Banjir di Solok Selatan Sumbar Makan Korban, Bocah 3 Tahun Tewas Terseret Arus
Bocah tersebut bernama Aldi, ditemukan setelah terseret banjir sekitar pukul 10.30 WIB yang bertempat di Jorong Durian Tigo.
"Ada sekitar 1 ribu rumah yang ikut terendam banjir di Nagari Pasar Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan," katanya Jumat (13/12/2019).
Ia melanjutkan, banjir tersebut terjadi akibat adanya curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan air merendam pemukiman warga masyarakat.
Selain itu, penyebab banjir juga karena meluapnya air sungai akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari ini, di Kabupaten Solok Selatan ada Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan beberapa anak sungai lainnya.
"Ketinggian air setinggi 30 cm hingga menyentuh angka 120 cm," ujarnya.
Irdahendri menjelaskan, bahwa untuk yang terdampak banjir saat ini hanya rumah warga masyarakat, sedangkan untuk hewan ternak tidak ada.
Sementara itu juga ada satu unit rumah tertimbun tanah longsor di Nagari Pakan Rabaa Tengah.
Tetapkan Masa Tanggap Darurat
Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, masih dalam masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor hingga 19 Desember mendatang.
Hal itu diungkapkan Kabag Humas Pemkab Solok Selatan, Firdaus Firman saat dihubungi TribunPadang.com, Jumat (13/12/2019).
Kata dia, awalnya masa tanggap darurat yang ditetapkan sejak 22 November 2019 itu berakhir pada Kamis (5/12/2019).
Namun diperpanjang hingga 19 Desember 2019.
"Status daerah masih tanggap darurat yang diperpanjang hingga 19 Desember 2019," jelas Firdaus Firman.
Dikatakan Firdaus Firman, BPBD dan Dinas Sosial setempat sudah datang mengirimkan bantuan.
"Tadi Kepala BNBP Doni Monardo juga menyinggung soal normalisasi sungai yang mengancam rumah milik warga karena intensitas hujan masih tinggi," ungkap Firdaus Firman.
Karena selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan, kata Firdaus Firman, Warga Kampung Tarandam Nagari Pasar Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan, berharap normalisasi Muara Sungai Batang Suliti dipercepat.
