Tak Perlu Keluar Daerah, RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang Buka Layanan Kesehatan Jantung

Tidak perlu keluar daerah, layanan kesehatan seputar jantung kini bisa ditemukan di Rumah Sakit (RS) Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.

TribunBatam.id/Dokumentasi RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang
Tenaga kesehatan Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang saat mencoba operasional laboraturium kateterisasi jantung. 

Hal ini disampaikan oleh dr. Fersia Iranita Liza, dr. Asep Guntur Sapari, dan dr. Haivan Kusuma Aji.

dr. Haivan menjelaskan, evakuasi dilakukan mulai di depan pintu Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun, evakuasi tidak pada ruangan pasien pada umumnya.

"Jadi jalurnya dari depan IGD lewat samping menuju ruang isolasi. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan dahulu, hingga mengecek darah pasien," ucapnya, Selasa (28/1/2020).

Bila terbukti, maka pasien tersebut harus mendapat perawatan intensif serta dibawa pada ruang isolasi yang ada di lantai 5 ruang Dahlia.

"Tetap jalurnya khusus ya, sampai menggunakan lift juga khusus. Jadi jalur ini tidak dilewati petugas lainnya, dan pasien lain," ujarnya.

Sementara dokter lainnya, dr. Fersia Iranita Liza menuturkan, saat berada di lantai 5 jalur masuk ruang Dahlia pun akan disterilkan hingga menuju ruang isolasi.

"Jadi kami pastikan saat membawa pasien, tidak ada petugas yang ada dijalur ruangan ini," tegasnya.

"Ruang isolasi ada 3 kamar, dan 6 kasur. Tapi khusus penderita virus Cirona ada 2 bet," tambahnya menerangkan sambil berjalan menuju ruang isolasi.

Ia pun menjelaskan mulai dari alat, dan kelengkapan petugas yang menangani pasien tersebut.

"Dari petugasnya juga pasti steril, dengan menggunakan kostum khusus, dan peralatan lengkap juga," ucapnya dalam menjelaskan satu persatu perlengkapan di ruangan itu.

Bantah Tangani Pasien Terindikasi Virus Corona

Pihak RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang sebelumnya membantah ada menangani pasien terpapar virus Corona.

Ditemui Tribunbatam.id, Humas RSUP Santi mengatakan, sampai saat ini tidak ada menangani pasien terkena virus tersebut.

"Jadi tidak benar hal itu. Untuk masalah chat grup whatsaap hanya sepotong saja screnshootnya, sambungan pesan itu sudah dijelaskan lagi, bahwa tidak ada," katanya, Senin (27/1/2020).

Ia menjelaskan, saat itu memang ada pasien anak laki-laki umur 3 tahun yang berobat di RSUP. Namun, pasien hanya menderita ISPA.

Terapkan Sistem Cabut Undi Tentukan Kios Pedagang Pasar Tanjung Batu, Perusda: Jangan Disewakan

Cerita Anggota TNI/Polri Kawal Massa Tolak WNI dari Wuhan ke Natuna, Kurang Tidur Sudah Biasa

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved