HASIL AUTOPSI LINA
Polisi Umumkan Hasil Autopsi Lina Jubaedah, Tak Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga menuturkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari badan Lina Jubaedah, ibu Rizki Febian
Meski laporan Rizky Febian itu tidak menyebut nama siapapun, namun Teddy tetap merasa tersudut.
Namun, Abdurrahman berusaha menenangkan Teddy lantaran laporan tersebut tidak menyebut nama.
Pengurus RW ungkap sosok Lina dan Teddy (Kolase Istimewa dan Youtube Cumicumi)
"Teddy yang menyodorkan 'Ini pak, walaupun tidak ada namanya tapi pasal yang dituduhkannya itu adalah pasal pembunuhan berencana'," ungkap Abdurrahman.
"'Nah ini kan indikasinya kan mengarah ke saya', dia bilang seperti itu. Saya bilang 'Sudahlah, toh dalam itunya (laporan) kan tidak disebutkan terlapornya," jelasnya.
Di kesempatan yang berbeda, Teddy menanggapi soal laporan Rizky Febian itu.
Teddy mengaku mempersilakan Rizky Febian untuk membuat laporan tersebut lantaran nanti kebenaran pasti akan terungkap.
Potret kebersamaan Teddy dengan Rizky Febian (istimewa/dok pribadi Teddy Pardiyana)
"Kalau itu sih mungkin dari pelapor memang penginnya begitu, silakan," ujar Teddy.
"Kita mah cuma enggak keberatan, kalau keinginannya gitu, kita nanti ada pembuktian."
Ia mengaku sempat merasa tertuduh lantaran posisi dirinya yang satu rumah dengan Lina.
"Karena kita juga selama ini yang mungkin nyudutinnya yang di daerah sini, yang memang pas posisi di rumah," kata Teddy.
Teddy Pardiyana, suami almarhumah Lina Jubaedah (42) dan Sule (kolase/dok Tribunnews.com)
Teddy kini hanya bisa pasrah sembari menunggu hasil autopsi kematian Lina.
Meski demikian, Teddy sempat terpikir mengapa ada orang yang tega memfitnah tanpa ada bukti yang jelas.
• Hasil Autopsi Lina Jubaedah Bakal Diumumkan, Teddy Pardiyana Curhat Kesal
"Jadi kita sih terima saja, nanti hasilnya dari pihak forensik atau autopsi dari kepolisian juga," tuturnya.
"Pasti ada perasaan 'Kok orang sampai gini?', fitnah saya, karena belum ada faktanya langsung fitnah."
"Padahal yang lebih kejam lagi itu kan yang fitnah. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," pungkasnya.
Kisah Perkenalan Teddy, Lina dan Sule
Dalam wawancara yang sama, Teddy sempat membeberkan awal mula ia kenal dengan Lina dan Sule.
Ia mengaku sempat mengobrol juga dengan Sule melalui aplikasi Balala Live.
"Kalau Kang Sule memang pertama kenal dari Balala Live, dari aplikasiya, dari Balala itu kayak aplikasi live streaming. Jadi ngobrol ini itu," terang Teddy.
"Sempat misalkan Kang Sule di akun saya, biar nyanyi, biar yang lain bisa join. Gitu saja, cuma sebatas gitu," sambungnya.
Setelah kepergian Lina, Teddy mengaku ragu apakah dirinya bisa bangkit dari kesedihan itu.
"Saya juga kadang-kadang mikir apa bisa move on," ujar Teddy.
"Karena ada kenangan yang memang sulit untuk dilupakan, kayak beberapa momen."
Teddy mengungkapkan ada banyak kenangan romantis bersama Lina.
Di antaranya momen sederhana dirinya yang membuat nasi goreng untuk Lina dengan telur berbentuk hati.
Menurut Teddy, Lina sangat bahagia dengan tindakan kecilnya itu.
"Misalkan makan, kalau dibikinin nasi goreng. Kalau saya bikin nasi goreng itu telurnya itu dibikin love, dia senang banget," ungkap Teddy.
"Sempat dia comment, saya video, ada videonya juga, bikin hati itu enggak seberapa, tapi buat istri saya itu berharga banget," imbuhnya.
Teddy juga menegaskan bahwa sosok Lina memang tidak mengharap harta kekayaan, namun hanya berharap ketulusan.
• Tidak Mau Berlama-lama, Polisi Janji Akan Sampaikan Hasil Autopsi Jenazah Lina Jubaedah
Maka dari itu sikap perhatiannya kepada Lina dianggap Teddy membuat sang istri lebih memilih dirinya dibanding Sule.
"Orang kan kalau lihat almarhumah itu enggak pernah lihat ke materi," ujar Teddy.
"Almarhumah itu lihatnya, ya semua wanita, pengin disayangi, dihormati, yang tulus."
"Makanya jangan salah kalau memang almarhumah Bunda Lina pilih saya," tuturnya.
Hingga kini Teddy masih berusaha bangkit dari rasa sedihnya.
Kehadiran si kecil Bintang yang merupakan buah cinta darinya dan Lina pun membuat Teddy lebih kuat.
"Jadi banyak momen, kehilangan itu kayak jadi 'Gue bisa move on enggak?'." kata Teddy.
"Karena hal-hal yang indah itu memang sulit dilupakan. Ada kayak perasaan sesak napas," imbuhnya.(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)