Misteri Kampung Mati di Bogor, Rumah Kosong Tanpa Penghuni, Mobil & Motor Ditinggalkan Pemiliknya

Kampung itu bernama Desa Harkatjaya, sepi bagai kampung mati, rumah-rumah kosong

(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat bencana melanda Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) 

#Misteri Kampung Mati di Bogor, Rumah Kosong Tanpa Penghuni, Mobil & Motor Ditinggalkan Pemiliknya

TRIBUNBATAM.id - Sepi tak berpenghuni, demikian kondisi sebuah perkampungan di Bogor.

Pertanyanyaannya, kemana warga kampungnya? mengapa kampung itu bak kampung mati.

Kampung itu bernama Desa Harkatjaya, berada di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Kondisi kampung tak berpenghuni itu terjadi sejak hari pertama tahun baru 2020.

Dua kampung itu seperti menjadi kampung mati di Bogor lantaran tak ada penghuninya.

Dua kampung ini adalah Kampung Sinar Harapan dan Kampung Banar yang dihuni sekitar 60 lebih kepala keluarga (KK).

Pantauan TribunnewsBogor.com saat mendatangi lokasi, Kamis (2/1/2020), di dalam area kawasan kampung ini sama sekali tak ada satu pun warga.

Rumah-rumah yang ada tampak kosong tak berpenghuni termasuk sejumlah warung yang juga tampak tutup.

Mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat bencana melanda Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020)
Mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat bencana melanda Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Tidak adanya aktifitas warga seperti pada umumnya menjadikan kondisi perkampungan ini cukup sepi.

Kendaraan motor roda dua termasuk mobil yang diparkir di depan rumah warga juga tampak dibiarkan dan ditinggal pemiliknya.

Selain itu terpantau, sebuah bangunan rumah yang tengah dibangun oleh warga juga tampak dibiarkan terbengkalai.

Tidak hanya itu, kampung ini juga sama sekali tidak teraliri listrik seperti sebelumnya.

Kondisi ini terjadi pasca longsor yang menerjang dan berhasil menyapu sejumlah rumah warga hingga rata dengan tanah pada Rabu (1/1/2020) pagi.

Selain itu, di hari kejadian longsor tersebut, semua akses jalan perkampungan ini juga tertutup longsor yang terjadi di titik-titik lain.

Ditambah pula, muncul retakan tanah yang tersebar cukup banyak di area kampung.

Ratusan warga yang tinggal di perkampungan ini, semuanya telah mengungsi ke tempat-tempat lain.

"Kosong semua, ditinggalin, mau (rumah) ancur, mau enggak, ditinggal pokoknya. Soalnya rawan (bencana longsor)," kata Ade Kosasih, ketua RT setempat kepada TribunnewsBogor.com.

lokasi longsor di Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya
lokasi longsor di Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Dia menjelaskan bahwa di hari kejadian sebelum longsor terjadi di waktu subuh, turun hujan yang cukup deras.

Lumpur memasuki rumah warga sekitar 06.00 WIB pagi disusul gerakan material tanah dan pohon.

"Bangun tidur 05.30 WIB keluar rumah, lihat hujan gede, ya udah masuk lagi. Jam 06.00 WIB, saya keluar lagi, saya lihat banyak lumpur di jalan dan masuk rumah. Saya lari ke atas sama temen. Tanah, pohon-pohon, rumah pada gerak," kata Ade.

Tak sempat memberi tahu seluruh warga, longsor tiba-tiba terjadi dan menyapu sejumlah rumah.

Beberapa warga bahkan tertimbun longsor dalam kejadian ini.

Kampung tak berpenghuni di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) pasca terjadi bencana banjir dan longsor
Kampung tak berpenghuni di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) pasca terjadi bencana banjir dan longsor (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 4 orang warga Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya ditemukan tewas tertimbun longsor.

Mereka tertimbun longsor setelah Desa Harkatjaya dilanda cuaca buruk di awal tahun baru 2020 pada Rabu (1/1/2020) pagi.

Berdasarkan data dari Posko Bencana Longsor Desa Harkatjaya, masih ada 3 warga yang hilang diduga masih tertimbun longsor.

"Kita masih pencarian," kata Sekcam Sukajaya, Ridwan kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (2/1/2020).

Kisah KKN Menyeramkan

 Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat masa-masa kuliah adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Ini karena mahasiswa dikirim ke daerah pelosok untuk membantu masyarakat sekitar.

Berbagai pengalaman seru bertemu dengan orang-orang baru, lingkungan baru dan pengalaman baru didapat di sini.

Inilah cerita yang dibagikan pemilik akun facebook Mada Karisma di grup Kerabat Keliling Jogja, 4 Oktober 2017.

Singkat cerita, Mada Karisma dan rekan-rekan sekampusnya melaksanakan KKN di sebuah daerah pelosok di Provinsi DI Yogyakarta.

Oleh warga sekitar, Mada Karisma ini dianggap 'sakti'. 

