HUMAN INTEREST
Direktur BUBU Hang Nadim Batam Suwarso : Kita Perlu Bangun Terminal 2
Lika-liku menjadi Direktur bandara sudah dihadapi ia sejak menjabat, dari mengembangkan bandara hingga maraknya masuk barang haram seperti narkoba.
Kita akan tetap fokus peningkatan pelayanan dan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, khususnya terkait peningkatan kunjungan manusia, barang dan lainnya. Kita juga terus mengupayakan kedatangan dan keberangkatan pesawat dari luar negeri.
Alhamdulillah pada tahun 2020 ini Batik Air sudah melakukan penerbangan dari kota Shenzhen, China menuju Batam, pulang-pergi seminggu tiga kali. Hal seperti ini akan kita upayakan terus dan berkordinasi dengan unit terkait di luar Batam seperti kementerian perhubungan, kementrian luar negeri dan dengan agent travel. Kita juga akan berupaya meningkatkan dan mengimbangi dengan fasilitas yang ada.
Apa masalah yang Anda hadapi selama menjadi Direktur BUBU Hang Nadim?
Seperti kita ketahui bandara udara termasuk bandara udara yang sudah lama beroperasi. Bandara Hang Nadim itu mulai beroperasi pada tahun 1985 hingga sekarang, dan kita juga hanya melakukan perbaikan di beberapa titik saja. Proyeksi BP Batam ke depan adalah membangun terminal 2 yang lebih maju sehingga kualitas pelayanan yang lebih bagus sehingga Bandara Hang Nadim bisa sejajar dengan bandara internasional yang lain.
Hang Nadim jadi satu Bandara yang kerap menjadi perlintasan barang haram seperti barkoba dan barang ilegal lainnya?
Bandara Hang Nadim Batam memiliki posisi di daerah perdagangan bebas (FTZ) sehingga hal ini memang rentan terjadi. Karena itu, kita terus bekerjasama dan berkordinasi dengan berbagai instansi. Mulai dari Ditjen Bea dan Cukai, TNI dan Polri yang bertugas melakukan pengawasan barang barang yang berbahaya tadi di Bandara. Hal ini untuk meminimalisir keluar masuknya barang-barang ilegal melalui Hang Nadim.
Frekuensinya bagaimana?
Kalau kita lihat ke belakang, selama tahun 2018, penggagalan transit narkoba terbesar adalah di Bandara Hang Nadim. Totalnya sebanyak 36 kilogram sabu. Jumlahnya meningkat dari 2017, sekitar 26 kilo sabu dan untuk 2019 agak menurun karena kita semakin ketat melakukan pengawasan dan penangkapan. (*)