Perubahan Ahmad Sahroni, Mantan Sopir yang Punya Rumah Mewah di Tanjung Priok

Perubahan Ahmad Sahroni, Mantan Sopir yang Punya Rumah Mewah di Tanjung Priok, Pernah Dilempar Asbak

TRIBUNBATAM.id- Nama Ahmad Sahroni, anggota DPR sekaligus ketua Ferrari belakangan ini menjadi perbincangan hangat.

Hal itu tak lepas dari kisah hidupnya yang berliku hingga mengantarkannya duduk di kursi legislatif.

Diketahui jika Ahmad Sahroni pernah hidup sulit sebelum menjadi wakil rakyat.

Ahmad Sahroni merupakan mantan sopir yang pernah mendapat perlakuan buruk dari bosnya.

Pengalaman pahit yang didapatnya dari sang bos diakui Ahmad Sahroni sebagai suatu kenangan paling berharga dalam hidupnya.

Bagaimana tidak, kini sukses duduki kursi DPR hingga jadi ketua Komunitas Ferrari Indonesia, Sahroni nyatanya pernah dilempar asbak oleh sang bos.

• Viral Mantan Bupati Nias Selatan Dilempar Kotoran, Anggota DPRD Minta Kapolda Sumut Turun Tangan

• KMOB Batam Gelar Anniversary ke 2 Tahun, Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin Jadi Tamu Penting

Sebagaimana diwartakan Grid sebelumnya, pengalaman pahit itu diceritakannya kepada Alvin dalam tayangan di kanal YouTube Alvin & Friends, pada (8/4/2019) lalu.

Ahmad Sahroni pernah ditolak saat meminta uang pulsa sebesar Rp 10 ribu hingga dilempar asbak rokok oleh atasannya.

"Saya manggil bos kecil saya dulu mas, masih inget nggak dulu saya masuk ruangan minta uang pulsa Rp 10 ribu mas nggak kasih.

Cuman rasanya agak sedikit terenyuh karena mas zaman dulu punya duit banyak banget karena saya yang pegang duitnya.

Tapi duit Rp 10 ribu minta pulsa nggak di kasih," kenang Ahmad Sahroni pada perlakuan bos kecil yang kini justru datang meminta uang padanya tiap bulan.

Tak hanya itu, ia juga sempat mendapat perlakuan buruk oleh bos besarnya.

• Ramalan Zodiak Hari Senin 3 Februari 2020, Sagitarius Hati-hati dan Sabarlah, Pisces Kompromi

• Ramalan Zodiak Asmara Senin 3 Februari 2020, Capricorn Emosi dan Tidak Mood, Gemini Bergairah

"Nah bos di level atasnya dia, saya sudah kerja sampai 2 hari 2 malam di laut, pas sampai kantor dia datang saya dibilang maling, itu mau dilempar asbak, dilempar rokok.

Saya rasa luar biasa pedih ya, karena dua hari kerja di laut pas nyampek dapat keuntungan malah dibilang maling," terang Ahmad Sahroni.