Viral Usai Menangis Tak Dapat Hadiah Juara Lomba Lari 21 KM, Gadis CIlik Dapat Banjir Sumbangan
Asmarani Ndongku, siswa SD di Poso, peraih juara I putri lari 21 km tanpa hadiah, mendapat simpati dari sejumlah kalangan.
#Viral Usai Menangis Tak Dapat Hadiah Juara Lomba Lari 21 KM, Gadis CIlik Dapat Banjir Sumbangan
TRIBUNBATAM.id - Asmarani Ndongku, siswa SD di Poso, peraih juara I putri lari 21 km tanpa hadiah, mendapat simpati dari sejumlah kalangan.
Asmarani mendapat sejumlah sumbangan setelah tersiar kabar dirinya tidak diberi hadiah dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah selaku pelaksana kegiatan atas syukuran selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Lawanga - Toyado, Poso.
Tangis dan lelah siswa kelas VI SD Desa Pandiri itu kini terobati kembali setelah beberapa bantuan datang ke rumahnya di Desa Pandiri Kecamatan Lage.
Bantuan itu antara lain dari Komunitas Pencinta Lari (Runners) club Poso dengan memberikan sejumlah uang tunai dan satu buah kaus bertuliskan "Runners Poso".
Runners Kabupaten Tolitoli serta seorang donatur dari Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, juga memberikan sejumlah uang.
"Tadi barusan sekitar jam dua siang dari Runner Poso dan Tolitoli datang ke rumah kasih hadiah.
Kemudian ini ibu lagi minta rekening katanya dari Salatiga," kata Alfrianus Ndongku, orangtua Asmarani, didampingi salah seorang ibu utusan dari Salatiga, Selasa (28/1/2020).

Menurut Alfrianus, mereka yang bersimpati itu memberi apresiasi atas usaha dan kerja keras Asmarani yang sudah keluar sebagai pemenang, meski tidak mendapat hadiah dari penyelenggara.
Komunitas Runners Poso meminta agar Asmarani tidak putus asa dan turun semangat dalam berlatih.
"Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang peduli dengan anak kami," kata Alfrianus.
Asmarani yang lahir dari keluarga pelari itu, sebelumnya mengikuti lomba lari atas syukuran selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Kelurahan Lawanga - Toyado.
Kegiatan itu dilaksanakan Dinas PU Sulteng pada 25 Januari 2020, dan Asmarani meraih juara I putri.
Asmarani menangis setelah di garis finish dan mengetahui bahwa kegiatan yang dia ikuti tidak ada hadiahnya atau bonus kecuali medali.
"Saya disampaikan salah satu staf PU Poso, bahwa lomba itu ada bonusnya.
Maka saya dan anak saya serta istri bonceng tiga berangkat dari rumah sekitar jam tiga subuh, agar bisa mengikuti lomba itu," kata Alfrianus Ndongku.
Sementara itu Kadis PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu bukan lomba melainkan kegiatan rutin pada setiap ruas jalan yang selesai dikerjakan dengan event marathon.
Menurutnya kegiatan itu sudah sering dilakukan, bukan hanya di kabupaten Poso, tapi juga di kabupaten lain.
"Sebetulnya ini hanya diikuti oleh komunitas lari kita sendiri, tapi karena ada komunitas lain yang mau bergabung, yah kita terima ikut serta.
Sebagai tanda keikutsertaan, kita menyiapkan medali. Untuk anggota komunitas yang mendaftar tidak dipungut bayaran," jelas Saifullah melalui WhatsApp.
Dijelaskan, seperti biasa semua komunitas telah mengetahui bahwa lomba itu tidak ada hadiahnya.
Mereka hanya berharap mendapat sensasi berlari di medan dan wilayah yang berbeda-beda di beberapa tempat.
Dia mencontohkan event serupa yang telah dilaksanakan pada route Palu-Donggala, Palolo - Palu, Pandere - Palu, Danau Tambing - Lembah Napu, dan masih banyak lagi.
"Semua tanpa hadiah, tetapi mendapatkan medali sebagai tanda pernah mengkuti event tersebut. Untuk semua peserta yang akan ikut, tidak dimintakan biaya pendaftaran," akunya.
Saifullah mengatakan, Asmarani masuk dalam komunitas PUPR Poso Runner.
Pihak komunitas PUPR Poso telah menjelaskan lari itu tidak ada hadiahnya.
Selain itu Asmarani tidak meraih juara I, tapi juara 19 gabungan putra yang lari bersama.
Dia juga mengapresiasi Asmarani.
Menurutnya, seandainya Asmarani menetap di Palu, bisa dibina Dinas PU dan akan diikutkan dalam event lomba tingkat nasional atau bahkan international.
Terkait kemenangan tersebut, orangtua Asmarani mengatakan, Asmarani bukan meraih juara 19, tapi juara 12 gabungan putra-putri.
Namun untuk kelas putri, Asmarani meraih juara I. (Kompas.com/ Editor : David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sumbangan Mengalir ke Bocah SD Juara I Lomba Lari yang Nangis Tanpa Hadiah"

Capek Berlari Demi Menang Lomba Lari 21 KM, Bocah SD Menangis: Kalau Tahu Tak Ada Hadiah, Tak Ikut
Berhasil jadi juara I lomba lari 21 kilometer, bocah cilik ini malah menangis.
Hal ini lantaran usaha kerasnya tak membuahkan hadiah apapun.
Dalam tangisnya ia juga mengaku capai dan tak akan ikut lomba jika tidak mendapatkan hadiah saat memenangkan lomba lari ini.
Asmarani Dongku, siswa kelas VI SD dari Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, mengatakan baru tahu tidak ada hadiah dalam lomba lari 21 km setelah sampai di garis finis.
Asmarani merupakan bocah SD juara I lomba lari 21 kilometer yang digelar Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka syukuran pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga-Toyado, 25 Januari 2020.
Bocah ini menyampaikan, jika tahu tak ada hadiah, Asmarani mengaku tidak akan mengikuti lomba tersebut.
"Saya menangis, capek dan tidak ada hadiahnya. Nanti di finis baru dibilang tidak ada hadiahnya.
Kalau saya tahu tidak ada hadiahnya, saya tidak akan ikut, Pak," kata Asmarani, di Poso, Selasa (28/1/2020), seperti dikutip Antara.
Bocah ini cukup sering mengikuti lomba lari.
Beberapa penghargaan dan hadiah dia dapat.
Biasanya, uang uang tunai mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta untuk juara I.
Kepala Dinas PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, lomba lari itu tidak memiliki hadiah.
Sebab, acara itu bukan lomba lari, melainkan hanya acara syukuran atas selesainya pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga- Toyado.
Pemenang hanya mendapatkan medali sebagai tanda keikutsertaan dalam acara itu.
"Kemungkinan anak itu mendaftar tanpa diberikan informasi bahwa lomba itu tak ada hadiahnya, hanya medali," kata Saifullah. (Kompas.com/ Editor : David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Setelah Menangis Tak Dapat Hadiah Juara Lomba Lari 21 KM, Asmarani Dapat Banjir Sumbangan