VIRUS CORONA

Dampak Virus Corona, Ekspor Udang Ketak di Jambi Menurun, Rugi Ratusan Juta Rupiah

Ekspor udak ketak (sebutan untuk udang nenek) di Tanjung Jabung Timur, Jambi terkena imbas dampak virus Corona. Pengusaha merugi ratusan juta Rupiah.

TribunJambi.com/Zulkifli
Udang ketak atau juga biasa dikenal dengan sebutan udang nenek, menjadi komoditas hasil laut primadona bagi nelayan di Kelurahan Mendahara, Kecamatan Mendahara Ilir, Tanjung Jabung Timur. Wabah virus Corona berimbas pada ekspor udang ketak ini. 

Ia tidak mengelak, terjadi penurunan kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara sejak adanya travel warning. Apalagi Singapura lebih dahulu memberlakukan kebijakan melarang sementara kunjungan wisatawan asal China ke negaranya.

"Sementara wisatawan mancanegara asal China ada 2 turis, 1 dari kota, 1 nya lagi dari desa. Ditambah lagi turis yang dari Korea Selatan. Tentu berdampak dengan jumlah penumpang. Penurunan ini mencapai 1.000 orang per harinya. Sebelumnya bisa 6.000 saat ini hanya mencapai 5.000 orang. Kondisi sepi ini sudah 3 hari," ungkapnya seraya mengatakan jumlah kapal yang beroperasi baik Singapura dan Malaysia tak ada perubahan.

Reaksi Apindo Kota Batam

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam khawatir dampak epidemi virus Corona berpengaruh pada ekonomi dan pariwisata.

Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid mengatakan untuk sektor perekonomian secara keseluruhan, sektor pariwisata memang memiliki kontribusi relatif lebih kecil terhadap perekonomian Batam. Sehingga dampaknya tidak begitu besar.

"Kami khawatirkan ada perlambatan ekonomi yang dialami oleh Singapura," ujar Rafki, Selasa (4/2/2020).

Ia menilai perlambatan ini dipastikan akan memiliki dampak yang cukup besar terhadap perekonomian di Batam. Ditambah dengan turunnya permintaan dari China akibat virus Corona.

Dikhawatirkan lagi akan menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang-brang manufaktur dari Batam. Jika ini terjadi, maka perekonomian Batam akan sangat terpukul.

"Kami khawatir akan terjadinya PHK besar besaran jika permintaan dari pasar global terhadap barang manufaktur dari Batam menurun. Pemerintah harus bisa mengambil langkah langkah antisipatif baik yang bersifat pemberian insentif fiskal maupun non fiskal," tuturnya.

Sementara untuk proyek pemerintah kiranya harus direalisasikan di awal tahun. Jangan dikerjakan di tengah tahun seperti yang sudah sudah.

"Hal ini ditujukan untuk mengimbangi penurunan aktivitas ekonomi swasta akibat ancaman isu virus Corona," katanya.

Sementara itu merosotnya angka kunjungan wisman ini menjadi sebuah pukulan berat untuk dunia pariwisata. Mengingat, isu Virus Corona ini belum bisa dipastikan akan berhenti atau selesainya.

"Sangat terasa penurunan aktivitas di sektor ini," ujarnya.

Ia mengakui masyarakat dari berbagai negara yang akan berwisata ke luar negeri memilih untuk menunda perjalanan mereka hingga waktu yang belum ditentukan.

Reaksi Wakil Wali kota Batam

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved