Edward Silaban Tewas Dibunuh Saat Tagih Utang Rp70 Juta, Jasadnya Dibuang ke Dasar Jurang

Mayat tersebut merupakan korban pembunuhan di salah satu warung ramen, yang berada di Katapang, Kabupaten Bandung.

Editor: Eko Setiawan
Facebook
Edward Silaban semasa hidup 

"Ditarik ke kamar mandi, ditenggelamkan di bak air, kemudian digorok dengan menggunakan pisau ini," kata Hendra, sambil menunjukkan pisau yang digunakan pelaku.

 

Hendra mengatakan, motifnya yang bersangkutan, korban ini akan menagih utang kepada pelaku utama L.

L merasa terganggu atas kegiatan korban yang menagih utang. Menurutnya, korban merupakan penagih utang dan tersangka merupakan orang yang berutang kepada korban.

"Sehingga muncul inisiatif untuk melakukan pembunuhan, sudah dilakukan penahanan 5 tersangka, sisanya masih kami lakukan pengejaran dan upaya penangkapan," ucapnya.

Hendra mengungkapkan korbannya sudah meninggal dan belum ditemukan,

"Untuk korban kami menunggu pelaku utama dan ketika pelaku utama berhasil ditangkap kami lakukan pencarian," katanya.

Sebab menurut Hendra, jasad korban dibuang oleh pelaku utama L, sedangkan pelaku utama masih dilakukan pengejaran.

"Mudah-mudahan di daerah Jatim dalam waktu cepat bisa kami tangkap L," ucapnya.

Untuk kasus tersebut kata Hendra, terkena pasal 340, terkait pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup penjara atau hukuman mati.

Selain mengamankan tersangka, polisi juga telah mengamankan barang bukti, seperti mobil yang digunakan pelaku membawa korban, sepeda motor, pisau yang digunakan pelaku, batu, pakaian berlumuran darah, dan lainnya.

Jadi Tontonan Warga

Meski bau busuk sangat menyengat tercium dari radius puluhan meter, warga tetap berdatangan seakan penasaran untuk melihat polisi mengevakuasi korban pembunuhan di Kampung Cisarongge, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Senin (3/2/2020) sore.

Meski polisi melarang warga mendekati jurang yang menjadi tempat dibuangnya korban, warga tetap mendekat berbondong-bondong menyaksikan proses evakuasi.

Evakuasi pun seakan jadi tontonan, semakin sore warga yang datang ke TKP semakin banyak. 

Desti (34) seorang warga mengatakan kedatangannya ke lokasi untuk melihat secara langsung evakuasi yang dilakukan polisi karena penasaran.

"Sebelumnya saya belum tahu di sini ditemukan mayat," ujar Desti, di lokasi kejadian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved