Wantimpres Presiden Jokowi Resmi Dilantik, Ada Nama Mantan Menteri dan Mantan Gubernur
Presiden Jokowi Resmi melantik Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara. Salah Satunya yakni mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
TRIBUNBATAM.id - Presiden Jokowi Resmi melantik Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara. Salah Satunya yakni mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo mengaku siap memberikan masukan kepada Presiden Jokowi sesuai kapasitasnya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Pastinya sama akan memberikan masukan dari banyak hal, mulai dari nasional, internasional, pedesaan, perkotaan, problem ekonomi sosial dan macam-macam," ujar Pakde Karwo di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/12/2019).
• Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020, Ini yang Akan Dilakukan Polda Kepri
• Ratusan Petugas Kebersihan di Tanjungpinang Dapat Bingkisan, Isdianto:Mereka Pahlawan Kita
Atas posisinya yang kini menjadi Wantimpres, Pakde Karwo mengaku sudah memberitahu pada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sudah (komunikasi dengan SBY). Pada prinsipnya silahkan karena memang aturan perundang-undangannya tidak bisa," katanya.
Diketahui Pakde Karwo sudah menyatakan diri mundur dari Partai Demokrat pada Agustus 2019.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat tersebut mundur karena didapuk menjadi komisaris utama PT Semen Indonesia.
Bos Mayapada Akan Beri Nasihat Soal Pengentasan Kemiskinan
Lain halnya dengan Bos Mayapada Group, Dato Sri Tahir yang juga dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Berlatar belakang pengusaha, Tahir berkeinginan fokus membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin dalam mengentaskan kemiskinan di berbagai daerah.
"Solusinya, kalau menurut teori ekonomi kan pajak, pajak itu kan yang kaya harus dikenakan pajak lebih banyak, itu kan salah satu pemerataan, itu kan teori," kata Tahir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
"Tapi kalau fakta, saya harapkan swasta yang mampu bisa mengisi jeda-jeda, baik kesehatan maupun pendidikan, khusus dua itu lah," sambung Tahir.
Namun, dalam memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, Tahir akan menunggu arahan dari Ketua Wantimpres Wiranto pekan depan.
"Besok Senin (16/12) jam 10.30 WIB rapat bersama Pak Wiranto selaku ketua, dari sana kami dengar pengarahannya seperti apa," kata Tahir.
Tahir yang baru diinformasikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjadi anggota Wantimpres, mengaku suatu kehormatan diberikan kepercayaan untuk memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden.
"Suatu jabatan itu ada kehormatan, ada tanggung jawabnya, harus dua-duanya diambil, jangan diambil kehormatannya, tanggung jawabnya tidak diambil," ucapnya.