Wali Kota Batam Rudi Warning ASN Titip Absen; Kalau Ada, Siap Siap Hadapi Masalah Hukum

Rudi mengingatkan beberapa hal kepada pegawainya. Diantaranya, ia berharap tidak ada lagi pegawai yang titip absen ke pegawai lainnya.

Editor: Dewi Haryati
HUMAS PEMKO BATAM
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi saat apel hari pertama kerja, Kamis (2/1/2020) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mengawali hari pertama kerja di tahun 2020, Pemerintah Kota Batam menggelar apel pagi, Kamis (2/1/2020). Apel berlangsung di Dataran Engku Putri Batam Centre, Batam, Kepri.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi bertindak sebagai pembina.

Dalam amanahnya, Rudi mengingatkan pegawai tentang beberapa hal. Di antaranya tentang kedisiplinan pegawai. Ia berharap tidak ada lagi pegawai yang titip absen ke pegawai lainnya.






“Jangan ada yang rekam sidik jarinya ganda. Saya minta nanti Sekda dan BKD cek lagi. Ini melanggar aturan. Kalau ada, siap-siap hadapi masalah hukumnya,” kata dia sebagaimana dilansir dari Media Center Batam, Sabtu (4/1/2020).

Selain itu, ia juga mengingatkan pegawai untuk melaporkan harta kekayaan dan pajak penghasilan. Bagi pejabat, laporan harta kekayaan ini merupakan amanat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sedangkan laporan harta kekayaan aparatur sipil negara (LHK-ASN) dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri. Diingatkan, laporan pajak adalah perintah undang-undang.

Tak Sanggup Terapkan UMK Batam 2020, Satu Perusahaan Minta Penundaan ke Disnaker

Rian Ernest Kepergok Gabung Direkrutmen PT TDK Electronics di Batam, Ternyata Ini yang Dilakukan

Kepada pegawai yang bekerja di bidang teknis, Rudi berharap agar menggunakan spesifikasi tinggi dalam pembangunan. Rudi tak ingin hasil dari pembangunan yang dilakukan pemerintah berkualitas buruk.

“Speknya (spesifikasi) harus medium ke atas. Tidak boleh menengah ke bawah,” ujarnya.

Pegawai juga diminta Rudi untuk berinovasi. Bekerja memang harus mengikuti aturan. Tapi ada peluang bagi pegawai untuk menciptakan inovasi-inovasi demi pembangunan yang lebih baik.

“Saya juga minta Bapak Ibu untuk menjadi penggerak di masyarakat. Ajak warga di lingkungan untuk gotong royong antisipasi banjir. Kita beri pemahaman ke mereka supaya parit depan rumah tidak ditutup. Paling tidak ditutup jangan permanen, ketika hendak dibersihkan bisa dibuka,” pesan Rudi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved