Algojo Pembunuh Bayaran Hakim Jamaluddin Menangis Saat Mendapat Pelukan Ibundanya
Air mata menetes ketika tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin bertemu dengan ibunya setelah melakukan rekonstruksi di ke
TRIBUNBATAM.id - Momen haru dua algojo pembunuhan hakim pengadilan Negri Medan Jamaluddin saat bertemu orang tuanya.
Air mata menetes ketika tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin bertemu dengan ibunya setelah melakukan rekonstruksi di kediamannya, Selasa (21/1/2020).
Rini Siregar, ibunda kandung Reza dan ibunda tiri Jefri menyambut kedatangan kedua anaknya saat melakukan reka adegan tahap ke tiga.
• Tak Lagi Berfungsi Jadi Gedung MTQ, Museum Raja Ali Haji Batam Sudah Punya Plang Nama
• Kunjungan Wisatawan Menurun, Pengelola Resort di Lagoi Kumpulkan 299 Drum Limbah Minyak di Bintan
• Kalapas Tanjungpinang Berganti, Mishbahuddin Jabat Kalapas Kelas IIA Barelang Batam
Sebelum keduanya turun dari mobil polisi, ibunda Reza, terlihat menatap dengan pandangan kosong.
Tersangka Jefri yang dikawal petugas bertemu dengan ibundanya, lalu masuk ke dalam ruang tamu dan melakukan reka adegan pembakaran barang bukti.
Dalam rekonstruksi, ketika pulang ke rumah setelah mengeksekusi Hakim Jamaluddin, pelaku Reza memasukan sepeda motornya ke dalam rumah.
Reza dan Jefri tiba di rumah dan masuk ke dalam kamar dan membuka baju serta jaket, dansepatunya.
• Air PDAM Tak Mengalir Normal, Warga Karimun Keluar Uang untuk Beli Air
• Menteri Agama Fachrul Razi Datang ke Batam, Ini Pesannya Soal Kerukunan Umat Beragama
• Diduga Kencing Minyak, Kapal KT Sei Deli III BUMN Ditangkap Patroli Bea dan Cukai Karimun
Kemudian Jefri memberikan seluruh pakaian yang dikenakannya kepada Reza untuk dibakar.
Jefri kemudian menyuruh Reza membakar baju, jaket, dan sepatu.
Dengan dibawa menggunakan kotak, Jefri kemudian menuju ke belakang rumahnya dan membakar barang bukti.

Usai melakukan reka adegan, keduanya terlihat di dalam rumah dan duduk bersama ibundanya.
Rini pun mengelus badan belakang kedua anaknya.
Ia terlihat memeluk Reza sembari meneteskan air mata.
Pelukan sang ibu membekas kepada keduanya, terlihat abang beradik tersebut kedua matanya berkaca-kaca.
Tidak diketahui pasti apa pembicaraan ketiganya di dalam ruang tamu rumah Reza.