Ia kerap mengajak pemuda kampung tempat KKN mengusili makhluk gaib.

Suatu hari, beberapa pemuda mengajaknya ke sebuah tempat sangat seram di Gua Jepang dekat pantai selatan.

Di sinilah awal mula kisah seram itu dimulai. Simak selangkapnya tulisan tersebut berikut ini:

(KKN) Kuliah Klenik Nyata

Kisah ini terjadi di tahun 2000 ketika saya ditugaskan oleh almamater, untuk mengabdi pada masyarakat, yakni KKN...jaman dimana usia kami masih suka coba - coba.. dan sisa2 keusilan masa remaja masih tersisa...

Bagi sebagian mahasiswa yang terbiasa hidup di kota, mungkin KKN adalah hal yang kurang mengenakkan... dimana harus hidup di pinggiran kota yang jauh dari segala fasilitas.

Namun tidak dengan sy... sudah sy bayangkan sebelumnya, KKN adalah tamasya yang indah, hidup di desa dengan udara syejuk dan jauh dari hiruk pikuk suasana kota.

Namun bayangan indah itu sempat musnah gara2 pak Dosen DPL (dosen pembimbing lapangan) wanti-wanti kalo wilayah yang akan ditempati bersama temen2 adalah kawasan "merah" dimana desa tersebut waktu itu banyak pemuda nya yg reseh alias usil... Dan tukang tawuran

Dan ndilalah .. sy didapuk menjadi kormasit.. alias komandan diantara 5 temen sy.. ya sy paham betul .. temen2 pastinya ndak mau repot dengan segala beban dan tanggung jawab... makanya, mereka memilih sy menjadi ketua... finnaly sy diplekotho menjadi ketua mereka... hahaa... no problem.... liat saja nanti.. Batin sy... 

Hari pertama kami diterjunkan di desa .. Letaknya di ujung selatan kota Jogja... Suasana yang asri dan hamparan sawah yang luas... Sungguh sangat menyenangkan..

Hari itu ternyata ada warga meninggal.. Usai menaruh barang dan menata tempat kami tinggal selama 2 bulan ke depan ... Kami berangkat takziah...

Dan benar... Ada beberapa pemuda dengan sorot mata tajam melihat kami kurang suka... Ntah itu karena pikiran yg sudah tertanam gara² omongan pak dosen DPL.. Atau memang niat mereka seperti itu..

Abaikan... Pikir sy...tak kenal maka tak sayang...

Kebiasaan warga di desa tersebut setiap ada orang meninggal atau hajatan menikah adalah "lek² an" ....

Begadang selama 7 hari berturut² sampai pagi...

Dan... Tentu saja sambil bermain kartu.. hampir sebagian besar warga desa waktu itu menggunakan taruhan uang.. Sy dan 3 orang teman laki² lain nya hanya diam dan sesekali mengobrol...

Pernah sy mau ikut judi kartu tersebut.. Gara² bosan ... Tp oleh salah satu pemuda yg usianya jauh diatas sy... Dilarang... "Ampun mas... Njenengan niku ten riki KKN lo"... "Mengkih ndak saru"

"Oh nggih... Ngapunten mas.." Jawab sy...

Hingga hari ke 4..

Hari² msh membosankan ketika malam hari di tempat takziah tersebut...Ndilalah.. Ada 1 kartu remi menganggur.. Saya ambil ... Lalu sy tawarkan salah satu pemuda untuk sy ramal.. Hahaa

Waktu itu sy memang pernah belajar ramal² kartu dari simbah...Pokoknya mbuh... Mendadak bisa saja..

Akhirnya acara meramal pun dimulai... Ramal pake kartu remi... Nah ini Jauh sebelum ada tarot... Merebak seperti saat ini... Dulu seingat sy.. Setiap kartu yg diambil oleh orang yg diramal... Seperti ada yg membisiki.. Ini begini... Ini begitu...Tp itu dulu.. Saiki wis ora isoh... Hehee

Acara ramal meramal dari jam 12 baru kelar sekitar pukul 4 menjelang shubuh.. Diakhiri dengan mata merah menahan tangis mas yg sy ramal tadi....

Semua di flashback dan prediksi masa depan nanti nya...

Seingat sy waktu itu ya hanya asal bicara saja.. Tp ternyata bisa menyentuh hati beliau.... (Sy lupa nggambleh apa saja waktu itu)

Ternyata.... Sesi ramal meramal tersebut menyebar diantara para pemuda desa tersebut.... "Cah KKN e kae jebul dukun" ... Begitu mereka menganggap kehadiran kami ditempat tersebut.. Yungalah... Hahaaa

#Misteri Kampung Mati di Bogor, Rumah Kosong Tanpa Penghuni, Mobil & Motor Ditinggalkan Pemiliknya

FOLLOW INSTAGRAM @TRIBUN__BATAM:

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah 2 Kampung Mati di Bogor, Ratusan Rumah Tak Berpenghuni, Mobil dan Motor Ditinggal Pemiliknya

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved