Anak Hakim Medan Ungkap Fakta Lain Sosok Pria Eksekutor Sewaan Selingkuhan Ibu Tiri
Lebih lanjut, Rajif mengungkapkan fakta baru terkait dua eksekutor pembunuhan hakim Jamaluddin.
Anak Hakim Medan Ungkap Fakta Lain soal Pria Eksekutor Sewaan Selingkuhan Ibu Tiri
TRIBUNBATAM.id - Kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaluddin memasuki babak baru.
Setelah melalui masa penyidikan yang cukup panjang, kini sejumlah pihak telah ditetapkan menjadi tersangka.
Siapa sangka otak pembunuhan berencana Jamaluddin adalah istrinya sendiri, Zuraida Hanum.
Rajif Fandi Jamal, anak kedua Hakim Jamaluddin, menyambangi lokasi rekonstruksi tempat penemuan jasad ayahnya di kebun sawit Dusun II, Desa Suka Damai, Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang, Kamis (16/1/2020).
Saat datang ke lokasi, Rajif yang mengenakan kemeja putih rilis garis hitam, menatap nanar satu pohon sawit yang tumbang.

Di lokasi itulah, jasad ayahnya ditemukan setelah dibuang oleh eksekutor Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.
Jenazah ayahnya itu dibuang sesuai permintaan ibu tirinya, Zuraida Hanum.
Tak banyak yang dilakukan pria berkulit putih ini di lokasi penemuan jenazah ayahnya.
Ia cuma menatap pohon yang diberi garis polisi tersebut.
Rajif mengungkapkan, perbuatan ibu tirinya tidak manusiawi.
Ia meminta penegak hukum untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada ketiga tersangka.
"Kami minta hukuman minimal (penjara) seumur hidup atau maksimal hukuman mati," ujarnya saat berada di lokasi.
Eksekutor Bukan Orang Asing
Lebih lanjut, Rajif mengungkapkan fakta baru terkait dua eksekutor pembunuhan hakim Jamaluddin.
Rajif menyebut dua orang eksekutor sebenarnya bukan orang asing.
Meski tidak kenal dekat dengan kedua eksekutor, namun Rajif tahu sosok kedua eksekutor tersebut.
Menurut dia, kedua pelaku kerap datang ke rumah mereka untuk bertemu dengan ayahnya.
"Saya tidak terlalu nyambung, bahkan tidak percaya. Namun dia (pelaku) sering bermain dengan ayah untuk bermain dam batu," ujar Rajif.
Rajif juga mengatakan, bahwa biasanya kedua tersangka datang ke rumah hampir setiap malam Jumat.
"Kedua tersangka hampir setiap malam Jumat datang ke rumah untuk bermain dam (domino) batu. Setiap malam Jumat pasti ada, tapi mereka rame," katanya.
Zuraida 3 Jam Tidur Bersama Jasad Jamaluddin
Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar yang berada di lokasi membeberkan sejumlah fakta baru saat rekonstruksi tahap II pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin, di kediaman korban Kamis (16/1/2020).
Informasi yang dihimpun, salah satunya Kapolda menyebutkan tersangka Zuraida Hanum, yang merupakan istri korban, sempat tidur selama tiga jam di samping jenazah suaminya.
"Hal ini terjadi karena rencana pembunuhan awal tidak berjalan sesuai skenario awal," ujarnya.
Ketiga Tersangka Sempat Debat
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketiga pelaku sempat terjadi perdebatan hingga akhirnya diputuskan membuang mayat Hakim Jamaluddin keluar rumah, yakni di wilayah Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.
"Sesuai dengan rencana awal bahwa ZH menginginkan korban meninggal karena serangan jantung. Ini rencana skenario pelaku dengan membuat korban meninggal karena dugaan serangan jantung," ujar Martuani.
Masih dikatakan Kapolda Sumut, terjadi perubahan skenario karena para eksekutor membunuh Hakim Jamaluddin dengan cara membekapnya terlalu kuat sehingga di wajah korban terlihat adanya bekas lebam-lebam.
"Jadi di sini juga ada perdebatan karena tidak sesuai dengan rencana awal. Di mana dalam skenario, korban meninggal karena serangan jantung dan itu terjadi pada jam 01.00 WIB tanggal 29 November 2019. Namun, pelaku terkejut karena ada lebam-lebam merah pada wajah korban ini. Mereka tidak menduga karena terlalu kuat saat membekap korban," jelas Kapolda.
Melihat adanya memar atau lebam-lebam di wajah korban, sambung Irjen Martuani Sormin, tersangka Zuraida Hanum kemudian menyuruh eksekutor Jefri Pratama dan Reza Fahlevi untuk membawa dan membuang korban ke areal perkebunan.
"Karena ada meninggalkan jejak, terjadi perdebatan hingga akhirnya disepakati untuk membuang jenazah korban,” kata Kapolda.
“Pokoknya istri korban berkeras bawa dan buang dari rumah, dan membuangnya ke arah perkebunan yang ada di kawasan Kutalimbaru," imbuhnya.
Eksekutor berencana untuk membuang jenazah Hakim Jamaluddin saat itu juga. Namun Zuraida Hanum menolak. Menurut dia, Hakim Jamaluddin tak pernah keluar malam-malam. Ia pun khawatir ditangkap sekuriti perumahan.
Akhirnya ketiga tersangka memutuskan menunggu waktu tepat untuk keluar dari rumah dan membuang jenazah korban, yakni pada pukul 04.00 WIB.
“Pembuangan jasad korban ini tidak direncanakan, namun istri korban berkeras untuk membawa jasad keluar. Kedua tersangka kemudian membawanya dan mencari tempat karena berkejaran dengan waktu menjelang fajar."
"Ada yang menarik juga di sini, hebatnya, istri korban masih sempat tidur dengan jasad suaminya selama kurang lebih tiga jam sebelum dibuang,” pungkas Kapolda.

Zuraida Hanum (Kolase TribunMedan)
Zuraida Dicaci Maki Warga
Warga yang menyaksikan proses rekontruksi pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin di Jalan Aswad, Kecamatan Medan Johor, tampak senang ketika proses telah berakhir, Kamis (16/1/2020).
Walaupun ada beberapa warga tampak gerah melihat tingkah laku istri dari almarhum yang merupakan otak dari pembunuhan tersebut.
"Enggak kasihan kau sama anak kau iblis. Kami satu gym sudah ngucapkan turut berduka cita, malah kau pulak pembunuhnya," teriak salah seorang wanita kepada Zuraida otak dibalik pembunuhan Jamaluddin.
Terdengar juga beberapa kali warga yang lain menyoraki Zuraida dengan nada-nada yang kasar.
Sementara itu, Sinta, Titi, Nila, tampak senang dengan rekonstruksi yang telah usai digelar.
"Saya pribadi sangat senang sekali. Apresiasi sama pak Kapolda, bahwasanya kasus ini telah terungkap," kata Sinta warga sekitar.
"Harus di hukum mati pelakunya. Kami merasa puas kalau di hukum mati. Kalau tidak di hukum mati, kami tidak merasa puas," jelasnya.
Sementara itu, warga lainnya atas nama Titi juga mengaku kesal dan tak menyangka dengan sikap Zuraida.
"Saya pertahankan gak kerja demi ini pak. Kami tahan lapar," ucap Titi warga sekitar lainnya.
Sambung Sinta, ia tidak begitu mengetahui bagaimana kebiasaan sehari-hari pelaku bernama Zuraidah istri Hakim almarhum Jamaluddin.
"Kenal, tapi cuma kenal gitu aja. Dia orang tidak bergaul," ujarnya.
"Dia orangnya tertutup. Kami ajak arisan dia tidak mau ikut," jelasnya.
Setelah menjalani proses rekonstruksi, ketiga pelaku, Zuraidah Hanum, Jefri Pratama, dan Reza Fahlevi menuju lokasi pembuangan mayat almarhum Jamaluddin di Kutalimbaru, Desa Sukadame, Kabupaten Deliserdang.
(TribunJakarta/TribunMedan)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Datangi Lokasi Rekonstruksi, Anak Hakim Jamaluddin Sebut Pelaku Bukan Orang Asing & Sering ke Rumah