Makin Aneh, Pria Jepang Terinfeksi Virus Corona Padahal Tak Pernah ke China & Makan Kelelawar

Seorang pria asal Jepang dinyatakan positif terjangkit virus corona walaupun ia tak pernah ke China.

AFP
Petugas medis mengevakuasi seorang warga yang diduga tertular virus corona di Wuhan, Rabu (29/1). Hanya sebulan, jumlah penderita corona mendekati SARS tahun 2002-2003 lalu. 

#Makin Aneh, Pria Jepang Terinfeksi Virus Corona Padahal Tak Pernah ke China & Makan Kelelawar

TRIBUNBATAM.id - Penderita yang terjangkit virus Corona di China hingga Jumat (31/1) sudah mencapai 9.692 orang, sebanyak 213 meninggal dunia.

Selain China, penyebaran virus Corona juga meningkat ke beberapa negara lain.

Pada Kamis kemarin, Melansir dari South China Morning Post via Tribun Style jumlah korban jiwa akibat terinfeksi virus corona mencapai 170 orang. Artinya dalam sehari terjadi penambahan 30 orang meninggal.

Sementara jumlah total kasus virus corona di seluruh dunia meningkat hingga 7894 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7771 kasus terjadi di China.

Sedangkan sisanya terjadi di 19 negara selain China, yakni Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Finlandia, Jepang, Hong Kong, Makau, Taiwan, Nepal, Sri Lanka, Singapura, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Australia, dan Kanada.

Penyebaran, Gejala, dan Pencegahan virus corona/coronavirus
Penyebaran, Gejala, dan Pencegahan virus corona/coronavirus (slashgear.com)

Melansir dari Xinhua via News.com.au via Kompas.com, kasus virus corona ini pertama kali ditemukan di sebuah kota bernama Wuhan di Provinsi Hubei, China.

Tepatnya di sebuah pasar seafood bernama Huanan.

Tak hanya makanan laut, pasar ini juga menjual berbagai macam hewan liar seperti anak serigala, rubah, hingga burung merak.

Peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC), mereka telah mengambil sejumlah sampel dari tempat tersebut.

Hasilnya, 31 dari 33 sampel yang diambil di zona barat, lokasi perdagangan hewan liar, dinyatakan positif.

Untuk itu, pemerintah Negeri Tirai Bambu akhirnya menutup Kota Wuhan untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas.

 

Update kasus dan korban virus corona terbaru Kamis (30/1/2020).
Update kasus dan korban virus corona terbaru Kamis (30/1/2020). (South China Morning Post via Tribun Style)

Namun, baru-baru ini, seorang pria asal Jepang dinyatakan positif terjangkit virus corona, walaupun ia tak pernah ke China.

Melansir dari Kompas.com, pria berusia 60-an itu berasal dari daerah Nara.

Pria yang tak disebutkan namanya itu diyakini terkena virus corona karena menjadi sopir untuk kelompok wisatawan asal Wuhan.

Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato mengatakan bahwa, ketika virus corona merebak, pria itu dikabarkan mengantar dua rombongan turis asal Wuhan dalam dua waktu yang berbeda pada awal Januari 2020.

Ia lalu dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (25/1/2020) karena mengalami gejala seperti flu.

Melansir dari AFP via Kompas.com, seorang sumber dari kementerian kesehatan mengatakan bahwa korban tak memiliki riwayat perjalanan ke China.

"Jika itu benar, bisa jadi dia terpapar virus dari turis. Maka ini bisa menjadi pertama kalinya ada penularan antar-manusia di Jepang," ujar sumber tersebut.

Dengan bertambahnya satu kasus, artinya di Jepang terdapat enam orang yangterinveksi virus yang memiliki kode 2019-nCov itu.

 

Saat ini, Tokyo telah menerapkan aturan baru untuk warga pendatang dari China.

Selain itu, pemerintah Jepang juga berencana akan mengevakuasi penduduknya dari Kota Wuhan.

Menurut pernyataan pihak otoritas setempat, pesawat yang nantinya di sewa akan menerbangkan 200 dari 650 penduduk Jepang yang tinggal di ibu kota Provinsi Hubei tersebut.(*) (Sosok.Id/ Dwi Nur Mashitoh)

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul : Semakin Menyebar Luas Hingga ke 19 Negara di Dunia, Seorang Pria Dikabarkan Terkena Virus Corona Padahal Tak Pernah ke China, Ternyata Ini Penyebabnya

dokter tewas saat tangani pasien virus corona
dokter tewas saat tangani pasien virus corona (TribunMataram Kolase/ Daily Mail)

Video Detik-detik Dokter Tersungkur & Wafat saat Tangani Pasien Virus Corona, Dibiarkan Tergeletak

Video detik-detik dokter tersungkur dan dinyatakan meninggal dunia karena virus corona.

Kemunculan virus corona di China membuat dokter dan perawat harus berkutat dengan ancaman kematian karena penularan yang berlangsung sangat cepat.

Sebuah video amatir menunjukkan detik-detik seorang dokter yang tengah menangani pasien corona tampak tersungkur di lantai tak sadarkan diri.

Presiden China, Xi Jinping memperingatkan 'situasi gawat' saat virus corona menyebar hingga membunuh beberapa orang yang terjangkit.

Bahkan seorang dokter dikabarkan meninggal saat sedang tangani pasien terjangkit wabah penyakit tersebut.

Virus Corona yang dikabarkan bermula di sebuah kota bernama Wuhan ini telah menjangkit lebih dari 2.000 jiwa di seluruh dunia.

Sebagian besar kasusnya berada di China.

 

Kota-kota besar dan kecil di Tiongkok membatalkan transportasi umum dan menutup jalan untuk mencoba menghentikan penyebaran.

Kantor berita yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa seorang dokter, Liang Wudong, 62, telah meninggal karena virus itu.

Presiden Xi Jinping berbicara setelah pertemuan darurat untuk memperingatkan penyebaran virus pembunuh semakin memburuk.

Seorang dokter ambruk saat tangani pasien virus corona di China.
Seorang dokter ambruk saat tangani pasien virus corona di China. ()

China menghadapi situasi yang sangat memprihatinkan lantaran petugas medis pun tak luput dari serangan wabah penyakit tersebut.

Bahkan beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang dokter yang sedang menangani pasien virus corona meninggal seketika.

Melansir dari Daily Mail, seorang dokter bernama Liang Wudong (62) meninggal akibat virus corona tersebut.

Sebenarnya dokter yang sudah berusia senja itu telah pensiun dari pekerjaannya.

Namun lantaran situasi genting hingga ia harus diperbantukan untuk menangani pasien akibat virus corona.

Wudong meninggal sesaat setelah ia merawat seorang pasien virus corona.

Mengutip dari China Global Television Network, ada juga seorang dokter yang meninggal saat merawat pasien terjangkit virus corona.

 

 Jiang Jijun, meninggal dunia karena serangan jantung ketika merawat orang yang menderita wabah misterius ini.

Belum diketahui secara detail penyebab kematian dokter Jiang Jijun akibat serangan jantung atau justru ikut terjangkit virus dari daerah Wuhan itu.

AS bereaksi dengan cepat atas wabah yang menjangkit Negeri Tirai Bambu tersebut.

Sekitar 1.000 warga Amerika Serikat akan segera di evakuasi dari daratan China.

 

Di dalamnya termasuk diplomat dan warga sipil AS.

Sekitar 56 juta orang sekarang tunduk pada pembatasan pergerakan mereka karena pihak berwenang memperluas larangan bepergian di provinsi Hubei tengah, sekarang mempengaruhi 18 kota.

Liang Wudong meninggal dunia saat sedang tangani virus coronaKolase Daily Mail
Liang Wudong meninggal dunia saat sedang tangani virus corona

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan telah membentuk enam tim medis yang berjumlah 1.230 staf medis untuk membantu.

Video dari dalam rumah sakit Tiongkok menunjukkan pasien berdesakan di koridor yang penuh sesak dan terbaring di lantai.

Bandara global telah meningkatkan penyaringan penumpang dari Tiongkok, meskipun beberapa orang mempertanyakan nilainya.

Cina mengatakan virus bermutasi dan dapat ditularkan melalui kontak manusia, sebagian besar mempengaruhi yang lemah dan tua.

Shanghai telah menutup semua bioskop hingga 30 Januari dalam upaya putus asa untuk mencoba dan menghentikan penyebaran virus pembunuh.

Wuhan akan memberlakukan larangan terhadap kendaraan tidak penting di pusat kota mulai 26 Januari karena mengandung wabah virus.

Hong Kong mengumumkan virus darurat mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk membatasi hubungan kota dengan daratan Cina. (Sosok.id/ Andreas)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul POPULER Virus Corona Infeksi Pria Jepang Meski Tak Pernah ke China, Status Darurat Wabah Diterapkan!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved