Oknum Guru Cabuli Muridnya yang Masih Duduk di Bangku SD, Korban Kini Hamil 6 Bulan
Oknum guru itu adalah Hesron Pinat, warga RT 13 RW 07, Desa Kauniki, Kecamatan Takari, sementara muridnya itu berinisial, DL (14)
Oknum Guru Cabuli Muridnya yang Masih Duduk di Bangku SD, Korban Kini Hamil 6 Bulan
TRIBUNBATAM.id- Warga Desa Kauniki, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang digegerkan dengan kasus pencabulan.
Seorang oknum guru PNS diduga menyetubuhi siswanya.
Oknum guru itu adalah Hesron Pinat, warga RT 13 RW 07, Desa Kauniki, Kecamatan Takari, sementara muridnya itu berinisial, DL (14), warga RT 14 RW 06 Desa Kauniki.
Turut mendampingi Kanit Reskrim, Bripka Alfridus Neni, Kanit Bimas, Bripka Abrara, Babinkamtibmas, Bripka Yesari Bunda.
Dijelaskan Paulus, pada Rabu (29/1) sekitar pukul 19.00 Wita, pihaknya menerima laporan Kasus dugaan persetebuhan terhadap anak dibawah umur.
• Diiming-Imingi Jadi Pemain Sinetron, 20 Wanita Muda Jadi Korban Pencabulan
• Baju Korban hingga Kasur, Polisi Amankan Barang Bukti Pencabulan 7 Bocah di Batam
• Polisi Temukan Lima Pasang Pakaian Korban di Rumah Pelaku Pencabulan Anak di Batam
Pelapor kasus ini yakni Yusak Kamna (37) yang juga om kandung korban DL.
Peristiwanya terjadi di rumah pelaku Hesron Pinat di RT 13 RW 07 Desa Kauniki.
Dikatakannya, kasus dugaan persetubuhan ini dimulai dari Juli 2016 sampai Desember 2019.
Adapun identitas Korban yakni DL dan saksi-saksi Agnes Tafetin dan Yonathan Tafetin merupakan warga RT 13 RW 06 Desa Kauniki Kecamatan Takari.
Tentang kronologi terungkapnya kasus ini, jelas Paulus, berawal pada Minggu (26/1) Pukul 09.00 Wita, pelapor Yusak Kamna hendak pulang dari gereja.
Saat itu, saksi Yonatan Tafetin memanggil pelapor dan memberitahukan bahwa dia mendengar informasi dari saksi Agnes Tafetin bahwa korban, DL telah hamil dan pergi ke puskesmas untuk mendaftarkan diri di posyandu Desa Kauniki.
• Ramalan Zodiak Kesehatan Sabtu 1 Februari 2020, Aries Masalah Pencernaan, Libra Tak Enak Badan
• Ramalan Zodiak Asmara Sabtu 1 Februari 2020, Taurus Ada Gangguan Komunikasi, Pisces Cintamu Memudar
• Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 1 Februari 2020, Gemini Abaikan Keluarga, Leo Prioritaskan Anak
Kemudian sore harinya, kata Paulus, pelaku ke rumah korban, DL untuk memanggil korban dan neneknya untuk bertemu di rumah Bapak Sefnat Benu.
Pada malam harinya korban bersama neneknya mendatangi kediaman Sefnat Benu.
"Sefnat Benu bertanya kepada korban siapa yang telah menghamilinya dan korban mengatakan yang menghamilinya adalah Hesron Pinat," jelas Paulus.
Atas kejadian tersebut, jelas Paulus, korban datang melaporkan ke Polsek Takari untuk di proses secara hukum yang berlaku.
Sesuai Keterangan korban, dia digauli pelaku dibawa tekanan.
Modus operandinya, lanjut Paulus, berawal terduga pelaku memanggil korban ke rumah pada siang hari untuk pijit bahu.
• Jadi Simbol Kasih Sayang, Ini Keistimewaan Memberi Bunga Mawar Saat Ulang Tahun
• Sepak Terjang Rafly Kande, Kader PKS Pengusul Ekspor Ganja, Bikin Kontroversial Hingga Ditegur
• Disindir Jokowi karena Tak Hadir di Perayaan Imlek, Begini Respon Ahok BTP: Enggak Mungkin Pergi
Saat korban datang, terduga pelaku oknum guru ini berada di dalam kamar.
"Saat itu mungkin ada godaan sehingga oknum guru ini berubah pikiran. Pelaku kemudian memegang bagian vital korban. Selanjutnya oknum guru membujuk korban berhubungan badan," katanya.
Dijelaskan Paulus, oknum guru ini menggauli muridnya sendiri ini, terjadi di dua lokasi, baik di rumah pelaku maupun di kebun.
Saat melakukan percabulan, korban diancam pelaku bahwa akan memukul korban jika menyampaikan ke orang lain.
"Percabulan yang dilakukan oknum guru ini berulang kali dengan ancam korban. Korban karena takut lalu diam saja. Pelaku melakukan percabulan inipun sejak korban masih berusia 11 tahun dan terakhir di tanggal 19 Desember 2019. Saat ini usia kehamilan korban memasuki bulan keenam yang diketahui pada 28 Januari 2020," jelasnya.
Paulus menambahkan, pihaknya malah mau dipengaruhi pihak oknum pelaku agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun, tegas Paulus, dirinya menolak. Baginya, damai itu urusan para pihak tapi bukan untuk hukum pidana. Ini kasus mendapat atensi maka akan diproses sampai tuntas hingga meja pengadilan.
"Oknum pelaku menyampaikan penyesalan. Apalagi korban biasa datang di rumah. Penyesalan biasanya datang terlambat. Yang kita sesalkan, pelaku seorang pendidik dan korban anak didik. Penyesalannya masih kemungkinan apakah tulus atau setengah hati. Kita kembangkan lagi apakah masih ada korban lain atau cuma korban DL saja," tambah Paulus.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Oknum Guru SD Diduga Menghamili Muridnya yang Masih Dibawa Umur