HARI JUANG TNI AD-Kisah Heroik Tentara Selamatkan Sahabat Kecilnya dari Tembakan Pasukan Inggris
Soejoto menyaksikan teman seperjuangannya tertembak peluru senjata Inggris. Pertempuran di Ambarawa sangat mengerikan.
Pada 11 Desember 1945, seluruh komando pasukan TKR dan laskar rakyat di bawah kendali Sudirman. Saat itu, Sudirman mulai memperkenalkan dan membuat rencana untuk melakukan taktik baru dalam pertempuran ini, yakni cepat, cerdik, serentak di segala sektor dengan menggunakan taktik dan strategi “Supit Urang”.
Gerakan tersebut diikuti dengan gerakan penjepitan dari kanan dan kiri sebagaimana halnya seekor udang menjepit mangsanya, untuk selanjutnya supit bertemu di bagian luar Ambarawa ke arah Semarang.
Untuk menjalankan taktik ini digunakan empat kelompok yang terdiri dari beberapa pasukan dengan tujuan musuh benar-benar dalam kondisi terkurung dan komunikasi dengan pusat terputus.
Kolonel Sudirman menggunakan beberapa tempat di dataran tinggi seperti Bawen, Lemahabang, Bandungan, Tuntang, Banyubiru, Ngampin, Jambu, Kelurahan dan Baran sebagai tempat menggempur musuh.
Pertempuran Ambarawa yang berlangsung dari tanggal 12 sampai 15 Desember 1945 berhasil memukul mundur sekutu dari Ambarawa.
Heroisme yang ditunjukkan TKR dan Laskar dengan senjata dan peralatan seadanya didukung dengan Taktik Supit Urang berhasil secara gilang gemilang mengusir sekutu dari Ambarawa.
Peristiwa itu menjadi bukti efektifitas dari taktik yang digunakan oleh Sudirman di medan pertempuran. Keberhasilan ini menjadikan Kolonel Sudirman mendapatkan pangkat Jenderal dari Presiden Soekarno.
#HARI JUANG TNI AD-Kisah Heroik Tentara Selamatkan Sahabat Kecilnya dari Tembakan Pasukan Inggris#