BATAM TERKINI

TANAM Modal Rp 1 Triliun, ATB Klaim Aset Rp 350 Miliar Masuk Hak Untuk Dikembalikan

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Y Jacobus blak-blakan soal nilai aset yang selama ini telah dimiliki ATB selama mengelola air di Batam.

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Manager Produksi ATB sedang menjelaskan sistem SCADA. Teknologi SCADA memungkinkan petugas melakukan kendali dan pengawasan jarak jauh terhadap proses produksi dan distribusi yang berlangsung di setiap Instalasi Pengolahan Air (IPA), sehingga mampu menekan angka kebocoran hingga ke titik minimal. 

"Semua menggiring November habis, setelah November siapa yang melakukan investasi? Kalau BUMN siap ambil alih silahkan saja," tuturnya.

Ironisnya lagi, kata dia ketersediaan air baku di Batam saja saat ini sudah memprihatinkan. Bahkan sudah dalam posisi minus.

Maria menilai, persiapan pemerintah dalam pengakhiran konsesi dan peralihan ini minim. Padahal Batam sedang didorong sebagai kota pertumbuhan ekonomi.

"Kami berharap BP Batam mengundang untuk diskusi. Anda lanjut atau tak mau lanjut, anda suka atau tidak suka please invite us," tegasnya.

Pihaknya sudah menyampaikan surat kepada BP Batam terakhir konsesi ini. Namun sayangnya belum ada balasan.

"Saya hargai perjanjian konsesi selesai. Dalam surat juga disebutkan setelah itu 6 bulan ATB berkewajiban melakukan perbaikan terhadap aset-aset yang masuk dalam pemeliharaan," katanya.

Ia menambahkan diskusi inipun seharusnya tak bisa sekali. Bisa sekali ataupun berkali-kali. 

Kontrak ATB Tak Diperpanjang BP Batam, Ini Jawaban ATB

Secara mengejutkan, Badan Pengusahaan (BP) Batam mengakui jika pihaknya tak memperpanjang kontrak pengelolaan air baku dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB), Kamis (23/1/2020).

Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. Menurutnya, keputusan ini telah 'ketok palu' sejak masa kepemimpinan Edy Putra Irawady.

Mendengar ini, Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus pun irit berkomentar. Saat dihubungi Tribun Batam, Maria tak menampik pernyataan Rudi itu.




"Bahwa kontrak bulan November akan berakhir betul. Namun dengan catatan para pihak terkait sudah memenuhi hak dan kewajibannya belum? 

Kalau belum bagaimana? Bisa tidak diakhiri?," ungkapnya.

Saat dihubungi Tribunbatam.id, Maria mengaku jika dia tengah mengadakan rapat. Namun tak tahu pasti, apakah rapat itu perihal pernyataan BP Batam yang tak memperpanjang kontrak dengan ATB.

 ATB Kembali Lakukan Investasi, Perkuat Suplai Air di Area Bengkong Laut

 Pipa Air Bocor di Jalan Brigjend Katamso Batuaji Batam, ATB Segera Kirim Teknisi ke Lokasi

Sementara itu, Maria menyebut salah satu permasalahan yang belum selesai terkait konsesi ATB dan BP Batam, yakni soal hak ATB atas indeksasi tarif.

"Belum diberlakukan 9 tahun. Jelasnya nanti saya kabari lagi," pungkasnya.

Jauh hari sebelumnya, Maria juga tak ingin banyak komentar perihal kontrak pengelolaan air baku ini. Beberapa kali dia meminta Tribun Batam untuk bertanya langsung ke BP Batam sebagai instansi terkait. 

BP Batam Tak Perpanjang Kontrak ATB Kelola Air, Pasca Konsesi Berakhir

Memasuki berakhirnya masa konsesi PT Adhya Tirta Batam (ATB), akhirnya Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi berkomentar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved