Mengapa Kasus Reynhard Sinaga Seolah 'Hilang' 2 Tahun, Sengaja Disenyapkan? Fakta Lain Terungkap
Mengapa kasus Reynhard Sinaga baru terekspos saat ini padahal kejadian sudah berlangsung pada 2017 lalu?
#Mengapa Kasus Reynhard Sinaga Seolah 'Hilang' 2 Tahun, Sengaja Disenyapkan? Fakta Lain Terungkap
TRIBUNBATAM.id - Mengapa kasus Reynhard Sinaga baru terekspos saat ini padahal kejadian sudah berlangsung pada 2017 lalu?
Hampir dua tahun lamanya, kasus 'mengerikan' Reynhard Sinaga seolah hilang dari pemberitaan media.
Ternyata, kasus tersebut sebenarnya sengaja 'disenyapkan' dari media.
Ini jawabannya.
Dikutip TribunJatim.com dari Suar.ID ternyata bukan lantaran media tidak tahu kasus satu ini.
Tetapi media diminta untuk bungkam dengan kasus satu ini hingga pada akhirnya terkuak ke publik.
Menurut laporan, total ada 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria yang terbukti dilakukan oleh Reynhard Sinaga.

Di antara 159 kasus, terdapat 136 dakwaan pemerkosaan, dengan korbannya dilaporkan ada yang diperkosa berkali-kali.
Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan "predator setan" Reynhard Sinaga.
Sebuah bukti yang cukup untuk menggiring pria asal Indonesia ini ke dalam hukuman seumur hidup.
Tapi, seperti disinggung di awal, walau mendapat label sebagai kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, kasus ini seolah tak tercium media selama dua tahun penyelidikan dan persidangan berlangsung.
Mengapa bisa demikian? Apa pula tujuannya? Benarkah karena terkait sosok Reynhard Sinaga?
Sebelum sampai ke jawaban itu, alangkah baiknya kita tahu bagaimana awalnya kasus ini terbongkar.
Semua bermula pada 2 Juni 2017 pagi.
Kekejiannya selama ini yang tertutup rapi pada akhirnya terbongkar saat salah satu korban, bisa dibilang korban terakhirnya tersadar saat dilecehkan oleh dirinya.
Obat-obatan yang selama ini digunakan oleh Reynhard Sinaga untuk membuat para korbannya tak sadarkan diri nampaknya tidak bekerja dengan baik pada korban terakhirnya yang berusia 18 tahun tersebut.

Sang korban terbangun lalu menyadari Reynhard Sinaga sedang memerkosa dirinya dan melakukan perlawanan luar biasa hingga melukai Reynhard Sinaga.
Remaja itu kemudian menelepon nomor darurat 999 dan ambulans segera tiba di Montana House.
Tempat Reynhard Sinaga tinggal selama lima tahun, di sudut klub-klub tempat ia menemukan banyak korbannya.
Reynhard Sinaga diulurkan dan dibawa ke rumah sakit dengan dugaan pendarahan di otak.

Sementara polisi menangkap remaja itu karena dicurigai telah melakukan kejahatan terhadap Reynhard.
Tetapi kemudian, Detektif dari polisi Greater Manchester segera menyadari bahwa mereka telah menahan orang yang salah.
Mereka pergi ke Manchester Royal Infirmary untuk menanyai Reynhard Sinaga.
Para pihak berwajib mulai menyelidiki memperhatikan bahwa ada tingkah aneh yang dibuat oleh Reynhard.
Reynhard berulang kali terobsesi untuk ponselnya dikembalikan kepadanya.
Pria satu ini juga berulang kali memberikan kata sandi yang salah kepada polisi.
Ia berusaha mengelabui polisi dan mencoba mengambilnya dari seorang petugas ketika dia dengan enggan mengungkapkan pin kunci ponsel yang benar.
Setelah melakukan serangkaian proses agar ponsel tersebut dijebol kunci dan pinnya, polisi segera menemukan fakta mengejutkan.
Mereka menemukan film-film yang menunjukkan Reynhard Sinaga memperkosa serangkaian pemuda yang tampaknya sedang tidur.
Bahkan, iPhone lain berisi lebih banyak film yang semuanya adalah para pria.

Analisis selama berbulan-bulan mengidentifikasi lebih dari 195 korban berbeda, yang semuanya tidak sadar sementara Sinaga melecehkan mereka.
DI Zed Ali, petugas investigasi senior, mengatakan itu “seperti mencoba menyatukan jutaan potongan gambar tanpa penutup gergaji ukir”.
Pada akhirnya, 48 orang korban melapor dan mengaku siap menjadi saksi persidangan Reynhard Sinaga.
Persidangan itu berbuah vonis seumur hidupnya.

Lalu mengapa kasus ini bisa tertutup dari media massa?
Ternyata sebenarnya media sudah mengetahui kasus ini jauh-jauh hari.
Namun, pengadilan meminta dilakukannya media blackout atau larangan pemberitaan terkait kasus Reynhard Sinaga.
Ada dua tujuan utama dari penerapan media blackout ini.

Pertama, karena kasus itu harus dibagi menjadi empat persidangan terpisah.
Hal ini harus dilakukan sebab jumlah korban yang akan bersaksi mencapai 48 orang.
Di sisi lain ada fakta lain terungkap, Layanan Kejaksaan Mahkota (CPS) Inggris masih terus membuka kemungkinan munculnya korban-korban lain.
Mereka meyakini jumlah korban Reynhard Sinaga lebih dari 48 orang.
#Mengapa Kasus Reynhard Sinaga Seolah 'Hilang' 2 Tahun, Sengaja Disenyapkan? Fakta Lain Terungkap
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul ALASAN Kasus Reynhard Sinaga Seolah 'Hilang' 2 Tahun, Sengaja Disenyapkan, Fakta Lain Terungkap