Pangkalan Pasukan AS di Irak Diserang Rudal Irak, Reaksi Donald Trump: All is Well!

Dia menyatakan, kabar korban jiwa maupun perkiraan kerusakan yang dialami Ain al-Assad dan Irak tengah diselidiki oleh otoritas.

Editor: Mairi Nandarson
tangkapan layar twitter.com
Tagar Iran vs USA #iranvsUSA trending di twitter setelah serangan rudal Iran 

TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON DC - Presiden Donald Trump berkomentar setelah markas pasukan AS di Irak dihantam Iran menggunakan rudal.

Dua pangkalan di Irak, Ain al-Assad dan Irbil, dihantam oleh "puluhan misil" selepas tengah malam pada Rabu (8/1/2020).

Serangan itu diklaim oleh Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran, dan merupakan pembalasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.

Nasibnya Digantung, Fakhri Husaini Kecewa pada PSSI, Enggan Jadi Asisten Shin Tae-yong

Transfer Liga 1 2020 - Resmi Jadi Pemain Persebaya Surabaya, Ini Kesan Mahmoud Eid

Bursa Transfer Liga 1 2020 - Evan Dimas & Osvaldo Haay ke Persija? Aji Santoso: Kami Sudah Berusaha

Dalam kicauannya di Twitter, Trump menyatakan bakal memberikan pernyataan pada Rabu pagi waktu AS atas serangan rudal di markas pasukan AS.

"All is Well! Rudal diluncurkan dari Iran dan mengenai dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak," ujar presiden 73 tahun itu.

Dia menyatakan, kabar korban jiwa maupun perkiraan kerusakan yang dialami Ain al-Assad dan Irak tengah diselidiki oleh otoritas.

"Kami mempunyai peralatan militer yang paling canggih dan terbaik yang ada di dunia ini!" ucap presiden dari Partai Republik itu.

Pentagon menuturkan, mereka sudah berada dalam kondisi "siaga tinggi" selama beberapa hari sebelumnya buntut ketegangan yang terjadi.

AS-Iran Memanas, Nilai Tukar Melemah Rabu Pagi Setelah Markas Pasukan Militer AS Dirudal Iran

Balas Kematian Qasem Soleimani, Iran Rudal Markas Pasukan Militer AS, Tagar #IranvsUSA Trending

Timur Tengah Diambang Perang, Garda Revolusi Iran Serang Markas Pasukan AS di Irak dengan Rudal

Sekutu dekat Trump, Senator Lindsey Graham mengatakan, serangan yang menghantam pangkalan milik pasukan AS dan sekutunya adalah tindakan perang.

"Presiden mempunyai otoritas yang dia perlukan berdasarkan Artikel II. Seperti apa responsnya tengah ditentukan. Namun dia punya wewenang itu," ujarnya kepada CNN.

Pakar menyatakan, tidak biasanya bagi Teheran untuk terang-terangan mengklaim serangan terhadap fasilitas milik Negeri "Uncle Sam".

Pasalnya selama ini, mereka menggunakan jaringan milisi yang mereka sokong untuk mengambil alih tanggung jawab klaim.

"Ini adalah eskalasi besar. Rudal balistik secara terbuka diluncurkan ke target AS," ujar pakar milisi Syiah, Philip Smyth.

Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya menjelaskan, operasi untuk menghantam markas pasukan AS adalah "Martir Soleimani".

Jenderal Qasem Soleimani, Komandan Pasukan Quds, tewas di Bandara Internasional Baghdad pada Jumat pekan lalu (3/1/2020).

Dia tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, setelah kendaraan mereka dihantam rudal AS.

Pernyataan Iran

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan AS bahwa "jika kalian memukul, kalian akan dipukul balik".

Pernyataan itu disampaikan Khamenei dalam video tak bertanggal yang dirilis kantor berita semi-resmi, Fars, dikutip CNN Rabu (8/1/2020).

Dalam video, Pemimpin Tertinggi Iran berusia berusia 80 tahun itu berkata, AS mungkin telah menyakiti mereka.

Namun, dia menegaskan balasan dari Teheran bisa berkali-kali lipat lebih sakit. Khamenei pun mengingat lagi pidatonya saat Presiden Barack Obama menjabat.

"Saya pernah mengatakan (di masa pemerintahan Obama), jika kalian memukul, kalian akal dipukul balik. Masa hit-and-run telah usai," ancamnya.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dalam kicauannya di Twitter berujar, Teheran sudah mengambil tindakan pertahanan diri "yang proporsional".

Zarif menerangkan, Iran bersikap sesuai Artikel 51 Piagam PBB, di mana mereka merespons "serangan pengecut" yang menargetkan warganya.

"Kami tidak terjadinya eskalasi yang berbuah perang. Tetapi, kami akan mempertahankan diri kami dari segala agresi," tegasnya.

Iran took & concluded proportionate measures in self-defense under Article 51 of UN Charter targeting base from which cowardly armed attack against our citizens & senior officials were launched.

Sementara Menteri Telekomunikasi Mohammad-Javad Azari Jahromi berkicau di Twitter yang berbunyi "Segera pergi dari kawasan kami!"

Sebelumnya, dua markas pasukan AS dan sekutunya di Irak diserang oleh "puluhan rudal" Iran pada Rabu dini hari waktu setempat.

Pentagon menyatakan, dua pangkalan yang dihantam misil adalah Ain al-Assad dan Irbil, di mana saat ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa.

Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka mengklaim serangan tersebut sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.

Komandan Pasukan Quds, cabang elite Garda Revolusi, itu tewas bersama dengan wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Soleimani dan Muhandis tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam rudal dari drone tempur milik AS.

Pentagon menjelaskan, mereka harus melenyapkan Qasem Soleimani karena jenderal 62 tahun itu merencanakan untuk menyerang lagi warga AS.

\\

\\

\\

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iran Hantam Markas Pasukan AS Pakai Rudal, Trump: All is Well!"
Sumber: Info Komputer
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved