JELANG KONSESI ATB BERAKHIR

25 Tahun Kelola Air di Batam Sejak 1995, Segini Investasi yang sudah dikeluarkan ATB

Selama 25 tahun ATB telah dipercaya untuk menangani pengelolaan air di Kota Batam sejak tahun 1995. Selama waktu itu ATB pun berinvestasi di Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Petugas ATB telah mulai melakukan pekerjaan penggalian untuk peningkatan jaringan pipa distribusi guna penguatan suplai di wilayah Bengkong. 

"Kita jauh melampaui indikator yang sudah diatur dalam konsesi," katanya.

ATB Minta BP Batam Undang Diskusi Soal Konsesi dan Peralihan

Kontrak PT Adhya Tirta Batam (ATB) dalam pengelolaan air di Batam akan segera berakhir.

Menanggapi hal ini, Head of Corporate Secretary ATB, Maria Y. Jacobus mengaku yang namanya kontrak wajar saja ada tanggal mulai dan akhir.

Namun yang disayangkan hingga saat ini Badan Pengusahaan (BP) Batam belum memberikan perhatian bagaimana proses pengakhiran itu dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.

"Baik hak dan kewajiban BP maupun ATB. Ini yang kami tunggu sebenarnya dalam kelanjutan dalam pembahasan pelaksanaan hak dan kewajiban," ujar Maria di Kantor ATB Lantai 7, Jumat (24/1/2020)..

Maria melanjutkan, hal yang perlu didiskusikan misalnya nilai investasi yang akan dikembalikan. Belum tentu nilai yang dikembalikan prespektif dari pihak yang memberi kontrak dan dikontrak.

"Tetapi ada diperjanjian konsesi yang sudah diatur nilai investasi yang dikembalikan. Tentu BP Batam juga harus melakukan verifikasi, perhitungan ulang dan begitu juga dengan ATB.

Bagaimana nilai investasi dengan fasilitas-fasilitas baru apakah masuk dalam hitungan BP Batam yang harus diperhitungkan dan membayar kepada ATB," paparnya.

Koridor dan kerangka pengakhiran konsesi inilah yang lebih utama hak dan kewajibannya. 

Menurutnya perencanaan pasca 2020 harus sudah dibicarakan, bagaimana waktu investasi berkelanjutan. Sementara sudah dibatasi November 2020 mendatang.

"Semua menggiring November habis, setelah November siapa yang melakukan investasi? Kalau BUMN siap ambil alih silahkan saja," tuturnya.

Ironisnya lagi, kata dia ketersediaan air baku di Batam saja saat ini sudah memprihatinkan. Bahkan sudah dalam posisi minus.

Maria menilai, persiapan pemerintah dalam pengakhiran konsesi dan peralihan ini minim. Padahal Batam sedang didorong sebagai kota pertumbuhan ekonomi.

"Kami berharap BP Batam mengundang untuk diskusi. Anda lanjut atau tak mau lanjut, anda suka atau tidak suka please invite us," tegasnya.

Pihaknya sudah menyampaikan surat kepada BP Batam terakhir konsesi ini. Namun sayangnya belum ada balasan.

"Saya hargai perjanjian konsesi selesai. Dalam surat juga disebutkan setelah itu 6 bulan ATB berkewajiban melakukan perbaikan terhadap aset-aset yang masuk dalam pemeliharaan," katanya.

Ia menambahkan diskusi inipun seharusnya tak bisa sekali. Bisa sekali ataupun berkali-kali. 

(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Roma Uly Sianturi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved