Foto Jadul Misi Rahasia Negara Tito dan Idham Aziz, Ada Staf Khusus Jokowi dan Bang Edo

Perwira polisi berpangkat tertinggi di foto jadul adalah Brigjen Pol Gories Mere (65 tahun, Akpol 1976).

1. Misi Rahasia itu Untuk Ungkap Kasus Mutalasi yang Jadi Sorotan Internasional

Idham Aziz dan Tito Karnavian

Konteks foto dalam misi rahasia. Mereka mengungkap kasus kriminal berbau SARA dan potensi kasus disintegrasi bangsa. 

Kelima perwira menengah Polri di foto jadul itu, memang tercatat sebagai ‘jagoan’ reskrim dan terdaftar sebagai perwira utama di Densus 88 Anti Teror.

Gories adalah komandan tertinggi; Kepala Densus 88 dengan pangkat brigjen. 

Jabatan kadensus kala iyu masih bintang satu, jabatan ini berubah jadi bintang dua, di saat dijabat M Syafei. 

Perubahan itu tahun 2017 lalu melalui SK Kapolri Tito Karnavian.

Sedangkan Tito yang sudah berpangkat kombes, menjabat Komandan Detasemen (Kaden) 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004–2005).

Idham kala itu  baru berpangkat AKBP.

Sedangkan Rycko saat itu juga di Densus, sebagai Kepala Unit Bantuan Adminstrasi  Sub Detasemen DENSUS 88/Antiteror Bareskrim Polri, dan Paulus Golose sebagai Wakil Kepala Detasemen (Wakaden) 88/ANTITEROR Polda Metro Jaya.

Di foto itu, mereka terlihat menyimak pemaparan duduk perkara dan perkembangan kasus mutilasi, 3 siswi SMP dan SMA di Palu. Mereka adalah Theresia Morangke (15), Alfita Poliwo (17), and Yarni Sambue (17).

Kasusnya, tepat 30 Oktober 2005, ketiga gadis itu baru keluar meninggalkan gereja, lalu diculik 5 pria bermasker dari kelompok militan berbau separatisme, Poso.

Menjadi perhatian berita nasioan dan internasional, untuk mengungkap kasus inilah Kapolda Sulawesi Tengah Kombes Pol Oegroseno, meminta bantuan dari Mabes Polri dan Densus 88.

Hampir dua pekan, sekitar 12 perwira polisi dan 20 bintara densus, yang dibackup ratusan polisi di Sulteng, bekerja siang malam, mengungkap pelaku.

Tito kala itu menjabat Ketua Satuan Tugas Bareskrim di Poso, sedangkan Idham adalah wakil. 

Kisah bergabungnya Idham bersama Tito, terbilang cepat.

Kala itu, Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Polri Brigjen Pol Surya Darma Ali,  meminta Idham kembali ke Palu.

Saat itu, Idham belum setahun menjabat Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror (03–06–2005) di Jakarta.

Idham dipanggil khusus, karena selalma dua tahun (2003-2004), Idham mejabat inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Polda Sulteng hingga Oktober 2004.

Nah, malam Jumat (10 November 20050, Surya Dharma memanggil dan memerintahkan Idham untuk berangkat ke Poso. 

Keesokan harinya, Idham terbang dari Surabaya, Makassar lalu menuju Palu dan tiba di Poso langsung bergabung dengan Tito Karnavian yang sudah berada di sana.

Tito memintanya untuk menjadi wakilnya dalam kasus investigasi mutilasi tiga gadis Kristen yang terjadi di Poso. Per tanggal 12 November 2005, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso, mendampingi Tito Karnavian.

Kemampuannya di bidang anti-terorisme membuat Kapolri mempercayakan Idham menjabat di Sulawesi Tengah, yang rawan dengan kelompok sipil bersenjata.

“Mereka tak seangkatan,” Mereka (Tito dan Idham) , mungkin memang selalu ditakdirkan bersama. Mereka sepertinya audah sehati, dan masing-masing tahu kepribadian,” kata Guntur, akpol angkatan 1986.

Saat di Akpol menjadi salah satu kakak asuh dari Tito (1987) dan Idham (1988). 

Tito adalah Adhimakayasa, perwira taruna terbaik angkatan 1987. Sedangkan di angkatan 1988, peraih Adhimakayasa-nya adalah Ricyo Amela Daniel (Kapolda Jateng).

Setelah pelaku mutlasi diungkap dan tertangkap, sekitar 7 bulan kemudian, para perwira berpangkat AKBP ini menerima penghargaan kenaikan pangkat luar biasa menjadi kombes. Sedangkan Tito naik dipromosi menjadi jenderal bintang satu dari Kapolri Jenderal Sutanto.

Sebelum kasis ini, mereka ini jugalah yang melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur,  9 November 2005.

Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved