JELANG KONSESI ATB BERAKHIR
25 Tahun Kelola Air di Batam Sejak 1995, Segini Investasi yang sudah dikeluarkan ATB
Selama 25 tahun ATB telah dipercaya untuk menangani pengelolaan air di Kota Batam sejak tahun 1995. Selama waktu itu ATB pun berinvestasi di Batam
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pernyataan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi perihal tak diperpanjangnya kontrak pengelolaan air bersih milik PT. Adhya Tirta Batam (ATB), Kamis (23/1/2020) lalu cukup mengejutkan.
Pasalnya, selama 25 tahun ATB telah dipercaya untuk menangani pengelolaan air di Kota Batam sejak tahun 1995.
Menyikapi ini, Head of Corporate Secretary ATB, Maria Y. Jacobus mengatakan dirinya tak ingin ambil pusing. Maria ingin BP Batam bersikap transparan sebelum peralihan dilakukan.
"Jangan sampai Batam ini dipertaruhkan. Talk with us, mari kita diskusi bersama perihal konsesi ini," tegasnya saat ditemui di Kantor ATB Sukajadi, Jumat (24/1/2020).
Menurutnya, BP Batam juga harus melihat investasi aset milik ATB selama ini jika benar-benar serius mengakhiri kerjasama.
• BREAKING NEWS - BP Batam Tak Perpanjang Kontrak ATB Kelola Air, Pasca Konsesi Berakhir
• BP Batam Siap Rekrut Karyawan ATB, Pasca Konsesi Air Berakhir dan Tak Diperpanjang
"Kalau bicara bisnis, hitung-hitung dulu dong. Koridor pengakhiran konsesi ini paling utama, jangan semua bicara ending saja," sesalnya.
Maria mengatakan, jika hak dan kewajiban antara BP Batam dan ATB tak dapat diselesaikan dalam waktu sebentar perihal konsesi ini.
"Ketika sebuah perjanjian akan diakhiri, sementara ada para pihak yang merasa tidak sesuai, apakah dapat diakhiri?," katanya seolah melempar tanya pada BP Batam.
Namun dia memastikan, hingga kontrak atau konsesi ini usai ATB akan tetap memberikan pelayanan terbaik bagi warga Batam.
Termasuk beberapa penguatan suplai di banyak daerah seperti Bengkong, Batu Aji, dan Tanjung Uncang.
"Perlu diketahui jika kami juga berkontribusi untuk mendukung pelebaran jalan di Batam. Berapa banyak pipa kami terkena imbasnya akibat pelebaran jalan?
Lalu tiba-tiba telpon masuk menyebut pipa bocor, dan meminta kami segera bersikap responsif. Apakah yang lain siap dengan hal ini?," ujarnya.
Sementara itu, tak banyak yang tahu sudah berapa banyak investasi yang dikeluarkan ATB sejak menjalin kerjasama pengelolaan air dengan BP Batam.
Mariapun membocorkan angka investasinya.
Maria mengatakan, di dalam konsesi air dengan BP Batam disebutkan ada jumlah nilai aset yang memang harus dikembalikan.
Nilainya mencapai Rp 350 miliar.
Dan hingga 2019, aset ATB saat ini sudah mencapai Rp 1,017 triliun.
Jika termasuk aset lama, maka ATB harus kembalikan ke BP Batam.
Namun jika aset dan fasilitas baru, lanjut Maria, inilah yang memang perlu didiskusikan. Mendiskusikan nilai investasi pengembalian BP Batam kepada ATB.
"Sampai saat ini kami sudah berinvestasi Rp 1,017 triliun. Sementara dikonsesi sudah mengatur Rp 350 miliar nilai yang sesuai dengan bisnis model. Tentu ada selisihnya.
Mungkin ada sekitar Rp 500 an miliar. Inilah yang perlu didiskusikan. Apakah BP Batam punya perspektif lain, apakah ATB punya prespektif lain. Sampai sekarang belum punya ruang dan waktu untuk diskusi," paparnya, Jumat (24/1/2020).
Selain itu, didalam konsesi juga disebutkan di tahun ke 25 ATB harus bisa memberikan pemenuhan jumlah pelanggan 107 ribu pelanggan.
Saat ini ATB berhasil memenuhi jumlah pelanggan sebanyak 290.488 pelanggan.