Jenderal Polisi Gadungan Lantak Uang Warga Ratusan Juta Buat Beli Mobil, Motor CBR hingga Ponsel

WH mempedaya korbannya dengan menjanjikan akan meloloskan keluarganya untuk masuk jadi anggota polisi lewat jalur cepat.

TribunPadang.com/reziazwar
Kapolsek Koto Tangah, Kompol Rico Fernanda bersama pelaku jenderal polisi gadungan WH (39) saat memperlihatkan barang bukti mobil Pajero dan Vitara yang dibeli pelaku dari hasil penipuan, Kamis (23/1/2020) 

#Jenderal Polisi Gadungan Lantak Uang Korban Ratusan Juta Buat Beli Mobil, Motor CBR hingga Ponsel

TRIBUNBATAM.id - Polisi gadungan berpangkat Brigadir Jenderal alias Brigjen yang kerap memeras dibekuk polisi polisi.

WH (39), jenderal polisi gadungan itu beraksi dengan bekal potongan rambut cepak dan ID card palsu.

WH mempedaya korbannya dengan menjanjikan akan meloloskan keluarganya untuk masuk jadi anggota polisi lewat jalur cepat.

WH, seorang polisi gadungan berpangkat brigjen, ditangkap di Padang.

Polisi gadungan yang berinisial WH (39) tersebut, diamankan Rabu (22/1/2020) di sebuah rumah kontrakan Perumahan Lubuk Intan Blok N Rt 05/Rw 03, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Kapolsek Koto Tangah, Kompol Rico Fernanda bersama pelaku jenderal polisi gadungan WH (39) saat memperlihatkan barang bukti mobil Pajero dan Vitara yang dibeli pelaku dari hasil penipuan, Kamis (23/1/2020)
Kapolsek Koto Tangah, Kompol Rico Fernanda bersama pelaku jenderal polisi gadungan WH (39) saat memperlihatkan barang bukti mobil Pajero dan Vitara yang dibeli pelaku dari hasil penipuan, Kamis (23/1/2020) (TribunPadang.com/reziazwar)

Bermodalkan id card palsu, ia berhasil meraup uang ratusan juta rupiah dengan aksi tipu-tipunya.

Sang polisi palsu ini mengaku bisa meluluskan orang untuk masuk akademi polisi (akpol) dengan biaya Rp 300.500.000.

Uang tersebut membuat WH hidup mewah, punya Pajero hingga motor sport, jajan seharinya saja Rp 3 juta.

Berikut kisah tentang polisi gadungan yang ditangkap di Padang:

1. Awal mula jadi polisi gadungan

Pada saat jumpa pers di Mapolresta Padang, WH (39) menjelaskan awal mula ia mengaku jadi polisi gadungan.

Dia mengatakan, korban kenal dengannya dan pernah bertanya apakah ia polisi.

"Saya iyakan saja. Lalu dimintanya nomor saya," katanya.

WH (39) mengaku bahwa yang ia lakukan itu adalah keinginannya sendiri.

"Idenya dari saya sendiri, dan itu karena faktor ekonomi. Untuk Brigadir saya tidak tahu, namun kalau Akpol Rp 300.500.000," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved