BATAM TERKINI
Polisi Amankan Calo Tiket Kapal Pelni di Pelabuhan Sekupang Batam, Beberkan Modus hingga Keuntungan
Dua calo tiket kapal Pelni yang ditangkap Polisi di pelabuhan Sekupang, Batam mengungkapkan berapa untung yang dia dapatkan
Polisi Amankan Calo Tiket Kapal Pelni di Pelabuhan Sekupang Batam, Beberkan Modus hingga Keuntungan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dua calo tiket kapal Pelni yang ditangkap Polisi di pelabuhan Sekupang, Batam mengungkapkan berapa untung yang dia dapatkan jika berhasil menjual tiket yang dia beli ke calon penumpang.
"Jadi, dari satu tiket yang terjual mereka mendapat keuntungan Rp 120 ribu," sambung Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo, saat memimpin konferensi pers, Jumat (13/12/2019).
Keuntungan itu didapat dengan kalkulasi harga tiket tujuan Belawan sekitar Rp 230 ribu dan dijual kembali oleh keduanya dengan harga Rp 350 ribu.
Prasetyo pun menyebut, sejauh ini pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku.
"Sejauh ini kami tidak melihat ada kerjasama Pelni dan pelaku karena bersangkutan menghadirkan KK keluarga untuk membeli. Dan itu memang diperbolehkan," ungkapnya.
Dua pelaku yang ditangkap di depan kantor Pelni Sekupang, Kota Batam merupakan dua orang pria yang sehari-harinya bekerja sebagai juru parkir dan porter di kawasan pelabuhan.
Keduanya memiliki cara tersendiri untuk meyakinkan pihak Pelni agar praktiknya ini berjalan lancar.
"Mereka menggunakan KK keluarga untuk membeli tiket kapal dengan tujuan Batam ke Belawan. Setelah dibeli, tiket itu dijual kembali," kata
Bahkan, dari tujuh tiket yang telah dibeli, keduanya telah berhasil menjual dua tiket kepada calon penumpang dengan iming-iming tiket kapal KM Kelud tujuan Belawan tanggal 29 Desember 2019 telah habis terjual.
• JADI Calo Tiket Kapal Pelni di Pelabuhan Sekupang Batam, 2 Pria Ini Ngaku Beli Untuk Keluarga
Hal ini sengaja dilakukan agar para calon penumpang yakin dan akhirnya membeli tiket yang ada pada keduanya.
Sementara itu, kedua pelaku berinisial MS dan RP terancam dijatuhkan hukuman sesuai pasal 379 KUH Pidana dengan ancaman tindak pidana ringan yaitu pidana penjara selama tiga bulan.
Ngaku Beli Untuk Keluarga
Dua pria yang diamankan polisi karena diduga menjadi calo tiket seolah merasa tak bersalah menjalankan profesinya sebagai calo di Pelabuhan Sekupang, Kota Batam.
Hal ini terlihat dari raut wajah keduanya saat berada di Markas Komando (Mako) Polresta Barelang, Jumat (13/12/2019).
Pria berinisial MS dan RP ini masih sempat tersenyum saat konferensi pers mengenai pengungkapan kasus calo tiket dimulai.
Keduanya bahkan sempat beberapa kali saling bertatap muka dan tertawa.
"Jangan ketawa-tawa kalian berdua," ucap seorang polisi memberi peringatan.
Saat TRIBUNBATAM.id mencoba menanyai satu di antara keduanya, jawabannya sangat sederhana.
"Kami baru sekali melakukan. Tak ada yang salah, saya beli untuk keluarga kok," terang seorang pelaku.
Diamankan Polisi di Sekupang
Polisi meringkus dua pria yang diduga menjadi calo penjualan tiket kapal Pelni di Pelabuhan Sekupang, Kota Batam, Kamis (12/12/2019).
Hal ini seperti penuturan Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo, saat memimpin konferensi pers terkait pengungkapan kasus ini, Jumat (13/12/2019).
"Mereka kami amankan di depan kantor Pelni Sekupang. Dari keduanya, berhasil diamankan sebanyak lima tiket kapal KM Kelud tujuan Batam menuju Belawan," katanya.
Kedua pria ini berinisial MS dan RP, baik MS maupun RP sendiri sehari-harinya berprofesi sebagai juru parkir dan porter di Pelabuhan Sekupang Kota Batam.
Selain berhasil mengamankan lima tiket kapal KM Kelud, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan barang bukti lainnya berupa uang sebesar Rp 700 ribu.
