Virus Corona Menyebar ke 13 Negara, Harga Saham Perusahaan Vaksin Melambung Tinggi
Ketakutan wabah virus corona telah membuat pejabat kesehatan di seluruh dunia dalam siaga tinggi
#Virus Corona Maulai Menyebar ke 13 Negara, Harga Saham Perusahaan Vaksin Ini Melambung Tinggi
TRIBUNBATAM.id - Kepanikan massal akan wabah virus corona mematikan terjadi di China. Kota Wuhan, asal wabah sampai diisolasi mencegah virus tidak menular luas.
Ketakutan akan wabah virus corona saat ini telah membuat pejabat kesehatan di seluruh dunia dalam siaga tinggi.
Hingga saat ini, jumlah negara yang mengonfirmasi terinfeksi virus corona terus bertambah hanya dalam hitungan hari.
Virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.
Meluasnya virus corona mendorong perusahaan vaksin dunia untuk ikut ambil bagian mengambil langkah penanggulangan virus mematikan tersebut. Saham perusahaan pembuat vaksin juga ikut terpengaruh.

Seperti dilansir Kompa.com dari MarketWatch, saham perusahaan vaksin Inovio Pharmaceuticals Inc atau INO mengalami lonjakan tajam hingga 10,42 persen pada penutupan perdagangan saham pada Jumat (24/1/2010).
Volume perdagangan sahamnya juga meningkat menjadi 12,3 juta saham, menukik tajam dibandingkan rata-rata saham yang diperdagangkan dalam sehari penuh selama 30 hari terakhir yang mencatatkan perdagangan sekitar 1,4 juta saham.
Perusahaan yang berbasis di Pennsylvania ini menyatakan telah menerima bantuan hibah hingga 9 juta dollar AS dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Dana hibah tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan, 2019-nCoV.
Sebagai informasi, hibah tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI, dimana perusahaan vaksin tersebut diberikan dana hingga 56 juta dollar AS untuk pengembangan beberapa vaksin lain seperti vaksin MERS hingga demam Lassa.
Dana dari CEPI salah satunya digunakan untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia.
Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia hanya dalam waktu tujuh bulan, yang diklaim Inovio sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah dilakukan.

"Kami telah tertantang untuk melakukan ini lebih cepat," kata Joseph Kim, CEO Inovio Pharmaceuticals.
Kim menargetkan, perusahaannya sudah bisa mengetes vaksin corona pada manusia sebelum awal musim panas mendatang.