Konflik Laut Natuna
Kapal Nelayan China Ngotot Bertahan di Laut Natuna, TNI AL Kirim 2 KRI
Tak gentar klaim China atas perairan Natuna, ratusan personel TNI meningkatkan patroli di wilayah perairan Natuna di Kepri
TRIBUNBATAM.id - Tak gentar klaim China atas perairan Natuna, ratusan personel Tentara Nasional Indonesia ( TNI) meningkatkan patroli di wilayah perairan Natuna di Kepulauan Riau.
Peningkatan patroli itu dilakukan menyusul sejumlah nelayan asing melanggar wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono menegaskan, pihaknya telah menyiapkan 18 operasi siaga tempur di wilayah tersebut.
"Operasi ini merupakan salah satu dari 18 operasi yang akan dilaksanakan Kogabwilhan I di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/1/2020).
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan) Laksamana Madya TNI Yudo Margono melakukan pengendalian siaga tempur laut di perairan Natuna.
• China Klaim Laut Natuna, Inilah Perbandingan Belanja Militer Indonesia Vs China
• Inilah Harta Karun Laut Natuna Hingga Indonesia dan China Memanas?
Usai mendarat menggunakan pesawat TNI-AL di Lanudal Tanjungpinang, Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, pengendalian siaga tempur laut dilakukan oleh Komando Armada I (Koarmada) dan Patroli Udara.
"Kita ketahui bersama, ada pelanggaran wilayah dilakukan Coast Guard bendera China, dan adanya penangkapan ikan ilegal berbendera China dengan jarak 130 mil dari Timur Laut Ranai, Natuna," katanya dalam rilis yang ke TRIBUNBATAM.id, Minggu (05/01/2020).
Disampaikannya, saat ini sudah menambah sebanyak 4 armada kapal yang di siagakan juga.
"Jadi totalnya ada 6 kapal yang telah kita siagakan, ditambah patroli udara," ujarnya.
Disebutkannya, atas pelanggaran yang masuk wilayah Indonesia, pihaknya masih melakukan cara persuasif.
Hingga kini kapal nelayan China masih berada di wilayah perairan Natuna.
Mereka dikawal oleh Coast Guard bendera China melakukan penangkapan ikan secara ilegal.
Yudo menambahkan, TNI melakukan gelar operasi dan menurunkan dua KRI untuk mengusir kapal China.
Upaya yang dilakukan secara persuasif yakni berkomunikasi dengan kapal China agar keluar dari wilayah Indonesia.
"Kita masih melakukan cara damai, agar mereka keluar wilayah Indonesia yang menurut mereka, aktivitas itu legal," sebutnya.