Tanah Timbunan Longsor di Batam

Cari Pihak yang Bertanggungjawab Tanah Longsor di Batam, Polisi Turun Tangan

Polisi turun tangan menyelidiki penyebab longsornya tanah timbunan di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019).

TRIBUN/EKO
Petugas memberikan pertolongan kepada warga yang terluka di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019) 

TRIBUNBATAM.id- Polisi turun tangan menyelidiki penyebab longsornya tanah timbunan di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019).

Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmad Purboyo mengatakan, dari data yang didapat bukan 60 rumah, melainkan 20 rumah yang terdampak alibat musibah tersebut.

Kemudian satu orang yang meninggal bukan karena tertimbun tanah.

Memang korban yang meninggal ini sempat sakit stroke.

"Jadi tidak ada korban jiwa karena musibah itu, korban memang sakit sebelumnya," sebut Pras.

Akibat musibah tersebut, Pras meminta jajarannya untuk melakukan gelar perkara terkait masalah ini.

Penanganan awal dilakukan oleh Polsek Lubuk Baja.

"Penanganan awal di Polsek Lubuk Baja, kemudian kita tarik ke Polres," lanjutnya.

Sejauh ini, pihak kepolisian sudah datang kesana dan mengobati sejumlah korban yang terkena dampak tersebut.

Termasuk mengobati bebeberapa orang yang terkena tusukan paku saat mencoba menyelamatkan diri ketika kejadian.

Sementara itu, Jhonson mengaku sedari tadi belum ada pihak pemerintah yang datang ke TKP.

Baru petugas kepolisian saja yang datang kesana untuk melakukan pengobatan kepada warga sekitar.

"Tadi ada dokter dari kepolisian. Kasih obat korban yang kena tusuk paku. Kita belum tahu mau gimana selanjutnya," sebutnya.

Sementara itu, Kapolsek Lubuk Baja Kompol Yunita Stevani mengatakan sudah memeriksa beberapa saksi.

Nantinya mereka akan melakukan gelar perkara terkait masalah ini.

"Kita gelarkan dulu, hasilnya nanti kita sampaikan. Yang jelas anggota kita sudah berada di sana semenjak pagi," terangnya.

Tanah timbunan

Lokasi tanah amblas merupakan tumpukan tanah timbunan.

Menurut warga sekitar, diduga tanah tersebut amblas lantaran tidak bisa menahan tekanan dari tanah timbunan yang diletakan diatasnya.

Bagai mana tidak, sekitar 30 meter tinggu tanah timbunan tersebut

Bahkan tanah itu hampir sama tinggi dengan bangunan Pasar Induk.

Menurut warga sekitar, semenjak pagi belum ada pihak pemerintah seperti dari badan penanggulangan bencana daerag (BPBD) atau petugas damkar datang ke Lokasi kejadian.

"Tadi hanya ada perwakilan dari kelurahan, itu pun bukan pak lurahnya," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, tanah timbunan setinggi 30 meter berada di belakang Pasar Induk Jodoh amblas dan membuat rumah disekitarnya rusak parah.

Oyong warga sekitar mengatakan kejadian tersebut sekitar pulul 04.00 Wib dini hari.

"Saat kejadian terasa kayak gempa, banya roboh kemudian saat itu juga mati lampu," sebut Oyong yang ditemui di TKP, minggu (29/12/2019).

Menurutnya saat itu juga warga yang tengah terlelap tidur langsung panik. Ada yang lari dan masuk laut, ada yang tertusuk paki bahkan ada satu orang yang meninggal dunia.

Menurut Oyong korban yang meningal karena kaget. Saat kejadian dia lemas dan kemudian meninggal seketika.

Sejauh ini, warga disekitar terlihat sedanf melakukan bersih-bersih rumah dan mengemasi beberapa peralatan rumah mereka yang masih tersisa.

Bekas penggusuran pedagang Pasar Induk

Tanah timbunan yang amblas dan longsor ternyata bekas penggusuran Pasar Induk Jodoh Batam.

Menurut pengakuan Raja Iwan Lurah Tanjung Uma timbunan tanah sebabkan tekanan berlebihan ke arah permukiman.

"Jadi itu kan timbunan tanah di bekas penggusuran pasar kemarin. Tanahnya itu tinggi, bisa jadi itu yang menyebabkan lumpur di bawah rumah jadi naik," ujar pria yang akrab disapa Iwan ini kepada Tribun Batam, Minggu (29/12/2019).

 

Masih menurut Iwan, memang sudah sejak lama warga curiga dengan timbunan tanah ini.

"Sepertinya memang mau dibuat reklamasi di sini, tapi yang pasti timbunan itulah yang membuat tanah retak," sambungnya kemudahan.

Sekarang belum ada pihak perusahaan pemilik lahan relokasi yang ada di tempat.

Iwan yang sempat mencari pihak perusahaan, namun tak dia tak menemukan seorang pun.

Rencana Iwan ingin melakukan mediasi diantara warga dan pihak perusahaan.

"Sampai sekarang kami cari di kantornya tidak ada orang, nanti dicari lagi untuk mediasi bagaimana solusi terbaiknya," ungkap Iwan.

Berikut foto-fotonya

1. Rumah rusak parah

Tanah timbunan setinggi 30 meter di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, longsor,Minggu (29/12/2019)
Tanah timbunan setinggi 30 meter di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, longsor,Minggu (29/12/2019) (TRIBUN/EKO)

2. Barang-barang hancur

Rumah warga rusak akibat tanah amblas di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019)
Rumah warga rusak akibat tanah amblas di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019) (TRIBUN/EKO)

3. Coba hubungi kerabat

Seorang ibu mencoba menghubungi kerabat di dekat lokasi amblasnya tanah timbunan di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019)
Seorang ibu mencoba menghubungi kerabat di dekat lokasi amblasnya tanah timbunan di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019) (TRIBUN/EKO)

4. Dekat permukiman warga

Lokasi tanah amblas dan longsor dekat permukiman warga di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019
Lokasi tanah amblas dan longsor dekat permukiman warga di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019 (TRIBUN/EKO)

5. Pertolongan medis

Petugas memberikan pertolongan kepada warga yang terluka di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019)
Petugas memberikan pertolongan kepada warga yang terluka di belakang Pasar Induk Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019) (TRIBUN/EKO)

(tribunbatam.id/setiawan_koe)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved