Korban Virus Corona di Singapura Bertambah Jadi 10 Orang, di Dunia Sehari Bertambah 1500 Orang

Virus Corona Teror Singapura, Dubes Indonesia : "Total Hari Ini 10 Kasus"

Editor: Eko Setiawan
EPA-EFE/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan pesawat carter membawa bantuan berupa masker dan pakaian pelindung. Kamome, agen perjalanan spesialis turis asal China di Tokyo telah menerima 20 ribu pembatalan menyusul keputusan Beijing yang membatasi warganya ke luar negeri.

Menteri Kesehatan Australia mengatakan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri China untuk memulangkan warga Australia di Wuhan, termasuk 100 pemuda Australia.

Begitu juga India sedang mencari kemungkinan opsi perjalanan keluar dari Provinsi Hubei untuk warganya di Wuhan. Rencana itu muncul setelah ada laporan 56 mahasiswa India di Fakultas Kedokteran Universitas Wuhan telah terperangkap di kota itu.

Korea Selatan mengirim empat pesawat carter untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan. Hampir 700 warga Korea Selatan telah mengajukan permohonan untuk diterbangkan keluar dari Wuhan.

Begitu pula Prancis akan menerbangkan warganya dari Wuhan pada minggu unu. Menteri Kesehatan Prancis menyebut ada sekira 800 warga Prancis di Wuhan. Sementara Inggris sedang mencari alternatif untuk membantu warganya yang terperangkap di Wuhan.

Kirim Masker

Pasien yang terserang virus corona.
Pasien yang terserang virus corona. (Instagram/kompas.com)

Sementara Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui Bidang Logistik dan Peralatan, akan mengirimkan bantuan 10 ribu lembar masker N95 untukWNI yang berada di Wuhan dan sekitarnya.

"Ada 10 ribu masker yang dikirim untuk WNI," ujar Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Prasinta Dewi.

Terdapat 243 WNI yang berada di 17 lokasi karantina virus corona di China.

Sekitar 100 orang mahasiswa berada di Wuhan, lokasi awal ditemukan virus tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah China terkait evakuasi. Langkah ini dilakukan karena wilayah Wuhan masih dalam status tertutup.

"Opsi evakuasi kami sudah bikin semua rencananya. Tetapi kami tetap berkomunikasi dengan otoritas Tiongkok. Kondisi Tiongkok yang lockdown ini menjadi perhatian kita semua," ujar Retno.

Retno juga berkomunikasi dengan negara lain yang warganya berada di Wuhan. Namun, Retno mengatakan kondisi wilayah karantina membuat evakuasi warga mengalami kesulitan.

"Saya berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan mereka juga memiliki opsi itu. Tetapi sekali lagi, karena ada lockdown sehingga menjadi perhatian bersama," kata Menlu.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga tak masalah jika nantinya mereka dievakuasi seluruhnya dari Wuhan. "Tergantung seperti apa modelnya (evakuasi), mau bertahap, mau langsung enggak ada masalah," ujar Terawan.

Untuk di dalam negeri, Kemenkes juga sudah menyiapkan 21 kapsul evakuasi bagi pasien yang diduga terpapar virus corona.

Kapsul-kapsul tersebut telah disebar di sejumlah daerah untuk memudahkan proses evakuasi pasien. Kemenkes siapkan semua sarana-prasarana, isolasi, rumah sakit, dan sebagainya.

Terawan menyebut, kapsul-kapsul tersebut disiapkan di daerah-daerah yang rawan dikunjungi turis asal China.

Meski demikian, Terawan tak merinci daerah mana saja yang telah menyiapkan kapsul itu. Ia hanga nenyebutkan 3 daerah yakni Jakarta, Makassar (Sulawesi Selatang) dan Manado (Sulawesi Utara). 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved