CEGAH VIRUS CORONA MASUK BATAM
Seorang Warga Batam Diduga Kena Virus Corona, Ruang Isolasi RSUD Embung Fatimah Batam Disterilkan
Seorang Warga Negara indonesia asal Batam, M (40) harus diisolasi lantaran diduga terinfeksi infeksi virus corona setelah pulang dari Singapura.
Penulis: Beres Lumbantobing |
Seorang Warga Batam Diduga Kena Virus Corona, Ruang Isolasi RSUD Embung Fatimah Batam Disterilkan
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Seorang Warga Negara indonesia asal Batam, M (40) harus diisolasi lantaran diduga terinfeksi infeksi virus corona setelah pulang dari Singapura.
Belum diketahui apa penyakit yang diidabnya, namun saat ini pria tersebut sedang dalam pengawasan ruang isolasi oleh tim gabungan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah.
Hal itu terungkap saat pihak RSUD Embung Fatimah menggelar konferensi pers, di aula RSUD, Kamis (30/1/2020).
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, dr Aniyana mengatakan, pasien yang merupakan warga Batam sedang diisolasi di ruang isolasi RS Embung Fatimah.
• Ada Warga Batam Diduga Positif Virus Corona, Tenaga Medis Mulai Pakai Seragam Hazmat
Mengenai apakah dia terpapar virus corona atau tidak, kata Ani, pihaknya hingga kini menunggu hasil uji laboratorium.
"Kita sudah ambil sampelnya dan tadi pagi sudah dikirimkan ke Jakarta untuk di uji di laboratorium Kemenkes," jelasnya.
Sementara pantauan TRIBUNBATAM.id ruang isolasi tampak di sterilkanboleh petugas, warga dilarang mengunjungi pasien.
Tenaga Medis Pakai Seragam Hazmat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan, hasil tes darah terhadap pasien yang diduga mengidap virus corona akan diketahui tiga hari ke depan.
"Hasilnya keluar Senin atau Selasa nanti," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id, Kamis (30/1/2020).
Menurutnya, pasien pria asal Batam ini sempat dilarikan menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebelum masuk ke ruang isolasi.
"Jadi di IGD itu juga ada ruang isolasinya. Penanganan sejauh ini tetap maksimal dilakukan, dan tenaga medis juga mengantisipasi betul penyebaran dengan menggunakan pelindung diri seperti masker dan baju pelindung berwarna kuning," sambungnya.
Baju itu kata Didi, berfungsi untuk mengantisipasi penyebaran dugaan virus berbahaya ini saat tenaga medis berinteraksi dengan pasien.
Baju lengkap ini biasa disebut Hazmat (Hazardous Material).