Bertemu Mendagri, Tujuh Sekjen DPP Parpol Minta Pemilu Serentak Ditiadakan

Tujuh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Politik mengusulkan ke Mendagri agar meniadakan Pemilu serentak ditiadakan.

Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Sekjen DPP Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, bersama 6 Sekjen DPP Partai Politik yang tidak lolos ke parlemen berkunjung ke Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Mereka mengusulkan agar Pemilu serentak ditiadakan. 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Tujuh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Politik mengusulkan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar meniadakan Pemilu serentak.

Tujuh perwakilan partai politik ini di antaranya Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Indonesia (PPI), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang (PBB).

Kemudian Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (PGPI). Ketujuh parpol ini tidak lolos ke parlemen di Senayan.

Pertemuan antara perwakilan 7 parpol itu dilakukan di Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

"Kami urun rembuk dan Mendagri menyambut positif, rata-rata kami bertujuh mengusulkan agar pemilihan serentak untuk Pilpres dan Pileg untuk kedepan ditiadakan alias dipisah," ujar Sekjen DPP Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mewakili 7 parpol tersebut seperti dikutip Tribunnews.com.

Sekjen Partai Berkarya itu berharap pelaksanaan Pilpres dan Pileg kedepannya dibedakan berdasarkan hari.

Hal tersebut dikatakannya untuk menghindari kesemrawutan dalam pelaksanaan Pemilu Serentak, yang pada 2019 lalu yang menimbulkan korban jiwa dikalangan petugas TPU.

"Tadi ada pikiran-pikiran, dari pak Mendagri menyambut beberapa gagasan dari kami para Sekjen, ialah apakah patut masih dipertahankan sistem Pemilu serentak pada hari dan jam yang sama antara Pilpres dan Pileg. Untuk hal tersebut kami para 7 Sekjen dan pak Mendagri ada kesamaan bahasa," ucapnya.

Menurutnya walaupun hal tersebut masih sebatas rencana, ia dan enam Sekjen lainnya berharap kedepan ada langkah politik yang nyata untuk mengoreksi beberapa kekurangan pelaksanaan dari sistem Pemilu kemarin.

"Kami mencoba apakah jangan-jangan kemudian sistem yang kita bangun menyederhanakan sebuah Pemilu untuk memilih presiden dan para pemimpin legislatif legislator berimbas karena waktu yang begitu mepet dan terjadi kelelahan," ujarnya.

Tanggapan Effendi Ghazali

Pengamat politik sekaligus inisiator pemilu serentak Effendi Ghazali memberikan pernyataan terkait Pemilu 2019.

Pernyataan tersebut diungkapkan Effendi Ghazali saat menjadi narasumber acara Rosi seperti dalam channel YouTube Kompas TV, Kamis (9/5/2019).

Mulanya pembawa acara, Rosi mengatakan bahwa Effendi dikabarkan menjadi satu di antara orang yang paling bertanggungajawab atas pemilu serentak lantaran menjadi satu di antara inisiator Pemilu 2019.

Oleh karenanya, Rosi ingin mengklarifikasi apakah Effendi merasa orang yang harus bertanggung jawab atas pemilu serentak kali ini.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved