Tangan Dingin Park Hang-seo, dari Pelatih Klub Tarkam hingga Bawa Vietnam 'Penguasa' ASEAN

Di balik sederet kesuksesan Vietnam, terutama timnas putranya, ada cerita menarik mengenai Park Hang-seo, juru taktik asal Korea Selatan yang mulai be

instagram/onlycoachpark
Pelatih Vietnam, Park Hang-seo 

Beberapa bulan berselang, Park kembali menuai kesuksesan lainnya, yakni membawa Vietnam menembus semifinal Asian Games 2018.

Vietnam mengakhiri turnamen di posisi keempat setelah kalah dari Uni Emirat Arab di laga perebutan medali perunggu.

Menjelang penghujung 2018, Vietnam berhasil menjadi juara Piala AFF 2018, sebelum menembus perempat final Piala Asia pada Januari 2019.

Mengandalkan kerja tim Park banyak dinilai sebagai orang yang mampu mengeluarkan potensi pemain untuk membuat tim yang luar biasa.

Park secara konsisten memberikan kejutan dengan pilihan pemainnya untuk turnamen internasional.

Pilihan dan pergantian pemainnya juga terbukti tidak terduga, tetapi semuanya tampaknya bekerja dengan baik.

Park juga dianggap sebagai orang yang memahami kekuatan dan kelemahan setiap pemain.

Dia selalu menyoroti semangat tim dan berfokus pada membangun sikap kompetitif.

Park juga tahu bagaimana mempersempit gap antara pemain di tim utama dan pemain pengganti.

Sebab, ia selalu mengatakan memiliki 23 pemain yang siap bermain kapan saja.

Di bawah Park, Vietnam banyak bermain dengan sistem 3-4-3 yang dianggap fleksibel.

"Dia memperkuat pertahanan, yang dulunya merupakan kelemahan terburuk kami dalam waktu yang lama, itu luar biasa," kata mantan gelandang nasional Vietnam, Nhu Thanh.

"Para pemain diminta untuk mengikuti taktik secara ketat, tanpa ruang untuk kesalahan individu. Pemain masih muda, tetapi mereka menunjukkan kemampuan hebat, terutama ketika mereka melawan lawan kuat seperti Iran dan Jepang," kata Thanh.

Timnas U-22 Indonesia Andy Setyo (kedua kanan) dan penjaga gawang Nadeo Arga Winata (tengah) tertegun saat tercipta gol dari Timnas Vietnam dalam pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). Garuda Muda kalah 0-3 dari Vietnam dan harus puas meraih medali perak cabang olahraga sepak bola. Kapten Timnas U-22 Indonesia Andy Setyo (kedua kanan) dan penjaga gawang Nadeo Arga Winata (tengah) tertegun saat tercipta gol dari Timnas Vietnam dalam pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). Garuda Muda kalah 0-3 dari Vietnam dan harus puas meraih medali perak cabang olahraga sepak bola.
Timnas U-22 Indonesia Andy Setyo (kedua kanan) dan penjaga gawang Nadeo Arga Winata (tengah) tertegun saat tercipta gol dari Timnas Vietnam dalam pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). Garuda Muda kalah 0-3 dari Vietnam dan harus puas meraih medali perak cabang olahraga sepak bola. Kapten Timnas U-22 Indonesia Andy Setyo (kedua kanan) dan penjaga gawang Nadeo Arga Winata (tengah) tertegun saat tercipta gol dari Timnas Vietnam dalam pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). Garuda Muda kalah 0-3 dari Vietnam dan harus puas meraih medali perak cabang olahraga sepak bola. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Target hingga 2022

Pada November 2019, Park telah memperpanjang kontraknya untuk melatih timnas senior dan U-23 Vietnam hingga tahun 2022.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved