IMLEK 2020
Jelang IMLEK di Anambas, Ini Makna Bakar Kertas 'Uang' Bagi Warga Tionghoa
Sejumlah warga Tionghoa di Kecamatan Siantan Anambas sedang berkumpul membakar kertas yang menurut mereka itu adalah uang. Ini maknanya
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Perayaan Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili di Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, sudah sangat kentara pada Jumat (24/1/2020).
Masyarakat Tionghoa yang berada di Kecamatan Siantan sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut perayaan Imlek pada tanggal 25 Januari 2020.
Pantauan Tribunbatam.id di salah satu rumah warga Tionghoa di jalan Hang Tuah, sejumlah warga Tionghoa tampak sedang berkumpul membakar kertas yang menurut mereka itu adalah uang.
Anggota keluarga Ahie, termasuk di dalamnya ada anak, menantu, istri, dan cucunya tampak ikut membakar kertas kuning dan putih dengan ukuran dan nama yang berbeda-beda di sebuah tong yang apinya telah menyala.
"Ini namanya sembahyang 30 hari untuk arwah, yang kita bakar ini baju dan uang, tapi ini bukan uang betulan ya, ini uang kertas," ucap Ahie kepada Tribunbatam.id, Jumat (24/1/2020).
• Mulai dari Pangsit hingga Jeruk, 6 Hidangan ini Dipercaya Membawa Keberuntungan saat Imlek Tiba
• Kumpulan Ucapan dan GIF atau Gambar Bergerak Imlek 2020 yang Unik dan Menarik
Adapun pembakaran ini dilakukan setelah selesai melakukan ritual doa bersama keluarga. Gunanya uang yang dibakar ini akan menjadi bekal para arwah untuk berbelanja.
"Ya kita bakar ini supaya arwah bisa menggunakan uang ini, triknya juga ada, kalau kertas ini saya gulung nanti harga nya di sana (akhirat) lebih mahal, kan uang ini untuk mereka belanja di sana," jelasnya.
Tentunya pembakaran ini punya tujuan sendiri, yaitu untuk mengirim doa kepada leluhur yang telah pergi.
Melalui asap dari kertas yang dibakar akan menyampaikan doa sehingga terbang menuju sang Tuhan.
Ahie menyebutkan untuk tahun ini shio mereka adalah tikus logam.
Asinan Buah, Kuliner yang Kerap Diburu Saat Imlek di Anambas
Semarak imlek mulai terasa di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Selain pernak pernik warna merah khas imlek, ada makanan yang diburu setiap kali menjelang perayaan imlek.
Asinan buah contohnya. Seorang pemilik warung di Jalan Hang Tuah, Cece mengatakan, selain kue dan lampion yang menjadi pernak penik imlek, asinan buah menjadi makanan yang laris diburu menjelang imlek.
Satu kotak bingkisan ia jual dengan harga Rp 85 ribu. Dalam satu kotak itu sudah ada delapan macam jenis asinan buah di dalamnya.

"Kalau pernak pernik sih di sini ngga banyak, cuman kalau mau kasih bingkisan gitu ada. Nah kami jual asinan buah, ini laku banget pas hari imlek dan banyak yang mencari. Ini cocok sekali untuk hadiah imlek," katanya.
Lampu lampion berwarna merah mulai terlihat di Jalan Hang Tuah, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Tidak hanya di jalan utama di Tarempa, ibu kota Anambas, sejumlah warung di tepi jalan ini juga memasang pernak pernik khas berwarna merah.
Lampion berwarna merah itu tampak indah terpasang rapi tersusun di atas tali yang disangga dengan tiang untuk menyambut imlek.
Tak hanya di jalan Hang Tuah saja hiasan lampion di pasang, di lokasi yang berbeda yaitu di sekitar jalan menuju Vihara juga sudah ada beberapa orang yang memasang lampu-lampu hias.
Seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Jalan Hang Tuah, Nas mengatakan, pemasangan lampion biasanya mulai dipasang menjelang beberapa minggu sebelum perayaan imlek.
"Baru aja dipasang lampionnya, lebih cantik lagi kalau di lihat malam hari," ucap Nas, Senin (13/1/2020).