Cerita Haru Pedagang Roti, Gendong Anaknya yang Lumpuh saat Berjualan, Istri Meninggal Karena Banjir
Cerita haru datang dari seorang pedagang roti. Pedagang Roti berumur 52 tahun ini harus membawa anaknya yang lumpuh untuk berjualan roti.
TRIBUNBATAM.id - Cerita haru datang dari seorang pedagang roti. Pedagang Roti berumur 52 tahun ini harus membawa anaknya yang lumpuh untuk berjualan roti.
Hal itu dilakukan semenjak sang istrinya meninggal saat jadi korban banjir rob.
Istri meninggal dunia, Tarmuji keliling jualan roti sambil gendong anaknya yang lumpuh layu, ceritanya pun viral.
• Malam Ini Gerhana Bulan, Begini Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan 11 Januari 2020
• VIDEO - Bule di Jimbaran Diduga Mabuk dan Tabrak Pengendara Motor
• Ruslan Ali Wasyim Tak Cemburu, Banyak Sosok Dekati Lukita Dinarsyah Tuwo Jelang Pilkada Batam
Potret Tarmuji (52) menggendong anaknya yang berusia 6,5 tahun sembari mengendarai motor dan menjajakan roti menjadi sorotan.
Tarmuji kini harus menjadi tulang punggung keluarga dan juga ibu bagi anak-anak mereka semenjak sang istri meninggal dunia.
Penjual roti keliling ini menjajakan barang dagangan bersama anaknya, Fitri Agustina (6,5), dengan menggunakan sepeda motor.
Apa yang dilakukan Tarmuji bukan tanpa sebab. Fitri digendongnya saat di rumah tidak ada yang mengurus.
Kakak Fitri, Tika Novianti, belajar di sekolah menengah. Rumah dalam keadaan sepi sehingga Tarmuji membawa Fitri ketika berjualan.
Fitri sudah 6,5 tahun mengidap lumpuh layuh, tetapi ia tetap bisa berjalan dengan keadaan lemas.
"Kalau jualan saya gendong di depan motor keliling kabupaten, bahkan Kota Pekalongan, seperti di Pasar Batik Setono," kata Tarmuji di rumahnya, Jumat (10/1/2020).
Tarmuji bercerita, ia berjualan dari pagi hingga menjelang maghrib.
Pada pukul 11.00 WIB, ia biasanya beristirahat pulang ke rumah menyuapi anaknya makan dan membawakannya juga untuk sang kakak.
"Habis ashar biasanya berangkat lagi sampai maghrib," tambah dia.
Bapak berperawakan kurus ini mengaku kerepotan semenjak istrinya Sitiyah meninggal dunia pada Agustus 2019.
Namun, demi menghidupi keluarganya, Tarmuji mengaku rela berkorban, termasuk membawa anaknya ikut berjualan keliling.
