Kian Mewabah: 17 Warga Tewas dan 444 Positif Virus Corona, Wuhan Bakal Diisolasi
Sejumlah pusat perdagangan, termasuk pasar ikan segar di pusat Kota Wuhan, sejak awal Januari 2020 lalu, juga sudah disterilkan.
BATAM, TRIBUN-BATAM.Id — Pemerintah China, Kamis (23/1/2020) hari ini, tengah menjajaki pengambilan keputusan mengisolasi transportasi dari Wuhan, menyusul mewabahnya virus mematikan, endemik corona dari wilayah Provinsi Hubei, ini.
Isolasi menjelang puncak hari raya Imlek 2020 ini adalah penutupan semua jalur transportasi darat, laut, dan udara.
Hingga Rabu (22/2/2020), Time melaporkan setidaknya 17 orang tewas dan 444 warga di provinsi Hubei, induk wilayah administratif Wuhan, dilaporkan terpapar virus setara flu burung ini.
Media pemerintah China, juga mengkonfirmasi 550 kasus penyakit sudah menyebar ke seluruh negeri.
Virus Wuhan, ibarat sindrom pernafasan akut yang parah (SARS). WHO, badan kesehatan dunia melaporkan, laiknyaflu burung, virus baru ini bisa menyebar melalui pernafasan, jika pasien terpapar tak ditangani segera, virus ini akan menyerang organ paru-paru.
Hingga batas waktu yang belum ditentukan, otoritas Wuhan memberlakukan jam malam. Aktivitas luar rumah diawasi ketat.
Sejumlah pusat perdagangan, termasuk pasar ikan segar di pusat Kota Wuhan, sejak awal Januari 2020 lalu, juga sudah disterilkan.
Belasan negara di Asia, dan Eropa, termasuk di Indonesia, mengaktifkan kembali thermal detector, alat pelacak suhu panas tubuh di bandara, pelabuhan, dan terminal angkutan darat.
Di Batam, Pelabuhan Internasional Sekupang, sejak awal pekan ini, sudah memasang Thermal Detector.
Instalasi ini menyusul 2 WNA asal China sempat Diduga Terjangkit Virus Corona.
• Batik Air Buka Rute Shenzen, Petugas Bandara Hang Nadim Batam Siaga Satu Cegah Virus Corona Masuk
• Dua Turis Dilaporkan Terserang Virus Corona Saat di Bintan, Kadinkes: Bukan Virus Corona Hanya Flu
• What is a Coronavirus which A New Type of Virus are been Plague in China?
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 2 Tanjungpinang Agus Jamaludin melalui Kasi Pengendalian Karantina dan surveykands Epidemiologi Nolita Sephana mengaku mendapat informasi dari RSUD Kijang, Bintan 20 Januari 2020.
"Atas informasi itu, kita tindak lanjuti bersama Dinkes Bintan. Sebab turis itu ada keluhan demam, batuk, dan pilek. Kebetulan WNA tersebut berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina," sebutnya saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Rabu (22/1/2020) siang.
Di Singapura, otoritas bandara internasional Changi, bandara hub terbesar di Asia Tenggara, lebih ketat memeriksa penumpang berpaspor China, khususnya dari Wuhan, dan Hubei.
Berita ini, kian menghebohkan, setelah pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Selasa (21/1/2020),melaporkan satu keluarga di Washington, dinyatakan positif terpapar virus ini, setelah liburan akhir tahun di Wuhan, dan Hubei.
Di China daratan sendiri, virus ini mulai meresahkan suasana liburan Tahun Baru Imlek.