BATAM TERKINI
DAFTAR Komoditi Penyumbang Garis Kemiskinan Menurut BPS, Beras hingga Rokok Kretek
Komoditi makanan jenis beras dan rokok kretek filter, merupakan penyumbang garis kemiskinan di Kepri. Simak daftar lengkapnya di sini.
DAFTAR Komoditi Penyumbang Garis Kemiskinan Menurut BPS, Beras hingga Rokok Kretek
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Komoditi makanan jenis beras dan rokok kretek filter, merupakan penyumbang garis kemiskinan di Kepri.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri Zulkipli.
"Ini termasuk di perkotaan dan pedesaan," katanya dalam rilis yang diterima wartawan.
Beras memberi sumbangan sebesar 15,35 persen di perkotaan dan 20,63 persen di perdesaan, kemudian rokok kretek filter memberikan sumbangan 8,83 persen di perkotaan dan 13,44 persen di perdesaan.
Menyusul Komoditi lainnya seperti telur ayam ras 3,79 persen di perkotaan dan 4,97 persen di perdesaan, kue basah 3,24 persen di perkotaan dan 4,40 persen di perdesaan
Juga tongkol/tuna/cakalang 2,52 persen di perkotaan dan 4,97 di perdesaan serta beberapa item lainnya.
• BPS Kepri Sebut Angka Inflasi Batam Tertinggi dari 72 Kota, Tembus 1,28 Persen di Akhir Tahun 2019
Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin.
Dalam pengertian BPS, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
"Jadi, dari September 2019 BPS menetapkan garis kemiskinan adalah Rp602.038 per kapita per bulan. Nilai garis kemiskinan ini naik sebesar 1,34 persen dibanding September 2018 sebesar Rp567.972 per kapita per bulan. Ini cukup menumbang," katanya.
Sebanyak 66,45 persen garis kemiskinan Kepri pada September 2019 disumbang oleh komoditi makanan.
Data BPS Kepri, jumlah penduduk miskin di Kepri pada September 2019 mencapai 127.758 orang.
Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 704 orang dibandingkan Maret 2019.
Sementara dengan September tahun 2018 jumlah penduduk miskin naik sebanyak 2.396 orang.
Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 5,33 persen menjadi 5,26 persen.
Sedangkan di perdesaan penurunannya sebesar 0,3 persen dari 11,04 persen menjadi 10,67 persen.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2019 hingga September 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah dari 104.207 orang menjadi 104.234 orang.
Sedangkan daerah perdesaan berkurang 24.254 orang menjadi 23.524 orang. (tribunbatam.id/leo halawa)