• TIKET Kapal Pelni Batam - Belawan Ludes, Tapi Ada yang Tawarkan Bantu Beli Tiket, Calo Beraksi?
"Jadi, sebenarnya mereka memegang tujuh tiket. Namun dua tiket telah terjual," sambung Prasetyo.
Atas tindakan itu pula, kedua pelaku dijerat pasal 379 KUH Pidana dengan ancaman pidana ringan.
"Ancaman penjara tiga bulan," tambahnya.
TIKET Kapal Pelni Batam - Belawan Ludes
Kesulitan mendapat tiket pelayaran mulai dirasakan para calon penumpang tujuan Belawan Medan.
Pasalnya, tiket pelayaran H-7 jelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 dikabarkan telah ludes terjual.
Akibatnya banyak masyarakat Batam gagal pulang pulang ke kampung halaman.
Habisnya tiket pelayaran itu disampaikan seorang petugas layanan tiket Pelni Sekupang, Armin, Rabu (11/12/2019) lalu saat melayani pembelian tiket.
Ludesnya tiket pelayaran itu masih menyisahkan tanda tanya bagi masyarakat yang ingin berlayar menggunakan jasa pelayaran Pelni.
Tak bisa dipungkiri, permasalahan habis tiket pelayaran Batu Ampar menuju Belawan Medan kerap membuat warga masyarakat merasa kecewa.
Sebagaimana penuturan Kepala Operasional Kantor Pelni cabang kota Batam, Dicky, belum lama ini menyebutkan bahwa pihaknya akan mengakomodir pelayaran penumpang.
• BARU Dibuka, Tiket Kapal Pelni Batam-Belawan Langsung Ludes Terjual
Kata Dicky, H-7 Natal, pihak Pelni melakukan peningkatan frekuensi pelayaran Batam - Belawan hingga 2 kali dalam seminggu dengan menggunakan armada KM. Kelud dan KM Dorolonda. Hal itu berbeda dari sebelumnya yang hanya satu kali.
Pelayaran itu akan dimulai sedari tanggal 19, 21, dan 23 Desember bagi KM. Kelud dan tanggal 20 Desember untuk KM. Dorolonda.
Sementara kapasitas perkeberangkatan kapal sebanyak 2.607 per keberangkatan.
Tidak terbatas dengan jumlah itu, Dicky menyebutkan mendekati min-plus keberangkatan akan ada dispensasi non-seat sebesar 49%, yaitu 1.258 non-seat, jadi totalnya 3.865 seat.
Di balik jumlah tiket yang dikabarkan telah ludes terjual membuat warga bingung berlayar ke Belawan.
Penelusuran TRIBUNBATAM.id di kantor Pelni, calo tiket kerap masih dapat menawarkan adanya tiket pelayaran.
Pantauan Tribun calo itu kerap menemui masyarakat yang tiba di Kantor Pelni.
Tidak segan-segan mereka langsung menyampari warga yang datang ke kantor tersebut.
"Mau beli tiket kemana bu? sini saya bantu, ibu gak perlu nunggu lama. Saya uruskan, 30 menit selesai jadi ibu nggak perlu ngurus lama-lama seperti yang lain nunggu seharian," ucap seorang calo tiket itu kepada warga.
Bahkan untuk membantu pembelian satu tiket, seorang calo membandrol harga hingga Rp 250.000
Sementara sebelumnya harga tiket itu berada pada harga Rp 230.000.
Ironisnya para calo itu dapat dengan mudahnya langsung memperoleh tiket dengan durasi waktu sebentar.
Sedangkan warga lainnya harus mengantri menunggu dari pagi hingga sore untuk mendapat tiket.
Ditempat terpisah, terkait maraknya aksi calo yang berhasil diamankan Polsek KKP beberapa waktu lalu di Kantor Pelni, Kepala Kantor Pelni, Dicky menegaskan tidak mengetahui aktivitas geliat para calo itu.
"Mereka itu spekulan-spekulan pasar yang mencari keuntungan saja, kita tidak pernah ada komunikasi dengan mereka," ujarnya saat dihubungi, Jumat (13/12/2019).
Intinya, kata Dicky pihak Pelni tidak pernah menjual tiket kepada para calo.
"Bisa saja mereka membeli tiket online lalu menggunakan KTP keluarganya atau kerabatanya, sebab syarat pembelian tiket harus ada bukti KTP," jelasnya. (tribunbatam.id/ichwannurfadillah/beres lumbantobing)