuk ditangkap dan bagi yang lari atau melawan akan langsung ditembak mati.

Mayat para gali yang ditembak mati dibiarkan tergeletak di mana saja dengan tujuan membuat jera (shock therapy) para gali lainnya.

Meski OPK yang digelar aparat keamanan di Yogyakarta sudah diketahui masyarakat, setiap ada mayat yang ditemukan di pinggir jalan, tepi hutan, bawah jembatan, dan lainnya, mayat dengan luka tembak itu kerap dinamai.

Foto ilustrasi mayat
Foto ilustrasi mayat (INtisari)

Julukan itu menjadi terkenal dan terkenang hingga saat ini.

Mereka yang ditembak adalah para korban penembakan misterius (petrus) yang kemudian istilah 'petrus' itu menjadi sangat populer sekaligus menakutkan.

Kinerja OPK yang dilaksanakan di Yogyakarta ternyata mendapat perhatian khusus dari Kepala Intelijen RI LB Moerdani dan dikomentari sebagai 'kerja bagus dan lanjutkan!'.

Cara penanganan gali dengan cara OPK pun diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dan korban 'petrus' pun bertumbangan di mana-mana.

 

Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan (Intisari)

Yang pasti OPK memang terbukti efektif menumpas para gali dan sebenarnya juga mendapat dukungan dari masyrakat luas.

Hingga kini masyarakat kadang masih mengharapkan munculnya 'petrus' untuk menangani aksi kejahatan yang makin marak dan brutal.

Terkait OPK yang sukses di era Orde Baru, Presiden Soeharto dalam buku otobiografinya bertajuk Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, 'petrus' ditujukan untuk menimbulkan efek jera kepada para penjahat.

"Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu itu bukan lantas dengan tembakan, begitu saja. Bukan! Tetapi yang melawan, ya, mau tidak mau harus ditembak," ujarnya dalam buku yang terbit pada 1989 itu.

Artikel Intisari

FOLLOW INSTAGRAM @TRIBUN__BATAM:

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Kengerian Orde Baru, Misi Tumpas Kejahatan 'Lari Lalu Tembak Mati', Mayat Berserakan di Jalan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved