Erick Thohir Dituding Sudutkan SBY Dalam Kasus Jiwasraya, Rachland : Dia Sudah Mahir Politrik
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia itu menyebut Erick Thohir tidak berpikiran luas memandang suatu kasus.
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Kasus Korupsi di Koperasi Jiwasraya terus mencuat dan memunculkan nama baru.
Sejumlah tokoh di Indonesia juga disebut-sebut dalam hal ini.
Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dituding terlibat hingga mencuatnya sejumlah isu dibalik kasus skandal Jiwasraya ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik.
• Cegah Virus Corona, Polsek dan Camat Gunung Kijang Bintan, Bagikan Masker ke Pedagang
• Selesai Dibangun, Maifrizon Tertawa Disebut Nama Bang Din Terkait Nama Stadion Dompak Tanjungpinang
• Kapolres Bintan Boy Herlambang dimutasi Jadi Kapolres Lingga, Ini Penggantinya
Menurutnya, tudingan yang disampaikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat itu tidak mendasar.
Terlebih pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang menyebut ada dalang dibalilk isu yang kini menghalangi pengungkapan kasus Jiwasraya.
"Cuma ada satu cara membuktikan tuduhannya itu. Dukung Pansus angket dan ungkap skandal sampai ke akar! Pak Menteri berani?," tantangnya.
Terkait hal tersebut, Rachland menyindir Erick Thohir yang tidak memahami posisi Partai Demokrat dalam pengungkapan kasus Jiwasraya.
Partai Demokrat bersama sejumlah partai oposisi diketahui mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya.
Politisi Demokrat Singgung Timses Jokowi Tersangka
Desakan atas pembentukan Panitia Khusus (Pansus) guna mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Jiwasraya terus disampaikan sejumlah politisi dan partai politik, termasuk di antaranya Partai Demokrat.
Hal tersebut rupanya dianggap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai bentuk tekanan kepada pemerintah.
Erick Thohir juga menyebut kasus Jiswaraya kini bergulir ke ranah politik.
Pasalnya, muncul isu miring yang menuding pemerintah mengambil untung dalam skandal Jiwasraya.
Bahkan menyeret Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Terkait hal tersebut, Erick Thohir membuat kesimpulan.